Bunyi surga bagi para murid akhirnya berdering nyaring di setiap sudut SMA Cakrawala ,,,, setelah mereka mengarungi hampir 6 jam berkutat dengan berbagai macam pelajaran hari ini,,, alvin mendengus melepas lelah,,,
“ akhirnya kelar juga,,,” gumam alvin kecil alvin menepuk pundak rio yang duduk di depannya,,, “ yoo luu ikut kan nanti?” tanya alvin,,, rioo tak langsung menjawab,, rio meneruskan membereskan bukunya ke dalam tasnya sampai akhirnya semua barang barangnya yang ada di atas meja masuk ke dalam tas,,, rio baru memutar tubuhnya ke arah alvin
“ harus ya guw dateng?” tanya rio datar yang membuat sebuah jitakan mampir di kepalanya
“ ya iya lah,,, cakep cakep bego deh,,, pake nanya lagi…” ucap alvin gemas,, rio tertawa kecil lalu bangkit berdiri menyampirkan tasnya di pundak kirinya,,,
“ guw dateng, tenang aja,,,” ucap rio singkat lalu meneruskan jalannya,,,
“ mau kemana yo…”
“ ada janji sama pasangan guw nanti malem..” ucap rio singkat namun membuat yang mendengarnya mengerutkan kening penuh tanya tak terkecuali ify,,,, ify bangkit berdiri lalu berlari kecil mengejar rio yang berjalan di koridor menuju parkiran,, ify menarik tangan rio menghentikan langkah pemuda tampan itu,,,
“ ify?...”
“ mau kemana??” tanya ify tanpa basa basi,, rio tersenyum kecil,,, nyaris tak tergambar di wajahnya,,,
“ ada janji,, kena…”
“ sama siapa?” potong ify,,, rio menatap ify dengan sebelah alisnya yang terangkat,,, rio menepuk puncak kepala ify di sertai tawa kecilnya,,, “ kok di tanya ketawa sih yooo,,, jawab doong ,,, pasti sama cewe ya?? Ngaku deh,,,” ucap ify dengan wajah yang berubah muram… tawa rio semakin melebar…
“ cemburu berlebihan deh,,, kalo gitu ikut guw ,,,, biar ngga penasaran,,,,” rio menarik lengan ify berjalan menuju mobilnya di parkiran,,, namun tiba tiba langkahnya terhanti ,, rio memutar tubuhnya menatap ify dan tangan ify yang ada di genggamannya,,,
“ fy,,, sorry….” Rio menunjuk tangan ify yang ada di genggamannya,,, sejenak rio akan melepaskan tangan ify namun genggaman erat tangan ify menghentikanya,,, ify menggeleng kecil,,,,
“ jangan dilepas,,,,”
“ tapi fy nanti kalo debo…”
“ jangan dilepas,,,” ucap ify lagi dengan volume suara yang lebih kecil namun dengan nada penuh permohonan,,, rio diam tak menjawab,,, ify mendegus pasrah,,, ify tau tak seharusnya seperti ini dengan statusnya sekarang yang sudah menjadi kekasih orang lain,,, dengan berat ify melonggarkan genggamannya dan tanganya pun jatuh lunglai di samping tubuhnya,,, “ maaf…” ucap ify kecil,,, ify tak berani mengangkat wajahnya menatap rio,,, namun sesaat sentuhan lembut itu kembali terasa di tanganya,,,, rio kembali menarik tangan ify ke dalam genggamannya,,, ify mengangkat wajahnya menatap rio,,, dilihatnya rio tersenyum menatap ify,,, rio lalu kembali menarik ify menuju mobilnya dengan tangan ify yang tergenggam erat di tanganya,,, seulas senyum kecil tergambar di wajah manis ify,,,
“ makasi yoo…”
*****
Via duduk di bawah sebuah pohon rindang di depan kelasnya sambil menggengam telepon genggamnnya,,, sejak kemarin via tak melepaskan telepon genggamnnya dari tangannya,,, sejak kemarin pula via terus menanti sosorang menghubunginya yang sejak kemarin pula tak kunjung menghubunginya,,, seseorang sepertinya melupakannya,,,
Via kembali menatap telepon genggamnya,,, ditatapnya layar telepon yang berlatar fotonya bersama iyel,,, ditatapnya layar telepon itu dengan lirih,,, bergantian menatap sosok iyel sesungguhnya,,, yang sekarang sedang bermain basket di lapangan bersama cakka dan alvin ,,, meskipun jarak via cukup jauh dari lapangan basket namun via bisa melihat senyuman dan tawa tergambar di wajah iyel,,, membuatnya kembali menatap layar handponenya lirih,,,
“ aku kangen kamu yel,,,” gumam via kecil,,, setetes airmata jatuh di atas layar telepon genggamanya,,, via mencengkram kuat telepon genggamnya berusaha menguatkan dirinya,,, dengan segera dihapus airmatanya,,, lalu dengan segera via bangkit dan berjalan meninggalkan tempatnya untuk segera pulang,,,
Iyel kembali mendrible bolanya dengan lincah,,, dengan sedikit gerakan free style iyel mengoceh cakka lalu melempar bola ke dalam ring,,, dan menghasilkan sebuah tembakan yang indah,,,
“ segitu doang luu??” ucap iyel dengan tatapan meremehkan,, cakka hanya mendengus manyun lalu mengambil bola yang ada di tangan iyel dengan cepat,,, lalu kembali mendrible drible kecil,,, dengan satu gerakan di lemparkannya bola ke dalam ring,,, dan sebuah temabakan 3 angka masuk dengan mulus ke dalam ring,,, alvin yang berada dibawahnya segera mengambilnya,,, alvin mendrible bola sambil berjalan mendekati cakka dan iyel,,,
“ yel, luu tega biarin via disana terus nungguin telepon luu,,,” ucap alvin sambil terus memainkan bolanya,,,
“ kasian yel,,, lagipula kemarin ngga sepenuhnya salah via,,,” ucap cakka menambahi,,, iyel mengambil bola yang ada di tangan alvin,,, lalu kembali mendriblenya,,,
“ entahlah,,, guw masih ngga terima aja dengan omongan dy kalo guw ngebela rio karena dy adik guw,,, semua salah ,, guw lakuin ini karena guw tau rio,,, dan ini juga demi ify,,, guw hanya ingin dy berfikir dewasa,,, ngga semua hal bisa di lihat dari satu sudut pandang,,, rio memang salah, namun yang di lakukan ify justru lebih salah,,, dengan menerima debo akan banyak pihak yang lebih tersakiti bukan hanya rio tapi debo juga dirinya sendiri,,,”
“ iya yel kita ngerti,,, Cuma apa dengan cara seperti ini ngga akan menyakiti via?” iyel melemparkan bolanya ke dalam ring… namun bolanya membentur dan kembali lagi ke arahnya,,,
“ maafin dy yel.. itu mungkin salah satu ungkapan terpendamnya dy dulu saat cintanya masih bertepuk sama luu… lebih baik bicara berdua,,, lebih cepat selesai lebih baik kan… emang luu ngga kangen dy?” iyel terdiam sejenak mendengar ucapan alvin,,, sesaat dari kejauhan terlihat via bangkit berdiri lalu pergi berjalan meninggalkan tempatnya tadi,,,
“ luu liat kan yel… hampir 2 jam dia duduk disana ngeliatin luu dari jauh,,, apa itu kurang menunjukan kalo dy ngerasa bersalah…” ucap cakka kali ini,,, iyel menghela nafas berat… lalu,,, iyel kembali mendrible bola dan berlari menuju ring lalu melakukan lay up… cakka dan alvin hanya menggeleng kecil melihat iyel,,,
“ luu ngerasa ngga sih vin lama lama iyel mirip sama rio…” ucap cakka sambil mengelus elus dagunya berfikir,,, alvin mengedikan bahu
“ mungkin emang sebenrnya ngga ada beda di antara mereka,,, darah lebih kental daripada air kan??” mereka ber dua tersenyum kecil menyadari hal itu,, Gabriel dan rio yang mereka tau adalah sosok pribadi yang berbeda namun tak bisa dipungkiri kenyataanya bila mereka tetaplah kakak dan adik sama sama memiliki kepala sekeras batu koral,,
******
Rio menepikan mobilnya di bawah sebuah pohon besar di tepian jalan,,, setelah beberapa lama melalui perjalanan dalam diam akhirnya mereka sampai,,, rio membuka sabuk pengamanya ,, rio turun dari mobil berjalan menyusuri jalan setapak yang dikelilingi pohon pohon rindang sepanjang jalanya,,, di ujung jalan rio berhenti diam berdiri menatap kea rah lapangan bola basket yang ternyata tersembunyi oleh pohon pohon rindang yang tersusun rapat,,, ify menaikan posisi duduknya berusaha melihat siapa yang sedang rio perhatikan di lapangan basket,, namun penglihatannya tetap saja terhalang oleh pepohonan yang tumbuh di sekeliling tempat itu,,, ify membuka sabuk pengamanya lalu berjalan menghampiri rio…
Rio menatap kearah lapangan,,, sesosok tubuh kecil yang sedang memainkan bola basket sendirian di tengah lapangan membuatnya tersenyum kecil,,, gerakannya memang lincah,,, namun sangat terlihat semua gerakannya dipelajarinya secara otodidak karena jauh dari gerakan dasar yang memang dasar permainan bola basket… posisi kaki tangan dan caranya melempar bola semua salah,,, rio kembali tersenyum kecil saat bola yang di lontarkan sosok kecil itu kembali tak sampai memberntur ring,,, dengan lunglai sosok kecil itu berjalan menghampiri bolanya yang jatuh tergulir ke luar lapangan,,,,
“ jadi ray,,,,” rio mengangguk kecil mendengar ucapan ify yang kini sudah berdiri tepat di belakangnya,,, “ luu sering kesini yo?” rio mengangguk kecil
“ saat kecil, kalo guw lagi di omelin papa mama sama iyel gue larinya kesini…” ucap rio sambil terus menatap kea rah ray,,,, ray membanting bolanya dengan kesal,,, ray duduk bersila di tengah lapangan dengan tangan yg di lipat di depan dadanya,,, dibiarkan bolanya bergulir keluar lapangan,,, sepertinya ray kesal karena sejak tadi lemparanya tak ada yg masuk ke dalam ring,,, jangankan masuk,, menyentuh saja tidak,,,
Bola bergulir perlahan kea rah rio,, dan berhenti tepat di ujung kakinya,,, rio meraih bola yang diam tak bergulir di depannya,,, rio tersenyum kecil lalu berjalan manyusuri jalan setapak menuju kea rah lapangan,,, rio memasuki lapangan tanpa mendrible bolanya,,, bola di pegangnya dengan kedua tangan,, setelah sampai di daerah luar garis thre poin,, rio mengambil ancang ancang lalu melepmarkan bolanya dan ‘BRUUUKKKK’ bola masuk dengan mulus ke dalam ring membuat ray menoleh kebelakanganya,, tatapanya tertegun bercampur kaget dan tidak percaya melihat rio berdiri di belakangnya,,,
“ kak,,,, riooo???” ucap ray terbata wajahnya sangat jelas menampakan keterkejutan,,,, rio tersenyum mengankat sebalah tanganya yang sebelumnya tersembunyi di baliik saku celananya,,, rio berjalan mengambil bola yang ada di bawah ring,, dengan gerakan memutar atau biasa disebut pivot rio melakukan lay up,,, dan bola masuk ke dalam ring dengan cantik,,, ray tertegun kagum melihat permainan rio,,,
“ keren kaa,,,,” ray berdiri lalu berlari kecil menghampiri rio yang sedang memainkan bola di bawah ring,,,
“ mau guw ajarin??” tanya rio yang di sambut anggukan cepat oleh ray,,,rio mengangguk kecil lalu memberikan bola kepada ray,,, dengan perlahan dan telaten rio mengajarkan satu persatu teknik yang ia kuasai kepada ray,, dan dengan semangat ray mempelajarinya,, dari kejauhan ify melihat semua itu dengan senyum yang terkembang di wajahnya,,, ify berjalan duduk di sebuah kursi panjang dibawah pohon rindang yang tak jauh dari lapangan,,, melihat ray dan rio yang sedang berlatih keras terbersit ide di kelapa ify setelah mengingat apa yang deva katakan padanya beberapa hari yang lalu,,, ify segera menekan tombol di handponenya dan mendekatkanya ke telinganya,,
“ haloo dev….”
******
Warna biru langit yang disinari cahaya terik sang raja siang kini berganti menjadi gradasi warna oranye dan biru yang menandakan waktu kini mulai sore,,, sudah 4 jam kira kira rio dan ray berlatih di tengah lapangan,,, latiihan yang di selingi tawa gembira membuat ray dan rio lupa akan sebuah kata lelah,,,, bahkan ify yang hanya duduk di luar lapangan di kurdi di bawah pohon rindang pun menikmati latihan mereka ber 2,,, terlihat ray duduk kembali di tengah lapangan sambil terus mendengarkan instruksi rio,,, sedangkan rio di tengah lapangan sedang mempraktekan bagaimana cara melakukan pivot under ring,,,,
“ ify….” Ify menoleh mengalihkan perhatianya menuju sumber suara yang memangil namanya,,, terlihat Gabriel deva alvin dan cakka berdiri di sampingnya,,,, ify tersenyum lebar,,,
“ mereka disana kak,,, sini barang barangnya ify yang bawa aja,,,” ify mengambil sebuah kangtung besar yang dibawa Gabriel dan satu kangtong plastic putih yang tertera sebuah nama supermarket dari tangan alvin,,, mereka mengangguk kecil lalu berjalan kea rah lapangan menghampiri rio dan ray,,,
“ curang yaa main ngga ngajak ngajak guw,,,” ucap iyel yang membuat rio dan ray menoleh,,, mereka berdua Nampak kaget melihat Gabriel alvin cakka dan deva ada di lapangan tiba tiba,,, alvin berjalan menghampiri rio lalu mengambil bola yang ada di tanganya,,,, “ three on three….berani??” ucapnya sambil mendrible bola lalu melakukan lay up… rio tersenyum kecil,,,
“ siapa takut,,, berani kan ray,,,tadi kan udah gue ajarin…”
“ berani dong kak,,,,” ucap ray mengangguk mantab,,, mereka pun segera mengambil posisi,,, ray rio dan iyel defense dan alvin cakka deva offense,,, mereka bermain dengan serius,,, permainan ray berkembang sangat cepat,, baru beberapa jam berlatih bersama rio permainananya berubah menjadi baik,,, mereka bermain dalam tawa,,, sampai akhirnya sang raja siang kembali ke peraduannya membuat gradasi warna langit berubah gelap,,, permainan pun selesai,,, Gabriel cakka dan ray duduk di tengah lapangan,, alvin dan deva merebahkan diri karena kelelahan sedangkan rio masih berdiri sambil mendrible bola perlahan,,, mereka tertawa dalam lelah,,,
“ katanya ada seleksi pemilihan tim inti basket smp?” tanya iyel pada ray dan deva,,, mereka ber 2 mengangguk kecil…
“ deva sih udah pasti kepilih kak,,, jago,,, kalo gue sih,,, 80% ga di terima,,, dan 20%nya insya allah,,,” kata ray yang membuat yang lainnya tersenyum geli,,,,
“ kalo gitu keterimanya berpa persen ray???” tanya cakka
“ ngga ada kak,,,” jawab ray polos,,
“ emang kapan seleksinya?” tanya Gabriel kali ini,,
“ 2 minggu lagi kak,,, “ ucap deva,,, rio berjongkok lalu menepuk puncak kepala ray,,,
“ luu harus di terima,, oke…!!”
“ dengan kemampuan gue yang segini gue ngga yakin,,,” ucap ray sambil menggedikan bahunya,,, gabriel tersenyum kecil
“ ray,,, buat apa ada guw sama rio yang jadi kakak lu,,, luu lupa kalo kedua kakak luu ini peraih pemain terbaik tingkat nasional?” ucap Gabriel disambut anggukan setuju rio,,,
“ inget ray,,, luu ngga sendiri,,, ada kita berdua disini,, kakak kakak luu…” ray mengangguk kecil mendengar ucapan rio,,, dengan mata yang berkaca kaca ray memutar tubuhnya lalu merengkuh kedua kakaknya ke dalam pelukannya,,, rio dan Gabriel tertegun melihat ray memeluk mereka dengan erat di sertai butiran hangat yang jatuh menetes dan yang rio Gabriel yakin adalah airmata,,,,
“ makasih yaa kak,,,,luu berdua adalah hadiah terbaik yang pernah tuhan kasih ke gue,,, gue ngga pernah mau meminta apapun di hari ulang tahun gue,,, namun untuk hari ini,, gue ingin banget mohon sama tuhan untuk menjadikan hadiah hari kekal,,,,gue sayang kalian kak,,,” rio dan Gabriel semakin tertegun mendengar ucapan ray,,,, mereka ber 2 baru menyadari di balik sosok tegar ray sesungguhnya ia amat kesepian,,, di balik sosoknya yang selalu tersenyum dan ceria ray sesunguhnya merindukan kehangatan dan sentuhan kasih sayang dari seorang kakak,,, dan satu fakta yang mereka baru ketahui,,, bahkan Gabriel yang tinggal bertahun tahun pun baru tau bahwa hari ini adalah hari ulang tahun ray,,,, Gabriel membalas pelukan ray erat,,, dirinya sangat meraa bersalah,,, begitu juga rio,,, rio menyadari bahwa bukan hanya dirinya di dunia ini yang merasa kesepain,,, ternyata masih ada ray yang bahkan lebih membutuhkan kasih sayang dibanding dirinya selama ini,,,
“ maafin gue ray,,, selama bertahun tahun gue jadi kakak luu ternyata gue udah jadi kakak yang buruk buat luu…” ray menggeleng cepat,,,,
“ luu kakak terbaik yang pernah gue punya kak,,,, dan luu kak,,,” ray mengalihkan pendanganya menuju rio,,. “ luu kakak terhebat yang pernah gue punya,,,” ucap ray dengan senyum yang terlukis jelas di wajahnya,,, rio dan iyel pun tersenyum mendengarnya,,,, mereka merasa amat sangat bersyukur karena tuhan memberikan seorang adik seperti ray,,,
“ udaahh udaah nangisnyaa,,, nih tiup dulu lilinya,,,,,,” ucap ify mengalihkan semua perhatian,,, ify berdiri sambil memegang sebuah kue di hiasi dengan lilin lilin kecil berjumlah 14 buah,,, ify berjalan perlahan mendekati ray,,, lalu berlutut mensejajarkan diri dengan ray,,, terlihat ray terpaku menatap kea rah ify,,,
“ makasih kak,,,, makasih semuanya,,,” kembali setetes airmata bening jatuh membashi pipi ray,,, namun dengan segera ray mengusapnya,,, ray memejamkan kedua matanya,,,, mengatakan dalam hatinya sebuah permohonan,,, tak lama ray kembali membuka kedua matanya,,, lalu segera meniup lilin lilin yang menyala kecil,,,
“ yeeyyyy,,, selamat ulang tahun raaayyyy,,,,” teriak deva sambol berjalan menghampiri ray lalu memeluknya,,,, terlihat bekas airmata yg tergenang di mata deva yg menandakan dirinya ikut terbawa keharuan senja ini…. “ always the best for you bro,,, gue seneng akhirnya apa yg lu pengen selama ini tercapai,,, “ ray mengangguk kecil lalu menepuk puncak kepala deva,,,,
“ makasi dev,,,, jadi sekarang luu bisa main kerumah gue terus,, kita bisa latihan bareng kak rio sama kak iyel,, belajar bareng,, main bareng banyak deh,,, kalo sama kak ify kann,,,,” ray melirik ify yang sudah berkacak pinggang di sampingnya,,,, ray merengut kecil…” maksudnya,,,, ajak kak ify juga dev sekalian,,, biar seru,,,,” ucap ray menepuk nepuk punggung deva,,, deva mendengus mengerti,,, yang lain tertawa kecil melihatnya,,,, mereka semua tertawa bersama,,, saling bercanda satu sama lain,,, menutup hari mereka hari ini dengan senyum dan tawa kebahagiaan yang tergambar jelas di wajah mereka,,,,
*******
Karena adanya pesta dadakan ulang tahun ray tadi malam,,,, akhirnya acara yang sebelumnya mereka rencanakan untuk merayakan hari jadi cakka agni dan alvin shilla dibatalkan dan diganti dengan latihan basket siang ini sepulang sekolah,,, sepulang sekolah mereka bersama sama berangkat menuju lapangan tempat dulu biasa mereka ber 4 bermain,, dengan 2 mobil,,, mobil milik rio dan cakka mereka bersama menuju kesana,,,
Setelah sampai disana mereka segera mengganti seragam mereka dengan pakaian basket yg sebelumnya telah mereka persiapkan,,, alvin cakka rio dan iyel segera berkumpul di tengah lapangan lalu melakukan hompimpa,, hasilnya keluar cakka dengan iyel dan rio dengan alvin,,, mereka segera mengambil posisi,,, rio alvin defense dan cakka iyel offense… meskipun hanya bertanding biasa mereka melakukan permainan dengan serius mengerahkan kemampuan yg mereka miliki,,, rio dengan gocekannya,,, alvin dengan three poin shootnya,,, cakka dengan drible nya dan iyel dengan rebound nya,,, sehingga permainan berlangsung dengan sengit,,, setelah hampir 3 jam bermain mereka beristirahat,,, mereka ber 4 berjalan ke pinggir lapangan menghampiri handuk dan botol minum yang tergeletak menggoda dahaga,,, dengan cepat mereka menenggak habis minuman mereka,, mereka tersenyum saling pandang,,, karena bermain 3 jam non stop energy mereka terkuras habis membuat mereka seperti habis berjalan melintasi gurun sahara….
“ bener bener gila ya kita kalo udah maen,,, lupa waktu…” ucap cakka yang di respon anggukan oleh yg lain..
“ gue kangen saat saat kita menggila gini,,,,” ucap alvin dengan senyum kecil tergambar diwajahnya,,
“ gue juga,,, gue kangen kita yg dulu,,, kita main ber 4 disini,,, sama via juga nontonin kita sambil kasih semangat ke kita semua… sampe dy bingung saat suruh milih dy jagoin siapa diantara kita…” rio tertawa kecil mengingat masa masa kecilnya dulu,,,
“ ngomong ngomong soal via,,, lu udah baikan yel sama via?” tanya cakka,,, rio mengalihkan pandanganya menatap cakka dengan kening yg berkerut…
“ iyel berantem sama via??” cakka diam tak menjawab… lupa sebelumnya iyel minta untuk tidak memberi tau rio,,, alvin yg ada di samping cakka hanya mendengus menatap cakka seakan akan mengatakan –kebiasaan buruk kumat- rio mengalihkan pandanganya menuju alvin,,,
“ vin… bisa jelasin ke gue???” alvin menggaruk bagian kepala belakangnya yang tidak gatal,,,
“ ehmmm itu,,, iyel sama via….”
“ gue berantem 3 hari yg lalu tepatnya,,,” ucap iyel memoton omongan alvin,,, rio mengalihkan pandanganya menuju Gabriel,, Gabriel memejamkan mata tertunduk sejenak mengambil nafas dalam lalu kembali membuka matanya dan mengankat wajahnya kembali menatap rio,,,, “ maaf gue ngga cerita ke lo…”
“ berantem kenapa? ” iyel diam tak langsung menjawab,,,
“ soal…”
“ Cuma soal sepele kok yo,, aku kemaren nyangka iyel ngga ngubungin aku karena dy lupa sama aku,, tapi ternyata iyel lagi sibuk sama tugas osis…” ucap via memotong pembicaran iyel,,, rio iyel cakka dan alvin menoleh kea rah belakang mereka,, terlihat via sudah berdiri di belakang mereka
“ via? Sejak kapan kamu dateng?” tanya cakka
“ baru aja kok kka,,,sama yang lain jug,,,,”
“ apa bener yg kamu bilang tadi??” sela rio memotong omongan via,,, via kembali menatap rio lalu mengangguk kecil,,,
“ iya rio,,, kamu percaya aku kan? Kalo ngga percaya tanya aja iyel…” ucap via dengan sebuah senyuman manis tergambar diwajahnya,,, rio memejamkan mata sejenak lalu mengangguk kecil,,,,
“ aku percaya kok vi,,, aku lega kalo emang bener seperti itu…. Aku ga mau denger kalian ber 2 berantem.. Cuma itu,,,” via mengangguk tersenyum kecil,,,,
“ eh,,, iya,,, nih kita bawa makanan,,, tadi kita ber 6 abis masak dirumah via,,,” shilla berjalan dengan terpogoh pogoh membawa sebuah kotak yang di jinjingnya dengan kedua tangannya,,, Gabriel berdiri membantu shilla meletakkanya,,, terlihat jelas shilla agak kesulitan membawanya karena memang kotaknya berat,,,,
“ makasih ya kak iyel,,, baik banget,, tau aja deh kotaknya berat,,,,ngga kaya cina dodol yg ngga peka disitu…” ucap shilla sambil melirik sinis pada alvin,,, alvin hanya menaikan sebelah alisnya bingung,,,, Gabriel mengangguk kecil tak berniat berkomentar dan ikut campur dalam urusan rumah tangga pasangan baru ini,,, dari kejauhan nampak ify dan agni berjalan kearah mereka,,,
“ hay semua,,,” sapa ify sedikit lemas ,,,, yang di sambut senyuman oleh semuanya,,,, ify berjalan kecil menghampiri rio lalu menjatuhkan tubuhnya duduk di samping rio,,,
“ siang rioo,,, ” rio mengangkat sebelah alisnya melihat wajah ify yg muram ….
“ siang fy….” Jawab rio dengan masih menatap ify bingung,,, “ lu sakit fy….” Rio mengakat tanganya menyentuh kening ify,,, namun suhu tubuhnya normal…
“ ada masalah ???” tanya rio lagi,, ify mengangguk kecil,,,
“ masalah apa …?? “ ify diam tertunduk tampak jelas di matanya tersirat keraguan,,, rio bangkit berdiri lalu menarik ify menuju ke tepi lapangan berteduh di bawah sebuah pohon menjauhi yang lain,,, “ oke sekarang Cuma kita berdua,,, mau cerita ada masalah apa ??” tanya rio lagi,,, ify mengangkat wajahnya menatap rio,,,
“ debo,,,” ucap ify nyaris berbisik,,, namun rio masih mampu mendengarnya,,,
“ kenapa sama debo???”
“ tadi malem dy kerumah gue…”… ify menghela nafas sejenak,,, “ dy ngajak gue kerumahnya weekend ini,,, dan gue bingung,,,,”
“ kenapa bingung?? Wajar kan dy cowok lu fy…”
“ tapi rio,.. itu artinya debo serius kan sama gue,, sedangkan gue?? Dy emang milikin gue sekarang tapi perasaan gue ngga ada sedikitpun buat dy….”
“ kalo gitu coba fy,,, cinta bisa datang karena terbiasa kok,,, jadi coba aja belajar mencintai debo setulus ha…”
“ rioo!!,,, sampe kapan sih lo ngerti yg gue cinta itu lo,,, bukan debo,,,,”
“ tapi yg lu pilih debo kan bukan gue…” ify terdiam,,, kata kata rio menghantam hatinya….
“ tapi rio….”
“ ify,,,, inilah jalan yg lo ambil dan yang lo harus jalanin.,, lo udah memilih dan pilihan itu bukan gue,,, gue udah bisa terima,,, dan sekarang lo juga harus jalanin itu sepenuh hati,,, ngga boleh setengah setengah,,,”
“ tapi yoo…. Hubungan kita selama ini…”
“ gue juga sempet mikirin itu,,, gue sadar gue salah,,, lo milik orang lain,,, dan ga seharusnya gue tetap melampiaskan rasa terlarang itu ke lo,, harusnya gue pendem itu baik baik,,,, gue akan mulai membiasakan diri…”
“ jadi lo akan ngejauh dari gue?? Ngga akan genggam tangan gue lagi,, ngga akan meluk gue lagi?? Ngga akan hapus airmata gue lagi,,, ngga akan biarin gue bersandar di pundak lo lagi….”
“ kan ada debo fy… gue tau debo… dy baik,, dy sahabat gue… dan gue yakin sayang dy akan jauh lebih besar dari gue…”
“ jadi lo ngga mau berusaha buat mempertahanin gue?”
“ gue hanya menjalani sesuai apa yang lo pilih,,, sekarang debo yang jadi pilihan lo,, dan itu artinya udah ngga ada yang harus gue perjuangin kan,,,” ify diam tak mampu berkata airmata nyaris keluar di sudut matanya
“ tapi rioo…” rio memegang wajah ify dengan kedua tanganya,, menghapus airmata yang hampir terjun membasahi wajah manisnya…
“ seperti yg gue bilang kemarin,,, gue akan selalu ada buat lo,,, selalu…” ify menghela nafas berat memejamkan matanya,,,
“ janji ngga akan ninggalin gue,,,,,” rio mengangguk kecil lalu menjulurkan klingkingnya,,,
“janji,,,” ucap rio,,, ify pun akhirnya ikut tersenyum kecil lalu menautkan kelingkingnya dengan kelingking rio,,,” yaudah ayo kita balik lagi kesana,, jangan nangis lagi oke,,,,” ify menganguk kecil…
“ yoo,,,, untuk hari ini,,, boleh kan,,,,,” ify menatap rio dengan pandangan memohon,,, sejenak rio terdiam,,, bukan karena tidak mengerti maksud ify,, namun karena berfikir…. Akhirnya setelah berfikir sejenak rio kembali menarik ify kedalam genggamanya lalu mereka berjalan kembali menuju ke tengah lapangan,,,, dengan senyum ify membalas genggaman rio erat….
“ udah ni sesi curhatnya,,,,” ucap cakka saat ify dan rio sampai di antara mereka,,, rio tersenyum kecil lalu mengangguk,,,
“ kalo gitu udah bisa di makan dong??? Laper gue…” alvin memegang perutnya menandakan dy kelaparan ify tertawa kecil…
“ boleh kok… lagian siapa yg suruh nungguin gue???”
“ yaa ngga enak dong fy,,, lebih enak bareng bareng kan…”
“ iya kak iyel,,,, yaudah makan dong,,,cobain masakan kita, enak atau ngga,,,,” dengan kelakuan ala rimba mereka langsung menyergap makanan yang sudah di siapkan ify shilla agni dan viaa,,, dan dalam waktu sekejap makanan yang mereka bikin hampir memakan waktu satu jam lamanya habis tak bersisa,,,, perbandingan waktunya jauh saat proses pembuatan dengan proses penghabisan,,, namun via ify shilla dan agni menatapnya dengan senyuman,,,
“ eh iya,, kalo ga salah tadi shilla bilang masaknya ber 6 deh?? Siapa lagi,,, shilla ify via kamu terus siapa lagi ag??” tanya cakka pada agni,,,,
“ tadi ray sama deva bantuin kita masak juga,,, lebih tepatnya mereka bikin masakan sendiri tapi dibantu kita,,,,katanya deva sama ray sih buat gebetan mereka…” jelas agni ... yg lain hanya ber oohhh riaa,,,
“ boleh juga ray sama deva idenya,,, bisa dicoba bisa dicoba….” cakka mengelus elus dagunya berfikir,,,
“ emang mau bikin buat siapa??!!!!” tanya agni galak,,, cakka sedikit merengut lalu nyengir lebar,,,
“ buat kamu lah sayaanng,,,, kan kamu ngga suka bunga,,, kalo aku bikinin kue mau kan,,,,”
“ kalo ujung ujungnya beli mending ngga usah,,,,” ucap agni galak,,, cakka hanya menggaruk garuk bagian belakang kepalanya,,,, di sampingnya alvin tertawa geli melihat cakka,,,, cakka melirik sebal kearah alvin,,,,
“ apa lo?,,,”
“ kasian banget deh lu kka,,, jadi cowok tuh kaya gue,,, diem aja juga banyak yg nyamperin,,,”
“ siapa yg nyamperin??... laler??” celetuk shilla yg bikin alvin meliriknya jengkel… “ kenapa?? Emang ada yg suka sama lo?”
“ nah elo apaan??? cinta mati kan luu sama gue,,,” shilla bergidik
“ pede banget lo,, gue tuh khilaf cinta sama lo…”
“ iih jaim banget sih ngaku doang… kemaren siapa yg bilang mau jadi pacar gue ya…” alvin memutar mutar bola matanya,,,
“ gue terpaksa itu juga,,, takut luu mati bunuh diri kalo gue tolak,,,” ucap shilla jutek lalu bangkit berdiri berjalan menyusul agni,,, alvin menatap shilla dengan tatapan ngga percaya bercampur jengkel… kini cakka disampingnya tertawa geli melihatnya,,,
“ haha,,, untung yaa shilla yang jadi pacar luu,,, bukan laler yang sering ngerubungin luu itu ,,,”
“ jayus tau ga lo..” jawab alvin sinis,, namun cakka tetap saja tertawa,,, rio berdiri menepuk pundak cakka dan alvin,,,
“ harusnya luu berdua akur,,, kalian tuh senasib banget,,,, kayanya luu ber 2 salah pilih pacar,,, gue Cuma bisa bilang gue turut prihatin,,, yang sabar ya bro,,,,” ucap rio membuat tawa cakka berhenti,,, cakka dan alvin menatap rio seakan berkata –sialan si rio,,, telak amat omonganya- rio bangkit berdiri lalu menjulurkan tanganya pada ify yang langsung disambut ify,,, mereka berdua berjalan meninggalkan lapangan,,,,
“ duluan yaa bro,,, gue doain dari jauh,,,” ucap rio yang membuat alvin dan cakka kini jengkel,,,,
“ siaall,,,ingettt wooiii ify punya orang tuh….” Ucap cakka gemas,,,
“ yang penting hatinya milik gue,,,,” jawab rio tanpa menoleh yang membuat cakka skak mat,,, rio terus bejalan meninggalkan lapangan dengan ify yang berada dalam genggamannya erat,,,
“ mati kutu lo berdua,,,” kini iyel tersenyum geli di belakang alvin dan cakka,,, cakka mendengus sebal…. Alvin bangkit berdiri di susul cakka,,,,
“ dasar kakak ade sama sama ngeselin… mending luu ber 2 selesain masalah dulu deh… kalo udah baru kita main ledek ledekan oke….” Ucap alvin yang kali ini membuat Gabriel diam,,, cakka dan alvin tersenyum geli lalu berjalan meninggalkan iyel dan via ber 2 di lapangan menyusul agni dan shilla yang kini entah berada dimana… suasana hening mendadak tercipta di tengah lapangan kini hanya tinggal via dan iyel yg berada disana,,, keduanya masih tak ada yang mampu memulai percakapan,, iyel hanya menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong sedangkan via menunduk ,,, memikirkan kemungkinan kemungkinan kecil yang akan terjadi setelah pembicaraan hari ini. Apakah hubungan mereka masih akan tetap baik baik saja, atau mungkin mereka akan tetap seperti sekarang hanya saling berdiam diri,,, atau juga mungkin hubungan mereka akan tambah buruk,,, seperti putus misalnya,,, via menggeleng cepat akan kemungkinan terakhir yang terbersit di fikirannya,,, iyel menoleh kearah via biingung,,,
“ kenapa vi…?”
“ ngga papa yel…” ucap via masih tertunduk,,, iyel merasa ada yang aneh dengan via,, iyel menatap via sejenak,, baru 3 hari iyel tidak bersama via, namun entah berapa besar rasa rindu yang sekarang sedang di rasakanya,,, harusnya ia tidak menampik rasa rindunya itu,,, namun emosi iyel membuat iyel lebih ingin tak bertemu dibandingkan melepas rasa rindunya,,, iyel membutar duduknya membuat dirinya kini berhadap hadapan dengan via,,, dengan satu jari telunjuknya iyel mengangkat wajah via yang tertunduk,,
Kini mereka saling bertatapan,,, dengan sedih iyel menatap via,,, dihadapan iyel kini bukan bidadarinya yang cantik dan manja, namun bidadarinya yang sedih dan merana,,, iyel berfikir keras merutuki apa yang dilakukannya beberapa hari ini pada bidadari kecilnya itu,, dengan perlahan iyel menyentuh mata via yang kini bengkak dan di hiasi lingkaran hitam di bawah matanya,,, sudah berapa banyak airmata yang keluar untuknya,,,dan sudah berapa waktu yang dihabiskan bidadari kecilnya ini untuk memikirkannya,, di sertai airmata yang sepertinya terus mengalir saat bidadari itu memikirkannya,,, iyel lalu menyentuh pipi via hangat dengan kedua tanganya,,, tatapanya semakin nanar, melihat tak ada lagi senyum merona di wajah bidadarinya,,, hatinya sakit melihat semua ini,,, namun iyel pun mengerti,, jauh lebih besar sakit yang via rasakan,,,
“ vi,, maafin aku…” ucap iyel tulus,,, ditatapnya kekasihnya itu dalam dalam,, via dapat melihat ketulusan permintaan maaf itu terpancar dari wajah iyel,, ia rindu tatapan hangat itu,,, tatapan hangat yang hilang darinya beberapa hari ini,,,, airmata via kembali mengalir di sudut matanya… iyel manerik tubuh via ke dalam dekapanya,,, membiarkan bidadari kecilnya ini meluapkan segala rasa sakit yang diperbuatnya,,, mengalirkanya bersama rasa bersalah yang iyel rasakan saat ini,,,,
“ aku kangen kamu yel,,,,kangen banget,,,,” ucap via brcampur dengan isak tangisnya,,,
“ aku juga kangen banget sama kamu,,, maafin aku ya vi… maaf….” Iyel mengeratkan dekapannya pada via,, melepaskan rasa rindunya yang beberapa hari ini tertahan,,, setelah beberapa menit berlalu isakan via mulai tak terdengar,,, dengan erat via melingkarkan kedua lengannya di tubuh iyel,, mengikatnya seakan akan tak ingin iyel pergi jauh kembali meninggalkannya sendiri,,, dengan senyum kecil iyel menatap via yang manyun menatapnya…
“ jangan tinggalin aku lagi,,,” nada manja khas via,,, iyel kembali tersenyum medengarnya,,, baru ia sadari betapa rindunya dia pada bidadari kecilnya ini,,,
“ ngga akan,,, maaf ya kemarin kemarin,,, aku diemin kamu Cuma mau kamu ngerti yang kamu fikirin semuanya itu salah,,,, aku ingin kamu belajar berfikir dewasa,kamu ngga bisa ambil suatu kesimpulan hanya karena melihat sebuah titik kan vi,,,,” via mengangguk kecil
“ aku tau yel aku memang salah…. Harusnya aku yang sudah mengenal kamu hampir seumur hidup aku itu mengerti, apa yang akan kamu buat dengan sebuah titik itu,,, maafin ak….
“sstttt…. Jangan ucapin itu lagi,,, yang aku mau denger Cuma suara manja kamu saat bilang sayang ke aku..” via tersipu malu mendengarnya,,, senyum merona itu kembali lagi,, iyel ikut tersnyum melihat via yang sudah kembali bisa tersenyum,,, dengan penuh kasih sayang iyel mengacak acak rambut via lalu mencubit pipi via gemas
“ sayang kamu ndut,,,,”
“ sayang kamu juga jelek,,,” via kembali mendekap tubuhnya di pelukan iyel,,, Gabriel pun membalasnya,, mendekap via penuh sayang,,, dari kejauhan cakka alvin ify rio melihat perdamaian itu dengan senyum sumringah,,,
“ untung aja kemaren si cakka dodol keceplosan,,,, kalo ngga gue ngga akan tau mereka ber 2 berantem,,,” ucap rio melirik cakka,,, cakka hanya meringis memamerkan cengirannya,,,
“ tapi untung kan keceplosan,, kalo ngga kan ga bakalan kaya gini…”
“ kalo luu sih Cuma tinggal nunggu waktu kka buat keceplosan,,, karena kebiasaan luu yg ember itu emang ga bisa ilang,,,” ucap alvin masih menataap kea rah lapangan,,, cakka hanya mencibir mendengarnya…
“ tapi gue ngga nyangka deh kak iyel sama via bisa berantem Cuma karena kita yoo,,,” ify menatap kea rah iyel dan via yang saat ini sedang terlihat bersenda gurau di tengah lapangan dengan kening yang berkerut,,,
“ iyel emang gitu fy,,, terlalu sayang rio,,, tapi bukan berarti iyel ga sayang via,,, iyel ngelakuin ini justru karena iyel sayang sama via,,, iyel ingin via jadi sosok yang dewasa ,,, kita ber 3 pun mungkin akan ngelakuin hal yg sama sama iyel,,, cuma cara kita ber 3 berbeda,,, dan inilah cara iyel,,,, iyel yang dingin tegas dan penyayang…” jelas cakka,,, ify menganggguk mengerti,,,
“ lagian ngga via doang kok yang pernah ngalamin kena marah iyel kaya gini,,,”
“ yg bener vin?? Lu juga pernah dong??” alvin mengangguk kecil…
“ gue sama cakka pernah juga ngalamin kaya gini…”
“ kalo gue pernah pas smp,,, gara gara sering bermasalah di sekolah iyel marah ke gue,,, dia nasehatin gue berkali kali tapi ngga mempan,, akhirnya dia pilih cara terakhir,,, dy bilang ke gue dengan dinginnya,,,”
“ terserah lo mau buat apa sekarang, tapi jujur gue kecewa,, padahal gue banggain lo ke semua orang sebagai sahabat gue,,, tapi apa,,, ternyata yg mereka omongin bener dan gue marah,,, bukan karena gue malu punya temen kaya luu,,, tapi gue ga terima liat luu di remehin orang kka….”
“ setelah ngomong gitu berhari hari iyel diemin gue dan setelah gue sadar dan berjuang keras merubah pendapat gue dengan senyum dy nyamperin gue ngerangkul gue ngajak gue maen basket,,,, dy bilang,,, ini baru cakka sahabat gue,,,” ify tersenyum kecil mendengar cerita cakka,,,
“ kalo lu vin,,,???”
“ waktu itu saat gue masih 7 tahun,,, gue pernah sekali marah sama bokap nyokap gue karena batal ngajakin gue pergi,,,saat itu iyel sebagai yang paling dewasa nasehatin gue,,, gue 2 hari ngga mau pulang dan nginep di rumah rio… keesokan harinya iyel ngajak gue sama rio pergi ke taman , itu pertama kalinya iyel ngomong ketus ke gue,,, dy bilang gue nakal, ngga nurut mama papa, jahat pokonya segala macem yang bikin emosi gue kepancing,,, khas anak kecil tentunya,,, saat itu juga gue adu mulut sama iyel….” Ucap alvin tersenyum kecil mengingat ingat,,,
“ gue saling bentak,,, tapi gue kalah,,, saat itu gue nangis karena kata kata iyel,,, saat itu gue di tinggalin sendirian di taman,,, iyel ngelarang rio main sama gue sampe gue mau minta maaf sama orang tua gue,,, berhari hari gue main sendiri di taman,,, luu tau fy,,, gue jongkok sendirian di taman nangis,,, saat itu kedua orang tua gue dateng,,, dan gue minta maaf sama mereka,,, saat itu gue sadar,,, orang tua segalanya buat gue,,,, dan semua berkat iyel,,, “ ify kembali menganguk kecil tersenyum menatap sosok iyel yang sampai detik ini masih ia kagumi dan setelah mendengar cerita cakka dan alvin membuat ia yakin ia tidak salah mengagumi sosok seorang Gabriel…
“ ekhemm….. ada yang CLBK nih….” Ucap rio membuyarkan lamunan ify,,, ify menatap rio dengan kening yang berkerut,,,, rio hanya menaikan sebelah alisnya lalu berlalu pergi meninggalakan ify alvin dan cakka,,,
“ ih kenapa sih rio?” dumel ify,, alvin dan cakka hanya tersenyum,,, ini lah sisi manja seorang rio,,, selalu ingin menjadi lebih dibanding kakaknya,,,,
“ kejar sana,,,”
“ gue,,,???” alvin mengangguk kecil
“ cemburu dy fy,,,” tambah cakka,,,
“ cemburu?? Masa sih??” cakka dan alvin hanya tersenyum kecil lalu mendorong ify untuk segera mengejar rio,,, mau tidak mau ify akhirnya mengejar rio,,, dengan sedikit berlari ify mengejarnya karena rio yang sudah berjarak cukup jauh dengannya,,,
“ rioooo…..”
“ apa sih...”
“ mau kemana….”
“ kemana aja boleee….”
“ seriuss….”
“mau tau aja” ucap rio dengan nada yang dingin,,, ify yang mulai gemas menarik tangan rio menghentikan langkahnya…. Memaksa rio menatap kedua manic matanya,,,,
“ jawab gue lu kenapa…” tanya ify dengan nada tidak kalah galak dengan rio,,, rio terdiam tak langsung menjawab,,,
“ riooo…. Lu kena…”
“ gue cemburu puas…!!” rio segera berlalu pergi setelah mengatakannya,, ify terdiam tertegun,,,kembali mencerna apa yang didengarnya tadi salah atau tidak,,,, namun beberapa detik kemudian ify tersenyum.,, entah mengapa sepertinya syaraf syaraf hatinya menari nari mendengar kalimat itu,,, ify berlari kecil mengejar rio…
“ riooo,,,,”
“ hmmm,,,, kurang jelas yg tadi gue omongin…???”
“ boleh ngomong 1 menit aja?”
“ lah daritadi emang lu ngga ngomong ya???”
“ serious rio….”
“ yayaya,, apa…”
“ sini,,, gue bisikin,,,” dengan sedikit malas malasan rio merendahkan tubuhnya agar ify bisa membisikan sesuatu di telinganya,,,, “ I always love you,,,” bisik ify jelas di telinga rio yang kini membuat wajah rio terbakar,,,, ify tersenyum jahil lalu kembali berjalan,,, meninggalkan rio yang masih berdiri terpaku mengendalikan monster kecil yag bergeliat ingin memeluk wanita yang baru saja membisikan sebuah sihir ajaib kepadanya,,, namun rio menarik nafas panjang dan menghembuskannya,, kembali menenangkan sang monster penjaga hatinya,,, karena ify bukan miliknya,,, atau lebih tepatnya,,, ify belum menjadi miliknya,,, rio kembali berjalan menyusul ify yang berjalan di depannya,,, dengan kedua tangan yang di masukan kedalam saku guna menjaga agar tangannya tak kembali melakuakan perbuatan di luar akal sehat seperti menarik ify ke dalam pelukannya karena ia sekali lagi harus menerima bahwa ify bukan miliknya,,,
********************************
Berkali kali dering alarm bergema nyaring memenuhi seluruh kamar rio,,, rio mengerang pelan di atas tempat tidurnya,,, sesungguhnya rio sudah terjaga sejak tadi pagi namun tubuhnya yang entah mengapa pagi ini terasa lemas membuatnya ingin tetap tinggal di atas tempat tidurnya… alvin memasuki kamar rio dengan sudah berseragam lengkap...
“ yoo bangun udah siang nih,,, nanti gue telat jemput shilla “ cecar alvin,,,sambil menarik selimut rio,,,
“ duluan aja deh vin,, nanti gue nyusul….”
“ nyusul? Udah siang yo… pasti telat…” alvin menarik tangan rio bangkit dari tempat tidurnya,, namun gerakkanya terhenti saat menyadari suhu tubuh rio yang meninggi,,, “ yo… lu sakit?” rio hanya tersenyum tipis…
“ ga usah masang muka khawatir deh,,, gue Cuma panas vin,, bukan kena HIV,,,”alvin hanya menatap rio lalu segera mengambil telepon genggam di sakunya,,, menekan sebuah tombol dial speed,, lalu menempeklan di telinganya,,
“ shil, maaf gue ga bisa jemput, lo bisa berangkat sendiri kan…. Rio sakit, gue ga bisa tinggalin dy sendiri,,, oke makasih ya shill hati hati dijalan maaf sekali lagi,,, love you,,,” rio menatap alvin dengan kening yang berkerut… dengan tatapan yg sulit di artikan
“ ganti baju sekarang kita ke dokter…” ucap alvin dengan tegasnya lalu segera berjalan keluar kamar rio,,, rio hanya mentatapnya dengan sebelah alis yang terangkat ,, dengan kepala yang sangat berat dan badan yang linu rio berjalan menuruti apa yang tadi di perintahkan alvin,,,
Di perjalanan dalam mobil alvin,,,,
“ sejak kapan badan lo panas yo?”
“ ga tau gue vin, pas bangun badan gue lemes,,,”
“ ada organ lain yg sakit?? Cuma panas kan??”
“ iya… aduh vin ngga usah khawatir gitu deh,,, khawatirnya lo ke gue tuh berlebihan,,, lu sama shilla aja ngga gini gini amat perasaan,,,, jangan bilang lo cinta gue???” alvin menatap rio dengan tatapan –najis amat gue cinta lo-
“ pikiran lo ngelantur cacat,,,,!!!”
“ abis lo kaya gini sih ke gue,,, ngeri kan gue,,”
“ eh kalo gue homo juga gue milih milih,,, ogah banget sama lo… gue gini karena emang gue kawatir curut!..”
“ iya tapi kawatir lo berlebihan vin..” alvin menghela nafas pelan,,, tetap focus pada jalanan diluar,,,
“ yoo,,, gue Cuma ngga mau lo kenapa napa… sekarang Cuma lo yg gue punya disini,,, gue ngga punya siapa siapa lagi,,, gue ngga mau kehilangan orang yg gue sayang lagi,,, cukup mama.. dan gue ngga mau lo nyusul mama….”
“ jadi lo doain gue mati???” alvin menoleh kea rah rio dengan cengiran khasnya,,,
“bukan gitu,, jaga jaga aja,,, takutnya lo keabisan darah di gigitin nyamuk,,, liat aja badan lo,,, kurus kering,, tengkorak di lab biologi aja kalah kurus sama lo yoo….” Rio menaikan sebelah alisnya lalu mendengus membuang muka,, alvin tertawa geli melihatnya,,, namun tak berapa lama ia tersenyum,,, rio sangat senang ada alvin di sampingnya yang menjaganya bahkan lebih dari dirinya sendiri,,,
********
Siang ini alvin iyel cakka dan rio berkumpul di lapangan basket sekolah,,, mereka mulai kembali latihan intensif bersama para anggota basket yang lain setelah kira kira 2 minggu libur latihan pasca kejuaraan liga basket nasional ,,, hari ini anggota basket langkap dari kelas 10 hingga kelas 12 hadir latihan,,, alvin cakka iyel dan rio masih duduk di pinggir lapangan sedang mengintrogasi rio akan absennya dy hari ini di sekolah dan baru datang saat latihan basket…
“ lo harus cerita kenapa hari ini lo ga masuk??” tanya iyel pada rio,, rio hanya tersenyum masih terus berkutat dengan sepatu basket yang sedang di kenakannya…
“ tadi pagi shilla bilang kalo lo sakit,,, jadi lo ber 2 ga masuk sekolah,,,, bener??” kini cakka,,, yang mulai mengintrogasi,,,
“ iya tadi pagi gue sama rio ga masuk,, badannya rio panas gue baawa aja ke dokter tapi yg ngomong sama dokter dy doang jadi gue ga tau dy kenapa…” alvin yang menjawab sambil menunjuk rio dengan dagunya,,, kini ke 3 orang itu menatap rio menunggu sebuah jawaban yang hanya rio sendiri yang tau,,, merasa keadaan sudah menekannya untuk menjawab rio segera menyelesaikan ikatan tali sepatunya lalu menatap bergantian ke 3 orang yang sedang menatapnya penuh tanya… rio menghela nafas pelan lalu tersenyum…
“ gue ngga papa kok,,, kalian ga usah kawatir gitu deh…” ucap rio bangkit berdiri untuk memulai latihan namun ketiga orang di depannya tetap tidak beranjak sepertinya belum puas dengan jawaban rio,,, rio menghela nafas lalu duduk kembali,,,
“ kata dokter gue Cuma kurang tidur dan masuk angin,,, puas,,,, gue ngga kena flu burung kok tenang aja deh,,,”
“ beneran Cuma kurang tidur sama masuk angin…” selidik iyel masih tak percaya,,, rio mengangguk mantab menjaawabnya,,,
“ yakin dokter ngga ngomong yang lain??” kali ini rio menggeleng mantab menjawab pertanyaan cakka… setelah terdiam cukup lama akhirnya mereka ber 3 mengangguk lalu bangkit berdiri,,,
“ oke kita latihan,,, gue harap lo ngga bohong…” alvin menjulurkan tanganya untuk membantu rio berdiri,, rio menyambutnya sambil tersenyum meyakinkan mereka,,, mereka ber 4 pun berjalan menuju lapangan untuk memulai latihan mereka hari ini,, sebagai kapten sekaligus ketua basket rio membuka latihan hari itu,,,
“ siang semua,,, hari ini kita mulai latihan lagi,,, hari latihan ngga berubah tetep senin rabu sabtu apa ada yg keberatan???” yang lain menggeleng tanda semua sepakat
“ oia dan untuk kelas 12 sebentar lagi mereka kan mau UAN diharapkan sadar diri ya jangan bolos pendalaman materi Cuma gara gara latihan basket,, percayakan basket ini pada adik adikmu,,,,” ucap rio sambil ngengir sumringah pada kaka kelasnya yang duduk di sebelah kiri rio,,, riko dan dayat selaku kakak kelas yg duduk paling dekat dengan rio menjitak rio,,,
“ nyindirnya dalem ye,, tenang aja.. kali ini giliran kita anak kelas 12 yang bakalan bikin anak basket bangga soalnya dengan nilai UAN rata rata 9 dan lolos PTN hahaha…” ucap riko dengan bangga yang di amini oleh para anggota yang lain,,,
“ oh iya yo,, tadi ada anak baru yang mau masuk basket juga,,, anak kelas 11,,, dy bakalan sekelas sama gue nantinya,,,” iyel dan cakka menatap irsyad bingung karena kelas irsyad sama dengan kelas mereka,,,
“ sekelas sama kita??” tanya cakka yang tidak tau menau tentang anak baru,,,
“ perasaan tadi di kelas ga ada yang perkenalan sebagai anak baru??” tambah iyel
“ dy baru pindah hari ini dan mulai masuk sekolah besok,,, tadi gue ketemu di lapangan basket dy lagi berdiri di pinggir lapangan terus dy cerita gitu deh ke gue,,, terus gue ajak aja tadi dy buat ikut latihan hari ini yo…”
“ ohh,, terus mana?? Dy jadi dateng ngga?? “ irsyad mengangguk kecil
“ jadi dy bilang lagi otw,,,”
“ oh ya namanya siapa syad??”
“ namanya an….”
“ sore semua nya maaf gue terlambat,,,,” seluruh anggota tim menoleh menuju sumber suara yang berada di belakang mereka,,,,, keadaan mendadak berubah sunyi,,,, hampir semua anggota tim menatap orang yang baru saja tiba itu dengan tatapan binguung shock dan kaget,,, hanya irsyad yang tersenyum lalu berdiri menghampiri sosok itu…
“ ini dy yang gue bilang barusan,, yg mau masuk tim basket kita…” ucap irsyad yang membuat anggota lain menatapnya tak percaya,,, tak terkecuali rio iyel cakka dan alvin,,, bahkan mungkin di antara para anggota basket yang hadir disana rio lah yang paling terkejut,,,
“ debo…??” gumam rio kecil,,, jantungnya berdetak cepat,,,,
entah apa yang terjadi setelah ini,,, mengapa debo,,?? rio memejamkan matanya sejenak berharap semua hanya mimpi,,, mimpi tentang debo kini satu sekolah dengnnya dan satu tim basket dengannya yang artinya ify akan selalu di dekatnya,,, mendadak rio jatuh limbung,, kepalanya sakit,, sepertinya penyakitnya memang tidak sesepele yang ia bayangkan,,,,
No comments:
Post a Comment