DEANISA HANNA RASELLA

Friday, June 10, 2011

you're my best brother #29

***************************
Alvin melepaskan genggamanya pada ify,,, mereka berdua kini ada di atap gedung rumah sakit,, isak tangis ify sudah berhenti,,, kini ia duduk bersandar pada tembok,,, menatap lurus kedepan dengan tatapan nanar…
“ lo tau kenapa setiap ada masalah rio selalu dateng keatap?” gumam alvin,,, tak ada jawaban dari ify,, hanya sebuah gelengan kecil
“ karena menurut dy,,, angin bisa bawa jiwanya kembali tenang,,, setiap angin yang menerpa tubuhnya,, itu akan pergi bersama segala beban dan masalah yang ia hadapi… dan setelah itu dy bisa kembali tenang serta berfikir jernih,,,, dulu gue sempet mikir,, fikiran rio terlalu kekanakan,,, tapi sekarang,,, gue justru membenarkan omongan rio itu,,,” ify tersenyum kecil mendengarnya,,, airmatanya kembali mengalir,,, hatinya sesak mengingat sosok rio,,,
“ gue sayang dy,,, ngga mau kehilangan dy,,, sungguh,,, gue ngga mau kehilangan dy…. Gue sayang banget sama dy…”  tangis ify pecah,,, ia membenamkan wajahnnya pada lututnya yang bersiku,,,
alvin berjalan menghampiri ify,,, meraih tangan ify lalu di tariknya menuju tepi atap gedung,,, dimana disana banyak terdapat ribuan angin yang bergerak menari,,, bersiap menghantam tubuh mereka menenangkan hati mereka membawa serta masalah yang mereka hadapi pergi mengarungi langit luas,,,
“ lo pejamkan mata lo,,, lo tarik nafas dalem dalem terus lo keluarin,,, ulangi itu beberapa kali,,,,” perintah alvin,,, ify mengikutinya,,, perlahan ify memejamkan matanya,, ditariknya nafas kuat kuat,, lalu di hembuskannya,,, dan ajaib,, perasaanya membaik,,, segala rasa sesak yang sebelumnya dirasakannya terganti dengan oksigen segar yang saat ini menggatinkan isi paru parunya,,, ify tersenyum kecil,,, diulanginya hal itu berkali kali sampai hatinya puas,,,
Alvin melihatnya dengan senyum yang terkembang,,, sesungguhnya hatinya pun tak tenang,,, namun melihat senyum di wajah ify ia pun merasa ia harus lebih kuat daripada ify,,, alvin memejamkan matanya,,,, melakukan hal yang sama seperti ify,,, dan dilakukannya pun berkali kali,,, setetes airmata jatuh mengalir membasahi wajah putihnya,,, tetes demi tetes sampai akhirnya tak terbendung dan mengalir deras disudut matanya,,, sesak,,,dan sakit,,, semua terasa sangat menusuk di hati alvin,,, kejadian 6 tahun yang lalu kembali terukir di ingatannya,,, kenangan akan hari dimana mamanya pergi untuk selamanya,,,
Sebuah tangan lembut menyentuh pipinya menghapus airmata yang mengalir deras membasahi paras tampannya,,, alvin membuka matanya perlahan,,, dilihatnya sang pemilik tangan lembut itu tersenyum menatapnya….
“ jangan nangis yaa…” ucapnya di sertai senyuman,,, alvin tersenyum kecil melihat gadisnya sudah berdiri di hadapannya di tempat yang sebelumnya diisi oleh ify,,, ditariknya shilla kedalam dekapannya,,,
“ gue takut shil… cukup mama yang ninggalin gue,,, gue ngga mau rio juga,,, rio udah kaya sodara gue sendiri shil… dy yang selalu buat gue kuat,,, tapi dy justru sekarang terbaring lemah… dan gue ga bisa apa apa… gue takut shil,,, gue takut,,,” shilla tersenyum kecil,,
“ tenang yaa vin,, lo harus kuat buat rio,,, ngga boleh gini,, lo tau rio kan,,, lo harus percaya bahwa rio kuat dan dy ngga akan pernah ninggalin lo kemanapun… percaya rio,,, kasih dy semangat untuk sembuh,,,” ucap shilla pelan,,, shilla membalas pelukan alvin erat,, diusapnya bahu alvin memberikan kekuatan pada kekasihnya ini,,, shilla sadar,, yang alvin butuhkan saat ini bukanlah sebuah nasihat,, akan tetapi sebuah sandaran,,, sandaran untuk tempatnya bertumpu agar tetap berdiri kokoh,,,
*****************
Ify menatap rio dengan lirih melewati jendela kecil yang tedapat pada pintu,,, selang infuse serta macam macam alat kedokteran yang terpasang pada tubuh rio membuatnya tampak tak berdaya,,, setetes airmata kembali jatuh di sudut mata ify,,,
“ jangan nangis fy,, kamu harus kuat…” ify hanya diam masih menatap rio lirih,, tanpa harus menoleh ia tau siapa yang berbicara kepadanya,,, debo meletakan sebelah tangannya di bahu ify,,,
“ aku minta maaf …”
“ harusnya aku yg minta maaf,,,” ify membalikkan tubuhnya menatap debo masih dengan airmata yang tergenang di pelupuk matanya,,
“ kamu ga salah fy.,, aku yang salah… jadi kamu ga perlu minta maaf,,,”
“ aku mau minta maaf atas semua yang aku lakukan sama kamu,,, kamu pria baik bo,,, bahkan terlalu baik,,, aku ngga bisa menyakiti kamu lebih dari ini…”
“ ify,,, aku sayang sama kamu,,, aku ngga pernah merasa tersakiti sama kamu,,, aku jalanin semua ikhlas karena aku..”
“ debo!!!,,, kamu mau maksa aku berpura pura dan terus menerus berbohong?? Aku tau kalo sesungguhnya kamu tau tentang segalanya,,, hati aku,,, perasaan aku,, kebohongan aku,,, perasaan rio,, segalanya bo,,, tapi kenapa kamu terus berpura pura ngga tau sih bo,,,” airmata kembali mengalir deras membasahi pipinya,,, debo mengangkat tanganya membasuh airmata yang mengalir deras di wajah ify,,,,
“ karena aku sayang kamu,,, selamanya,,, aku mau kamu disamping aku selamanya,,,” ucap debo,,, ify menarik tangan debo yang menyentuh wajahnya,,,
“ lepasin aku,,,”
“ ngga akan fy,,, ngga akan pernah…. Aku tau apa yang sebenernya mau kamu omongin ke aku tadi,,, kamu mau putusin aku kan,,, rio udah bilang ke aku,, kalo dy ingin memiliki kamu,,, bukan hanya hati kamu,, “ ify terdiam menatap debo,,, debo menatapnya dengan tatapan dingin,,,
“ kamu udah tau kan perasaan aku sama rio,, jadi…”
“ ngga akan pernah…!! Jangan pernah bermimipi untuk pergi dari aku karena itu ngga akan pernah terjadi…”
“ kamu egois…”
“ aku hanya mempertahankan apa yang aku miliki,,,bukan egois..” debo berjalan pergi meninggalkan ify yang masih terdiam terpaku menangis di tempatnya,,, ify menjatuhkan dirinya di lantai,,, kakinya terasa lemas tak bertulang,,, airmatanya kembali mengalir deras,,, cakka dan gabriel berjalan menghampiri ify,,, gabriel berlutut mensenjajarkan diri dengan ify,,,
“ kak,,, maafin gue karena dulu gue ga nepatin janji gue sama lo…” ucap ify bercampur isakan,,, iyel tersenyum kecil lalu menggeleng pelan,, diletakannya sebelah tangannya di puncak kepala ify..
“ lo emang sempet lakuin kesalahan,,, tapi lo ga ngingkarin janji lo kok fy,,, karena bisa gue liat sampe saat ini perjuangan buat rio,, dan gue juga liat rio yang lagi semangan memperjuangkan lo kembali di sisinya… jangan nangis ya fy,,, lo harus kuat…” gabriel menarik ify ke dalam pelukannya,,, memberikan ify tempat untuk bersandar meluapkan segala rasa sakitnya,,, membiarkan ify memengalirkan segala rasa sakitnya dengan airmatanya,,,
“ tapi lo ga bisa nyalahin debo fy…” ucap cakka,,. “ jujur kalo jadi debo gue akan lakuin hal yang sama seperti yang dy lakukan tadi… itu semua karena dy cinta lo… Cuma karena itu…” ify mengangguk kecil….
“ ia kak,,, gue ngerti…”
“ tapi kalo jadi lo,,, gue akan ngelakuin hal yang sama pula fy,,, memperjuangkan cinta gue buat orang yang sesungguhnya gue cintai,,,” tambah cakka,,, ify tersenyum kecil….
“ makasih kak….”
“ karena itu lo harus kuat buat rio,,, coba lo fikir ,, gimana perasaan rio nanti kalo dy sadar dan liat orang yang paling dy kangenin keadaanya amburadul kaya gini???” ucap agni,,, agni menjulurkan segelas air putih pada ify,,,
 “ lo harus kuat,,, ga boleh sedih depan dy.,, terus kasih dy semangat,, karena hanya dengan senyum lo dy kuat,,,” ify mengambil gelas yang dijulurkan agni lalu di tenggaknya,,, setelah airnya habis ify tersenyum… senyum ceria khas seorang ify…
“ makasih yaa semuanya…”
“ selalu,,, cuci muka yuk,,, gue sama via anter,,,” agni dan via berdiri lalu di gandengnya ify,, mengiringi ify menuju kamar mandi,,, terlihat dari kejauhan bahwa ify sudah bisa tersenyum,,, debo yang melihat semuanya dari balik tembok tersenyum kecil,,, namun miris,,,
“ kapan senyum itu bisa buat gue fy…”
“ ngga akan pernah ada selama lo terus paksa dy bo…” ucap alvin yang sudah berdiri di belakang debo,,,  debo memalingkan wajahnya lalu tertawa kecil…
“ jadi gue udah terlihat sebagai cowok pemaksa dan egois ya??” ucapnya sambil menatap langgit langit rumahsakit… dihirupnya udara sekeliling kuat kuat lalu di hembuskannya perlahan…
“ apa yang gue lakuiin ini salah vin? Apa yang lo lakuin bila di posisi gue…”
“ gue akan lakuin hal yang sama seperti yang lo lakuin sekarang,,, namun hal itu akan gue lakukan bila dy memang menginginkan itu dan dy bahagia di samping gue… tapi kalo Cuma airmata dan senyuman terpaksa yang dy tunjukan saat sama gue,,, gue akan lepasin dy,,, karena bahagia dy,,, itulah senyuman gue,,,”
“ dan gue yakin…. Itu yang rio lakukan kemarin,,, saat dy tau gue jadian sama ify…” ucap debo pelan,,, alvin menepuk pundak debo….
“ lo pasti tau apa yang terbaik buat ify kalo emang lo tulus cintai dy…” ucap alvin lalu berjalan pergi meninggalkan debo,,, debo menatap punggung alvin yang menghilang di ujung lorong dengan tatapan kosong,,, dihembuskannya kembali udara sesak di rongga dadanya,,, debo memutar tubuhnya berjalan menyusuri lorong rumah sakit menuju parkiran…
*************
Kepalanya terasa berat,,,, persendiannya terasa ngilu,,, mual,,, hanya itu yang terasa,,, matanya mengerjap ngerjap… perlahan terbuka,,, dilihatnya sekeliling,,, hanya ruangan besar yang terisi penuh dengan alat alat medis,,, bau obat obatan khas rumah sakit tercium jelas di indra penciumannnya,, dilihatnya sekeliling,, sepi,, hanya beberapa orang suter penjaga yang sedang mengecek selang infusnya…
“ suster…”
“ tuan rio,,, tunggu sebentar saya panggilkan dokter,,,” ucap sang suter cepat rio mengangguk kecil… lalu tak lama seorang dokter masuk ke dalam ruangan itu ia tersenyum sumringah pada rio,,, rio  mengenali sang dokter,, dokter yang dulu merawat ayahnya saat ia sakit…
“ rio,, akhirnya kamu sadar,, saya priksa yaa…” rio kembali mengangguk,, masih sulit untuk berbicara akibat oksigen yang menutup bagian mulutnya,,, tak lama dokter selesai melakukan pemeriksaan,,, rio memberi isyarat pada dokter untuk membuka oksigennya,,,,
“ bagaimana hasilnya???” tanya rio setelah ia kembali leluasa berbicara,,, masih dengan suara yang parau,,, dokter menghela nafas sejenak…
“ saya yakin kamu lebih tau dari saya…” rio tersenyum kecil,,,
“ sudah sampai mana dokter…”
“ sampai merusak beberapa saraf dan selaput bagian otakmu…”
“ separah itukah…”
“ ya,,, dan saya harap tak lebih parah,,, diluar semua teman serta orang tuamu sudah menunggu,,, wajah mereka penuh ke khawatiran,,, kekasihmu juga,, ia tak henti menatapmu dari luar jendela…” rio mengerutkan keningnya,,, ia yakin sekarang semua orang tau akan penyakitnya,,, rio menghela nafas pelan…
“ kapan saya bisa pulang dok,,,”
“ saya tau tak bisa menentangmu… lusa… dan saya yakin kamu tau kamu tak bisa menentang saya…” rio tersenyum kecil lalu mengangguk,,, “ baiklah,,, saya kembali ke ruangan,,,” ucap sang dokter lalu berjalan keluar ruang rawat rio,,,

“ dokter gimana rio… ada apa???” dokter kini tersenyum kecil pada gabriel yang berdiri tepat di hadapannya,,,
“ rio sudah sadar,,, dan sudah bisa di jenguk,,,keadaanya sudah stabil…” ucap sang dokter yang disambut ucapan rasa syukur oleh semua yang ada disana,,,
“ kalau begitu boleh kami masuk…” tanya iyel…. Sang dokter mengangguk,,, lalu pergi berlalu kembali berjalan menuju ruangannya…
Mama, masuk terlebih dahulu bersama om gunawan yang menyusulnya di belakang,,, rio tersenyum kecil,,, mama bejalan menghampiri rio dengan airmata yang kembali terurai di pipinya,,,
“ rio,,, kenapa kamu begini sayang,,,, mama khawatir,,, jangan tinggalin mama… cukup papa,,, jangan kamu juga…” rio mengangkat sebelah alisnya
“ mama udah tau papa udah meninggal?” mama mengangguk kecil,,,
“sebenernya dulu saat papa dimakamkan,, mama sama iyel datang yo,,, namun semua sudah selsai,, disana sudah sepi,,, mama cari kamu ngga ada di manapun,,, dirumah dimanapun ngga ada,,, jadi mama…” airmata mengalir deras,,, rio menatap mamanya lirih,,, dihapusnya airmata sang mama,,,, rio tersenyum ,,,,
“ rio sayang mama… jangan tinggalin rio lagi yaa,,,”
“ rio yang ga boleh tinggalin mama… rio sembuh ya,,,” rio mengangguik kecil….
“ rio akan sembuh buat mama… jadi mama jangan nangis lagi ya…” mama tersenyum kecil,, dibelainya rambut rio penuh sayang,,,
“ cepet sembuh ya yo…” ucap om gunawan di belakang mama,,, rio hanya manyangguk,,, masih sulit untuk menatap suami mamanya itu,,, hatinya masih berat,,,
“ emm,,,,, maaf om…” ucap rio penuh ragu dan pelan,,, om gunawan tersentak sesaat,,, ini pertama kalinya rio mengajaknya berbicara tanpa tatapan kebncian padanya,,, om gunawan menatap rio dengan senyum kecil,,,
“ ada apa rio…”
“ mmm,,, sebaiknya om bawa mama pulang,,, mama pasti kelelahan…” mama menggeleng cepat mengeratkan genggamanya pada rio,,,
“ mama mau nemenin rio disini,,, mama ga mau kamu kenapa napa…”
“ ma,,, percaya rio,,, rio ngga akan kenapa napa,,, rio pasti sembuh,,, rio udah janji kan sama mama… kalo mama sakit nanti siapa yang jagain rio lagi,,,” mama tersenyum mengacak acak rambut rio gemas,,, tatapan mata sang anak selalu mampu membuatnya luluh,,,
“ yaudah mama pulang,,, tapi rio janji sembuh ya…”
“ janji ma,,,” mama kembali tersenyum,,, mama mencium kening dan kedua pipi rio,,,” rio sayang mama….”
“ mama juga sayang rio,,, mama pulang yaa….” Rio mengangguk kecil,,, mama dan om gunawan bangkit berdiri lalu berjalan meninggalkan rio,, mama melambaikan tangan pada rio lalu tersenyum kecil sebelum akhirnya menghilang dari balik pintu,, setelah itu gabriel alvin cakka dan yang laiinnya masuk,,, wajah mereka Nampak sangat khawatir,,, alvin cakka dan gabriel hanya berdiri diam tanpa bicara,,, rio tersenyum kecil,,, ia tau ketiga orang di hadapannya ini sedang marah padanya,,, dari belakang mereka ray berjalan menghampiri rio dengan mata yang sembab,,,,
“ kak rioo… lo apa apan sih,,, kenapa lo kaya gini coba..!! gue kawatir tau,,, gue takut lo kenapa napa,,, gue kan sayang sama lo kak,,, ga mau kehilangan lo,,, baru gue nikmatin punya kakak terhebat gue masa gue harus kehilangan lo secepet ini kak…” ucap ray bertubi tubi,,, rio menjitak kepala ray gemas,,
“ gue masih hidup ray… omongan lo terkesan setelah ini gue mau dikubur tau ngga,,,”
“ abis,,, lo harus sembuh kalo gitu…”
“ pasti kok,,, GoCeng,,,,”
“ Gocap kak…”
“ sekarang Goceng,,, gondrong cengeng,,,” ray manyun lima centi mendengar omongan rio,,, namun dalam hati ia tersenyum kecil melihat kakaknya baik baik saja,,,
setelah mengobrol beberapa saat ray deva agni via dan shilla memutuskan untuk pulang,, sehingga di dalam ruangan kini hanya bersisa iyel alvin cakka dan ify…..
“ fy,,, lo ga pulang juga,,, ini udah malem,,, gue anter ya…” ucap iyel,, ify menggeleng kecil masih menunduk diam tak bersuara,,, iyel menyerah lalu berlajan kembali berdiri di samping cakka…
“ ngga ada yang mau lo omongin nih sama kita kita…” ucap cakka dingin,,, rio menatap mereka satu persatu,, ia menghela nafas sejenak,,, tatapan dingin dari ketiga orang yang ada di depannya memaksanya menghela nafas berkali kali,,, ia tersenyum kecil lalu menaikkan tempat tidurnya agar sedikit tegak,,,
“ maafin gue udah bohong…”
“ Cuma itu…” sambung alvin,,, rio kembali menghela nafas lalu memejamkan matanya,,,
“ maafin gue juga karena ga ngasih tau kalian,,, maafin gue karena bikin kalian panic,, maafin gue yang bodoh ini maaf yaa…” ucap rio tulus dengan tatapan mata yang menatap mereka memohon…
“ ga usah pake tampang kaya gitu deh yo,, iyel sama alvin bisa luluh tapi gue ngga,,, seumur hidup baru kali ini gue kecewa berat sama orang dan gue benci kenapa itu sama lo,,, kita temenan betahun tahun yo,,, tapi kenapa sih lo kaya gini,,, lo anggep kita ber 3 apa coba? Sampah di hidup lo??”
“ ngga gitu kka… soory… gue Cuma ga mau kalian khawatir just it…”
“ tapi karena hal itu lo bikin kita ber 3 nampak bodoh tau ngga!!,,, kita bilang sama semua orang kalo kita sahabat lo,,, tapi ditanya lo sakit apa  kita ber 3 ga ada yang tau,,, coba lo fikir gimana perasan kita…”
“ iyaa maaf gue tau gue salah…”
“ setelah ini gue mau lo ubah pola fikir aneh lo itu,,, kalo lo emang masih anggep kita sahabat… jangan pernah lakuin hal ini lagi…” cakka berjalan kea rah ify lalu menjatuhkan dirinya di sofa di samping ify dengan tangan yang terlipat di depan dadanya,,, tatapanya masih memancarkan kekesalan pada rio,,, gabriel dan alvin yang merasa kemarahan mereka sudah tersalurkan oleh cakka tadi akhirnya tersenyum,, mereka ber dua duduk di kedua sisi ranjang rio,,,,
“ lo denger kan omongan cakka tadi..”
“ denger kok yel,, maafin gue ya,,, lo juga vin,,, maafin gue,,,’’
“ kita berdua maafin lo kok,,” ucap alvin di sertai anggukan iyel,,,
“ lo mending ngobrol dulu deh sama ify,,, kita ber 3 tinggal dulu,,, oke…” ucap iyel,, iyel berjalan menghampiri cakka lalu menyeretnya keluar hingga hanya bersisa rio dan ify,,, ify mengangkat wajahnya yang sejak tadi tertunduk menatap rio,,, ia lihat rio yang sedang tersenyum menatap ke arahnya,,,
Ify kembali tertunduk,,, sulit sekali mengendalikan airmatanya hari ini,,, iapun bingung,,, ia sudah berusaha sekuat tenaga mengedalikan tangisnya,,, ia tak ingin rio melihat keadaanya seperti ini,, memikirkan kesehatannya saja sudah melelahkan fikirannya ,, bila harus ditambah memikirkan dirinya bukan semakin membaik,, kondisinya akan semakin parah,, ify mencengkram ujung dressnya kuat,,, berusaha mengentikan tangisanyya yang mengalir justru semakin deras,,,
“ jangan nangis lagi fy,,,” ify mengangkat wajahnya,,, sentuhan hangat di pipinya sedikit membuatnya tersentak,,, rio berlutut di hadapan ify,,, kedua tangannya memegang wajah ify membasuh seluruh airmata yang mengalir,,,
“ ri,,ri riooo…” ify menarik rio kedalam dekapannya,, ia menangis di bahu rio,,, membasahi pundaknya dengan airmata ify,,, rio mebelai rambut ify ,,, memberi ketenangan pada gadis yang mendekapnya ini,,, setelah tangisannya mereda ify melepaskan dekapannya,,, ditatapnya rio yang masih berlutut di hadapannya…
“ kok lo bangun sih yo,,, kuat emang?”
“ ngga sih,,, tapi lo nya nangis terus,,, gimana bisa gue diem aja,,,” ify tersenyum kecil,, di sudut matanya airmata masih mengalir .. rio mendekatkan wajahnya,,, mengecup kedua mata ify lembut,,,
“ jangan nangis lagi ya,,, “ ucap rio,,, ify tertawa kecil lalu mengangguk,,, entah bagaimana caranya rio selalu membuatnya mengeluarkan airmata namun hanya ia juga yang mampu menghentikannya… rio tersenyum kecil lalu mengacak acak rambut ify gemas,, di genggamnya tangan gadis di hadapannya itu,,
“ udah berkali kali gue bilang,, jangan pernah nangisin cowok ga baik kaya gue fy,,  gue ga pantes buat lo tangisin,,,lo juga pernah janji kan sama gue….”
“ maaf,,, abis gue takut,,,”
“ takut apa ?”
“ ya kehilangan lo,,, gue ga mau lo pergi…”
“ gue ga kemana mana kan buktinya,,, masih disini dan akan selalu disini…”
“ tetep aja,,,,!! Lo tuh bisa ngga sih sehari aja ga bikin gue nangis,,,”
“ gue ngga mau lo nangis fy,,, sangat ga ingin,,, oke,,, sekarang gue harus apa biar lo ngga nangis terus…”
“ minta gue jadi pacar lo,,,” ucap ify cepat,,, rio terdiam sesaat lalu kembali tertawa kecil,, ditepuknya puncak kepala ify pelan
“ kalo gue udah jadi pacar lo apa lo akan berenti nangis??”
“ pasti,,, “
“ apa gue bisa pegang kata kata lo??” ify mengangguk cepat disertai sebuah senyuman menunjukan pada rio bahwa ia serius,,, rio menghela nafas perlahan,, ia mengulum senyum kecil,,,
“ oke,,,”
“ oke apa?? Yaudah cepetan tembak gue!!..”
“ ya ngga sekarang doong fy…!”
“ ahh gue maunya sekarang…”
“ ngga sekarang…”
“ sekarang…”
“ ngga…”
“ sekarang…”
“ ngga ifyy…”
“ sekarang riooo,,, sekarang sekarang sekaraannngg…!!!!”
“ ify!!!!”
“ riiooooo….!!!!”
“ oke,,, besok,,,!!!”
“ ahh seka…”
“ besok atau ngga sama sekali…” ify terdiam menatap rio,,,, dengan bibir yang dimajukan kira kira lima centi ify akhirnya mengangguk,,,
“ yaudah besok….” Ucapnya pelan… “ tapi beneran yaa ,, awas bohong,,,” rio membentuk jarinya menjadi huruf V dengan telunjuk dan jari manisnya sambil tersenyum,,,
“ janji….mario ngga akan bohong sama nyonya haling…” ify tertawa kecil saat rio memanggil nya dengan nama nyonya haling… ada sesuatu di sudut hatinya yang meletup letup bahagia,,, entah memang rio punya sesuatu dalam dirinya yang selalu membuat ify bisa bahagia atau memang hati ify yang memang hanya bisa bahagia saat rio disisinya,,,
 ify membantu rio berjalan kembali menuju ranjang tidurnya,,, ify menarik sebuah kursi diletakanya tepat di sisi sebelah kiri ranjang rio,,, lalu ify pun duduk di atasnya,,, tepat di samping ranjang rio,,, rio memirngkan tubuhnya,,, mereka ber dua pun bercengkrama riang,, seakan akan tak terjadi apapun sebelumnya,,, melupakan akan penyakit rio dan melupakan tentang masalahnya bersama debo,,, sepasang mata yang melihat semua itu dari celah pintu tersenyum kecil,,, berkali kali ditariknya nafas kuat kuat,,, berkali kali ia coba tegarkan hatinya untuk melihat kenyataan yang ada,,,
“ bo,,, lo mau ketemu rio….” Ucap iyel yang berdiri bersandar pada tembok di belakang debo,,, di sana alvin dan cakka hanya menatapnya dalam diam,,, debo menggeleng kecil…
“ tadinya sih iya, tapi setelah gue fikir fikir,, mungkin besok aja,,, gue ga sanggup liat tawa itu hilang kala mereka ber 2 liat gue…” debo memutar tubuhnya berjalan menjauhi pintu lalu duduk menjatuhkan dirinya tepat di sebelah cakka,,,
“ apa gue sama rio terlalu sama,,, sejak dulu,,, apa yang rio suka itu pun yang gue suka…” debo menarik nafas dalam dalam,, dipejamkannya kedua matanya,,, ia sandarkan dirinya pada kursi lalu di hembuskannya kuat kuat… “ lagi lagi gue nangis karena rio,,, bukan karena dia bisa memenangkan hati ify,, tapi karena dia lagi lagi berhasil bikin gue sadar kalo persaudaraan jauh lebih penting,,,” setetes airmata benar benar mengalir dari sudut mata debo yang terpejam,,, cakka menepuk pundak debo memberinya dukungan serta kekuatan,,,
“ dan berkali kali gue harus akuin kalo persahabatan gue sama rio jauh lebih penting daripada apapun,, termasuk sayang gue ke ify,,, Cuma rio yang bisa ngerti gue,,, saat gue susah dan senang dy selalu berdiri kokoh di samping gue sebagai sahabat,,, bahkan saat orang yang dia cintai gue rebut,,,”
“ itu karena rio sayang lo,,, dy lebih baik ngga memiliki ify daripada dy harus kehilangan salah seorang saudaranya,,, “ sambung alvin,, debo mengangguk kecil mendengarnya
“ gue tau itu,,, gue beruntung punya temen temen kaya kalian dan itu udah lebih dari cukup…”
“ bo, kita bukan memihak rio atau siapapun,, jujur kalo gue ada di posisi lo gue mungkin akan ngelakuin hal yang sama,, tapi kalo gue jadi lo pun gue akan lepasin ify,, kebahagiaan ify jauh lebih penting dibanding ego gue,,, gue bilang sayang sama dy ,, tapi kalo Cuma kesedihan yang diadapet saat sama gue,, gue lebih baik lepasin dy,,,” ucap cakka,,, debo tertawa kecil menepuk ppundak cakka,,,
“ thanks kka,,, gue ngerti kok,,, yaudah kalo gitu gue balik ya,,, titip ify,,, salam juga buat rio,,, besok gue kesini lagi kok,,,” debo bangkit berdiri lalu berjalan kembali menyusuri koridor menuju pelataran parkir rumah sakit untuk kembali kerumahnya,,, menenagkan hati jiwa fikiran serta raganya yang terasa sangat lelah hari ini,,, ingin rasanya memejamkan mata melupakan segalanya dan membuatnya seakan hanya mimpi buruk,,,
Alvin cakka dan iyel menatap punggug debo yang semakin menjauh dengan helaan nafas kecil,,, mereka bisa mengerti apa yang debo dan rio rasakan,,, sangat sulit mempertaruhkan perasaan dan sebuah ikatan bernama persahabatan,,, mengorbankan hati demi kebahagiaan yang lain,,, menguatkan hati akan kenyataan bahwa yang dimilikinya tak mengininkannya,,, meneguhkan hati bahwa sahabat akan selalu berdiri tegak pada barisan terdepan meski itu senang ataupun susah…
**********************
Sinar mentari pagi yang menyembul hangat dari peraduannya menembus jendela rumah sakit kamar dimana tempat rio dirawat,, pantulan jendela yang menghasilkan warna kuning oranye bergradasi biru langit yang cerah menarik rio berjalan menuju tepian jendela,,,
Rio membusungkan dadanya menghirup udara sekeliling,, memenuhi paru parunya dengan oksigen lalu di hembuskannya sang karbondioksida perlahan… rio tersenyum kecil dirabanya dada sebelah kirinya merasakan detakan jantungnya,,, ia bersyukur tuhan masih memberikannya kesempatan untuk menyaksikan sang mentari memancarkan sinar kehangatanya ke bagian tenggara penjuru bumi…
Pintu yang tak tertutup rapat memperdengarkan suara alvin yang sedang berbicara di telepon dengan seseorang,,, dari nada yang rio dapat dengar, suara alvin terdengar bingung,,,rio mengertukan keningnya berfikir,,, rio melangkahkan kaki mendekatkan pada pintu,, ia dapat lihat alvin yang membelakangi pintu kamarnya
“ iya aku tau pa…..tapi aku...... bukan gitu pa…. alvin senagat senang kalo papa tinggal sama alvin lagi di Indonesia tapi untuk waktu dekat ini alvin ga bisa,,, ngga ada apa apa,,, kapan papa pulang,,, lusa?jadi papa akan mulai tinggal di Indonesia lusa? ,,,, pa tapi alvin…. Pa alvin mohon ngerti alvin,,, alvin sayang papa,,, makasih ya pa udah ngertiin alvin…” ucap alvin tak lama alvin menutup sambungan teleponya,,, ia memasukan handponya ke saku celannanya ,, alvin menjatuhkan diri dikursi tunggu depan kamar rio,,alvin membenamkan wajahnya pada kedua tangannya,,,
Rio tersenyum kecil melihat alvin,,, ia kembali berjalan menuju ranjangnya kembali merebahkan dirinya di atas ranjangnya,,, rio memejamkan matanya,,, berbagai fikiran mulai merasuki fikirannya,,, tiba tiba sebuah ide tercetus di kepalanya,,
“ yo…” rio membuka matanya di lihatnya alvin sudah berdiri di samping ranjangnya,,, “ gue berangkat dulu ya,,, nanti siang kesini lagi,,,” rio mengangguk kecil…
“ oke vin,,, hati hati lo,,, eh iya nanti bisa tolong bilang iyel telepon gue? Gue ga ada pulsa soalnya belom sempet beli…”
“ tumben banget putra mahkota haling ga punya pulsa,,” ucap alvin terkekeh kecil,,, yaudah gue berangkat,, bae bae lo disini…” rio mengacungkan jempolnya ,,, alvin pun menghilang bersamaan dengan pintu yang berdecit tertutup… rio kembali bangkit dari tidurnya di raihnya telepon genggam yang ia letakan dalam laci lemari kecil dai samping ranjangnya,,, di tekannya 16 digit nomor menuju sambungan ke suatu Negara sebrang dimana seseorang yang alvin hubungin tadi berada….
“ halo…”
“ halo om ryan..”
“ rio…?”
********************************
Siang hari di SMA cakrawala sepeti biasanya selalu ramai,, namun suasana pada sebuah meja di sudut pojok kantin tak seirama...
“ gimana keadaan rio hari ini vin?” tanya agni membuka suara,,, alvin hanya tersenyum kecil
“ lebih baik…” jawab alvin singkat lalu kembali terdiam dalam fikirannya,, gabriel cakka agni serta via yang duduk disana menatap keanehan alvin pagi ini dengan kening yang berkerut,,,
‘ mungkin karena rio ‘ sebuah argument sama yang ada difikiran mereka membuat mereka memutuskan tak bertanya lebih jauh pada alvin,,,
Senyum indah yang merekah di bibir ify membuat debo ikut tersenyum,, terlihat ify yg sedang tertawa bersama shilla di depan kelas mereka… meski hanya memandang kekasihnya itu dari kejauhan,, namun rasa bahagia dan ketenangan tetap menjalar dalam dirinya,,, seakan akan ia bisa merasakan kebahagiaan yang ify rasakan,,, debo kembali mendrible bolanya perlahan,,, kembali berlari sambil dengan lincah memainkan si kulit oranyenya
********************************
Cahaya jingga pantulan sang surya menerpa wajah rio yang berdiri di ambang jendela kamarnya,,, dengan cepat sang surya kembali ke peraduannya setelah sepanjang hari menerangi seluruh bagian bumi bagian tenggara,,, setelah perdebatan singkat dengan sang dokter tadi siang akhirnya rio mendapatkan izin untuk keluar dari rumah sakit dengan syarat ia harus berjanji akan dating setiap hari untuk cek up rutin ,,, dan saat ini ia sedang memikirkan janjinya pada ify kemarin,,,
“ semuanya sudah siap tuan…” rio menoleh tersenyum pada pak dedi yang berdiri di belakangnya,,,
“ terimakasih pak sekarang bapak boleh istirahat,,”
“ baik tuan muda,, bila butuh saya segera hubungi saya tuan,,,” rio mengangguk kecilll dengan sedikit membungkuk pa dedi melangkah mundur lalu berjalan keluar kamar rio,, rio tersenyum kecil membayangkan ide kecilnya yang terbersit sejak semalam,,,
“ rio…” rio kembali menoleh dilihatnya debo berdiri di ambang pintu depan kamar inapnya,,, rio tersenyum ,, bukan suatu kejutan baginya melihat debo berdiri disana,,, debo melangkah kecil menghampirinya,,,
“ maaf baru kesini…”
“ ngga masalah bo,, gue seneng lo dateng,,, ngga sama ify?” debo menggeleng,, debo kembali melangkahkan kaki menuju tepat di samping rio,,, bersama sama menatap sang surya kembali ke peraduannya,, sebuah helaan nafas berat terdengar oleh rio yang berasal tepat dari sampingnya,,, dilihatnya mata sayu debo yang menatap kosong kea rah langit,,
“ lo ga tidur ya semalem…” debo mengalihkan pandanganya pada rio,,, menatap rio sejenak lalu tersenyum,,,
“ kalo gue jadi wanita,,, mungkin sekarang gue akan bersaing sama ify sama nova buat dapetin cinta lo…” rio tertawa kecil mendengarnya,,, tak lama debo pun ikut tertawa membayangkan bila omongannya tadi menjadi kenyataan,,,
“ dan sekarang gue ngerti kenapa ify cinta banget sama lo,,,” rio hanya diam tak mampu berkata kata,,, “ gue udah mikirin ini dari semalem… dan gue juga udah denger rencana lo buat nembak ify kemarin,,, setelah semaleman gue ngga tidur,,, akhirnya gue udah ambil keputusan,,, gue mau nyulik ify dari lo malam ini…”
“ jadi lo akan mempertahankan ify…”
“ tentu,,, ngga akan pernah gue lepas buat lo…”
“ lakukan kalo itu yang lo mau…”
“ lo ga akan coba hentiin gue??” rio menggeleng kecil…
“ ngga ,,, tapi kalo memang ify dan gue berjodoh,,, tuhan yang akan hentiin lo,,,, gue akan tetap jalanin rencana gue hari ini dan nunggu ify sampai dy dateng,,,” debo tertawa kecil mendengar omongan rio,, omongan yang tak pernah mampu ia duga setiap ia berdebat oleh seorang Mario..
“ jadi sekarang lo bersekongkol sama tuhan buat misahin gue sama ify ya?”
“ harusnya gue yang ngomong itu ke lo beberapa waktu lalu… saat ini gue hanya berusaha memperjuangkan cinta gue,, sama seperti yang lo lakuin sekarang,, memperjuangkan cinta lo…”
“ jadi sekarang kita kembali bersaing…”
“ persaingan itu mutlak buat seseorang manusia,,, dan tak terkecuali kita…”
“ gue pergi kalo gitu,,, siapapun yang menang kita bersahabat selamanya kan yo?”
“ tentunya,,, gue akan tetap berdiri di barisan terdepan saat lo butuh gue…” debo tersenyum menepuk pundak rio,,, hatinya terasa lebih lega sekarang,,,
“ oke,,, cepet sembuh ya bro…” rio mengacungkan jempolnya ,,, debo berpamit setelah itu pergi menghilang dari bali pintu kamar rawatnya,,, rio kembali menatap kearah langit yang kini mulai berubah gelap bersamaan dengan tenggelamnya sang surya,,, sejenak matanya kembali terpejam dihirupnya kembali oksigen kuat kuat hingga memenuhi seluruh paru parunya,,, tak lama di hembuskannya perlahan.. rio kembali membuka matanya sebuah senyum tertoreh di wajah tampannya,,, menyiratkan sebuah keyakinan akan langkah yang diambilnya saat ini
*********************************
Ify kembali menatap dirinya dalam cermin panjang di kamarnya,,, ini kesekian kalinya ify mematut dirinya di depan cermin,,, dan setelah berkali kali melakukannya akhirnya ify tersenyum melihat pantulan dirinya di cermin… dengan dress berwarna merah marun lalu rambut yang dikepang menyamping dengan pita hitam kecil terikat di ujungnya disertai sebuah tas hitam kecil di selempangkan di bahunya ditambah dengan senyumnya membuatnya terlihat sangat manis,,,
Ify turun dari kamarnya dengan langkah penuh harapan akan malam ini… malam yang ia nantikan sejak berbulan bulan lalu,,, dan ia yakin akan jadi malam tak terlupakan untuknya,,, deva dan ray yang sedang bermain playstation di ruang tengah tercengang saat melihat ify turun dari tangga
“ gimana?? Gue udah cantik belom??” Tanya ify pada deva dan ray,,, yang hanya di jawab anggukan tanoa suara oleh mereka berdua… ify tersenyum kecil lalu berjalan melewati mereka berdua,,, papa dan mama yang sedang duduk di teras depan rumah tersenyum kecil melihat ify yang berjalan keluar dengan riang
“ paa maa ify pergi dulu ya…” pamit ify mencium tangan kedua orangtuanya
“ sekses ya saying…” ucap mama saat ify telah berlalu berjalan keluar gerbang,, ify mengangguk tersenyum lalu melambaikan tangannya,,, ify mengedarkan pandanganya ke sekeliling menunggu sebuah taksi yang lewat,,, namun gerakannya terhanti saat sebuah mobil CRV putih berhenti tepat dihadapannya,,,
“ debo…” ucap ify pelan,, debo turun dari mobilnya dengan senyuman tetap terhias di wajahnya,,,
“ hai fy… kamu,,, kamu cantik malam ini…” ucap debo terlihat dari tatapan matanya ia terpesona,,, ify tersenyum kecil… “ km mau kemana?”
“ ehmm,, mau,,, gue mau keluar aja cari angin,,,” ucap ify cepat,, terlihat debo kembali tersenyum menatapnya,,, membuat ify merutuki kebodohannya akan apa yang ia ucapkan tadi,,,
“ kalo gitu gue mau ajak lo ke suatu tempat,,, ada yang mau gue omongin,,,”
“ tapi gue…”
“ tentang rio…” ify terdiam sejenak saat nama rio terucap dari bibir debo,,, ify Nampak berfikir… ia harus menemui rio sekarang,,, disatu sisi ia takut debo membohonginya… namun di sisi lain ia pun sangat penasaran akan hal yang debo ingin katakan padanya…
“ ayo fy,,,,” debo mengulurkan tangannya pada ify,,, ify menatap tangan debo yang terulur dengan ragu,,, apakah ia menolaknya dan langsung menemui rio atau ia ikut bersama debo baru setelah itu pergi menemui rio…
“ tapi debo gue…”
“ fy,,, buat terakhir kalinya gue minta ke lo,,, karena,,, kalo ngga sekarang semua akan terlambat…” ify lembali terdiam… kebimbangannya semakin menjadi,, ify bingung akan apa yang harus ia putuskan,, bila ia tak berangkat sekarang,,, ia akan terlambat untuk bertemu rio,,, sejenak mereka berdua terdiam tak ada yang bersuara,,, ify tertunduk diam berfikir,,,, debo menghela nafas berat,,, “ oke kalo emang…”
“ oke gue ikut…” ucap ify memotong omongan debo,,, Ify lalu berjalan membuka pintu mobil debo dan masuk,,, debo kembali menghela nafas,, sebuah senyum kecil tergambar di wajahnya,, debo segera berlari kecil memutar dan segera memasuki mobilnya,,, dan mereka berdua pun pergi meninggalkan rumah ify,,,
*******************************************
“ tuan muda semua persiapan sudah selesai…” rio menoleh lalu mengangguk kecil,,,
“ bagus kalo gitu nanti tunggu aba aba dari saya baru kalian semua nyalakan…” ucap rio yang dijawab sebuah anggukan oleh salah satu pengawalnya yang dokter minta untuk menjaga rio… sang pengawal menundukan sedikit tubuhnya lalu berlalu pergi kembali ke tempatnya
Rio duduk di sebuah kursi kayu di pinggir taman,,, ia kembali melirik jam tangannya,,, waktu di jam tangannya menunjukan pukul 19.45.. hatinya semakin berdetak tak menentu 15 menit lagi sebelum waktu yang ia janjikan dengan ify tiba…
“ tenang rio,,,, tenang,,,lo harus tenang,, lo ga boleh gugup,,,” ucap rio menenangkan hatinya yang mulai gelisah,,, rio menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi,,, di tatapnya langit malam yang berkilauan,,,
“ semoga ini memang yang terbaik,, aku serahkan segalanyaa padamu tuhan,,,” rio meraba dada sebelah kirinya,,, dirasakannya detak jantungnya,,, sebuah senyum kecil tersirat di wajahnya,,, ia sudah bertekat,,, sebelum detak jantungnya tak lagi dapat ia rasakan.. ia akan pastikan bahwa orang orang di sekelilingnya bahagia…

1 comment:

  1. kakak lanjutin dong :) masa ngaret lama bingitz kak .. penggemar rify udah gaksabaran nih kakak wkwk

    ReplyDelete