Alvin melajukan motornya dengan kecepatan sedang,,, padahal jalanan kota Jakarta siang ini tidak terlalu padat,,, biasanya seorang alvin tak pernah betah mengenderai motornya di bawah kecepatan 80 km/jam namun kali ini dengan sangat tidak biasanya alvin melajukan motornya hanya dengan kecepatan kira kira 50km/jam sebuah perubahan yang signifikan bukan,,, begitu juga yang shilla rasakan,, sejak tadi shilla bingung dengan sedikit perubahan kelakuan alvin ini,,, sesungguhnya shilla ingin bertanya kenapa? Akan tetapi hatinya sendiri takut untuk bertanya karena ia sedang tidak ingin bertengkar dengan alvin,,,
Laju mereka pun terhenti karena lampu lalu lintas yang berubah warna menjadi merah,,, alvin pun menegakkan tubuhnya sambil memandangi angka angka merah yang terus bergerak mundur,,, shilla mencengram seragam alvin pelan membuat alvin menoleh sedikit ke belakang,,, dibukanya penutup kaca pada helm fullfacenya,,,
“ apa??” tanya alvin dengan nada juteknya
“ luu kenapa diemin guw sih…”
“ diemin gimana?”
“ iaa dari tadi luu diemin guw,, bikin guw ngantuk tau ngga…”
“ yampun nek,, kita tuh naek motor,,, kalo guw ngajak luu berantem disini bisa bisa sampe tempat tujuan nanti nama guw udah begelar jadi alm.alvin jonathan …. Guw kan masih mau jadi sarjana,,,” Ucap alvin dengan nada semakin jutek,,, shilla berdecak kesal mendengarnya,,, shilla memutarkan kepala alvin kembali kearah depan lalu menutup kaca helm fullfacenya,,,,
“ cape ngomong sama lu..!!!!” ucap shilla ga kalah jutek,,, alvin tersenyum geli mendengarnya,,, alvin membayangkan wajah bĂȘte shilla karena sejak tadi mereka hanya diam,,, tak lama lampu pun berubah menjadi warna kuning lalu hijau,, alvin pun kembali melajukan motornya menuju tempat tujuannya,,,
Setelah hampir beberapa manit di atas motor… shilla mulai tampak mengantuk,,, dengan alvin yang konsisten mengenderai motornya dengan kecepatan kira kira 50km/jam shilla menjadi tak bisa menghentikan dirinya untuk menguap,,, berkali kali shilla menguap,,, mungkin sampai detik ini sudah mencetak angka 100 untuknya,,, shilla menyandarkan kepalanya pada pundak alvin lalu melingkarkan tanganya pada pinggang alvin,,, alvin sedikit tersentak kaget karena shilla yang tiba tiba –kalau dari sudut pandang mata alvin- memeluknya,,, alvin melihat shilla dari kaca spionnya,,, terlihat shilla memejamkan matanya,,, alvin kembali tertawa kecil tanpa suara,,, sepertinya memang dy terlalu lama melajukan kkecepatan motornya sehingga angin sejuk siang ini mampu menghipnotis shilla untuk memejamkan matanya,,, alvin membenturkan helmnya pada helm shilla membuat shilla kembali berdecak kesal
“ aduhhh vin,,, guw ngantuk,,,guw tidur bentar,,,”
“ emang pundak guw bantal,,, heh ini di motor,,,, bahaya tidur gitu,,, bisa jatoh …”
“ kan guw udah pegangan ga bakalan jatoh,,,”
“ siapa bilang,,, kalo pegangan luu mengendur terus tiba tiba luu oleng karena tidur luu kaya kebo gimana??”
“ enak aja kebo,,, lagian kan ada luu vin,,,”
“ lah kenapa jadi guw??”
“ ihhhh alvin nyebelin ah,,, guw ngantuk beneran nih,, mau tidur bentar aja okeh…” ucap shilla lalu kembali memejamkan matanya dan menyadarkan kepalanya di pundak alvin,,,, namun alvin tetap membentur benturkan helmnya pada helm shilla,,, benturan pertama shilla hanya diam terus meneruskan tidurnya ,,,benturan kedua shilla mulai geram namun shilla tetap memejamkan matanya,,, benturan ketiga,,,,
“ aaaahhhhh alviiinnnn kesel guw sama luu,,,,” teriak shilla geram sambil mengetuk ngetuk helm alvin dengan membabi buta membuat alvin merenggut
“ ampuunn shill,,, puyeng jangan di unyeng unyeng kepala guw…” ucap alvin memohon namun shilla tidak menggubrisnya sehingga sepanjang jalan mereka terus saja beradu benturan helm,,, setelah lelah bertengkar di motor mereka pun memutuskan ber istirahat sejenak ,,, mereka berhenti di bawah sebuah pohon rindang dimana di bawah pohon itu terdapat sang abang penjual es kelapa muda,,,
“ vin luu mau bawa guw kemana sih ngga nyampe nyampe deh,,,”
“ ke alam baka…” jawab alvin singkat yang membuat satu jitakan mampir di kepalanya,,, alvin mengelus elus kepalanya,,,
“ serius guw cina…!!!”
“ bawel deh,,, nanti juga tau…kalo udah sampe sono juga pasti luu senyam senyum…”
“ emang kemana sih??”
“ surga….” Shilla mendengus sebal mendengar jawaban alvin yang asal asalan… tak lama sang abang tukang kelapa mengantarkan pesanan mereka,,, mereka pun menengak es kelapa itu sambil menikmati angin sepoi sepoi yang menerpa wajah mereka,,,
“ jangan tidur lagi ,,, kalo sampe tidur lagi,,,, guw titipin di abank kelapa luu…”
“ abiss,,, jangan diemin guw,,,, jelas lah diem aja di motor pasti bikin guw ngantuk,,,”
“ yaa luu ngapain kek,,, nyanyi kek,,, ngedumel ngoceh apa aja gitu ,,,,,”
“ udah ayoo jalan lagi,,,,” ucap shilla kesal sambil bangkit berdiri dan kembali naik ke atas motor,, alvin membayar kelapa mereka setelah itu kembali memakai helmnya dan naik ke atas motornya,,, alvin menengok sejenak kearah shilla yang masih bermuka manyun,,,
“ mau jalan ngga nih…”
“ iya lah…”
“ kalo gitu ga boleh manyun,,, motor guw ga mau nyala kalo luu manyun…” ucap alvin yang membuat shilla memaksakan sebuah senyum lebar yang membuat alvin menahan tawa geli….
“ kalo tau gini mending ngga mau ikut deh guw tadi,,, nysel tau ngga,,,!!!” gumam shilla yang kembali membuat alvin tersenyum
“ kita liat setelah ini,, apa luu masih bisa bilang nyesel ikut sama guw atau ngga,,,” ucap alvin yang sedikit di acuhkan shilla karena kesalnya pada alvin yang mulai memuncak… alvin menarik tangan shilla melingkarkannya di pingganya,,, “ pegangan,,,, ngga bakalan guw bikin ngantuk lagi ….” Ucap alvin setelah itu menstarter motornya lalu segera melajukan motornya dengan style sorang alvin –pembalap gadungan- yang membuat shilla semakin mengeratkan peganganya
“ kayanya dy beneran mau bawa guw ke surga nih…” gumam shilla kecil ,,,
****
Rio memarkirkan mobilnya di tepi pantai,,, niatnya hari ini untuk latihan basket batal mengingat kejadian yang baru saja di alaminya,,, sebelumnya rio sudah menghubungi cakka untuk menggantikanya memimpin latihan hari ini,,,, rio berjalan menyusuri tepi pantai menuju sebuah tempat yang dirindukannya,, tempat dimana biasanya ia mencurahkan segala isi hatinya,,,
rio menaiki satu persatu anak tangga untuk mencapai puncak mercusuar,,, setelah sampai di puncak,,, angin laut yang kencang menerpa tubuhnya,,, rio sangat merindukan sensasi ini,,, rasanya seakan di hantam ombak tinggi,,, segar dan nyaman,,,, suara hantaman ombak dan batu karang pun terdengar seperti nyanyian surga di telinga rio,,, rio mengambil nafas panjang,,, mengganti udara sesak di dadanya dengan oksigen yang di hirupnya kuat kuat,,, rio menatap kea rah laut kosong… sepertinya dy salah pergi ke tempat ini,,, karena terakhir kali rio pergi ke tempat ini di damping oleh ify,,, dan ingatan akan kejadian tadi kembali membuat dadanya sesak,,, rio memejamkan matanya kuat kuat,,, ingatan ingatan akan dirinya bersama ify berputar tanpa perintah di kepalanya,,, memaksa rio untuk mengenang hari hari manisnya bersama ify,,, dan sebuah permintaan yg penah di ucapkannya dulu disini,, di depan ify
" dan kalo ternyata via emank bukan yang terbaik buat guw,,, guw harap tuhan mengirimkan luu buat guw untuk jadi penganti via di hati guw,,,,"
Tuhan mengambulkan doanya,, doa yang pernah dy ucapkan,,, namun entah kenapa setelah doanya terkabul rio justru melepaskan ify begitu saja,,,, ify yang dulu selalu mengungkapkan rasa sukanya secara terang terangan di hadapan rio namun semua itu justru selalu membuat rio tersenyum,,, saat ini pun rio tersenyum pahit mengingatnya,, mengingat semua kenangannya bersama ify,,, rio merogoh saku celananya mengeluarkan benda biru kecil yang selalu dibawanya sejak sang pemiliknya memberikan benda ini kepada rio,,, rio mengenakan earphone di kedua telinganya yang tersambung pada benda biru kecil itu,, ipod milik ify,,, ipod yang ify berikan kepadanya saat ia akan mengikuti olimpiade,,, rio menghela nafas berat ,,,
“ apa memang takdirku untuk selalu sendiri tuhan? ” ucap rio sambil menatap benda yang ada di genggamannya,,, ipod biru kecil milik ify serta sebuah kalung dari masa lalunya,, kalung yang sejak 6 tahun lalu tak pernah lagi di kenakannya,,, rio mencengkram kedua benda itu dengan kuat,,, mengalirkan segala rasa sakit yang melanda hatinya,,,, tak lama…. Rio kembali memasukan kedua benda itu kedalam saku celananya,,,lalu beranjak menuruni anak tangga,,,, sepertinya kali ini rio salah mendatangi tempat ini,,, karena berada diisini justru membuatnya semakin tak tenang,,, berada disini memaksanya mengingat akan semua kenangannya ,,, satu persatu anak tangga ia turuni dengan berlari kecil,,, sesampainya di bawah rio segera memasuki mobilnya dan melajukannya dengan cepat menembus kepadatan kota Jakarta,,,
Setelah berputar putar hampir satu jam menyusuri padatnya kota Jakarta akhirnya rio menghentikan laju mobilnya,,, rio tertegun sejenak,,, berfikir akan apa yang membawanya datang ke tempat ini sekarang,,, sejak tadi rio mencari tempat untuk menenangkan hatinya sampai rio pun menelusuri sudut terkecil kota Jakarta namun tetap saja akhirnya laju mobilnya mambawanya ke tempat ini,,, tempat yang terlupakan sejenak olehnya,,, makam papanya,,,
Rio membuka pintu mobilnya ,,, rio turun dari mobilnya lalu berdiri untuk menyebrang ke tempat pemakaman,,, karena ia memarkirkan mobilnya di depan toko bunga yang berada di seberang jalan tempat pemakaman,,, rio berjalan gontai menyusuri tempat dimana ayahnya dimakamkan,,, sesaat sampai di depan makam ayahnya rio sedikit terkejut melihat taburan bunga serta makam ayahnya yang sangat terawatt baik,,, sepertinya ada orang yang setiap hari kesini untuk mengganti bunga di atas makam ayahnya,,, rio berfikir sejenak,,, namun tak lama rio mengalihkan perhatianya lagi pada makam ayahnya,,, meraba perlahan nisan ayahnya,,, sepertinya sudah sangat lama ia tak melakukannya,,, rio menyiram makam ayahnya dengan air dan meletakan bunga di atasnya,,, rio tersenyum kecil menatap nisan ayahnya,,,
“ papa,,, apa papa bisa dengar rio,,, rio kangen papa,,, entah mengapa sepertinya tuhan menciptakan rio untuk hidup sendiri pa,,, satu persatu tuhan membuat orang yang rio sayangi pergi,,,,pada awalnya mungkin rio punya papa,,, punya mama punya iyel,,, namun tuhan menariknya satu persatu menjauhi rio,,, bahkan mungkin setelah ini tuhan akan menarik alvin juga untuk menjauh dari rio…” rio menghela nafas berat
“ pa,, boleh ngga rio ikut papa aja,,, papa kangen rio kan? Rio mau ikut papa…” ucap rio lirih,,, suaranya mengecil tak mampu lagi berkata apapun,,, hatinya sudah terlalu sakit menghadapi semua masalahnya,,, kelemahan rio adalah hatinya,,, namun dimana kelemahanya itu,, disitu tuhan selalu mengujinya,, bahakan membuat rio hampir tak sanggup menjalaninya,,,
“ kak rio…” rio mengngkat wajahnya mendnengar ada sebuah suara samar yang memanggilnya,,,, rio memutar tubuhnya kebelakang dimana ada sesorang yang berdiri tertegun menatapnya,,,
“ ray,,,??”
******
Cakka berjalan ke pinggir lapangan lalu menjatuhkan tubuhnya,,, segera di raihnya handuk dan botol minum di dalam tasnya lalu menenggaknya dengan kekuatan jetpam,,, sehingga hanya dalam waktu beberapa detik saja botol minum yang sebelumnya penuh berisi air kini habis tak bersisa,,,
“ rio tadi bilang kenapa ngga latihan??” tanya iyel sambil terus memainkan bola di tengah lapangan latihan sudah usai beberapa menit yang lalu,, sehingga di lapangan kini hanya tersisa iyel dan cakka,,,
“ ngga,,, belom sempet guw nanya dy udah matiin hapenya,,, kayanya terjadi sesuatu lagi deh…” ucap cakka,,, iyel berfikir sejenak sambil terus memainkan bolanya,,,
“ apa berhubungan sama ify lagi?” fikir cakka,,, iyel menghentikan sejenak permainan bolanya,,,
“ kayanya,,, feeling guw ga baik nih,,,,” iyel berjalan kepinggir lapangan menyampirkan tasnya lalu segera berjalan pergi
“ mau kemana yel?”
“ guw mau cari tau ke via,,,,” ucap iyel,,, tanpa pikir panjang cakka segera meraih tasnya botol minum handuk serta bolanya dan berlari menyusul iyel,,,
“ yell tungguu guw ikut…”
@kelas X-4 kelas via dan agni,,,,
Agni dan via sedang membersihkan kelas saat iyel dan cakka tergesa gesa datang menghampiri mereka,,, via dan agni terlonjak saat tiba tiba cakka dan iyel masuk ke kelas mereka,,,
“ kak iyel kak cakka,,, bisa ngga sih ngga ngagetin gitu,,,” ucap agni sambil mengelus elus dadanya,,, namun iyel dan cakka tak mengubrisnya,,, iyel segera mengambil sapu yang ada di tangan via meletakannya dengan sembarangan setelah itu menarik via duduk di sebuah kursi dan iyel duduk di sampingnya,, dengan tatapan bingung dan bertanya tanya via menatap iyel,,,
“ aku mau kamu jawab pertanyaan aku,,,” ucap iyel dengan cepat,,, via mengerutkan kening
“ km kenapa sih yel?? Mau tanya apa emang?” tanya via masih menatap iyel dengan kening yg berkerut,,
“ apa maksud ify ngelakuin semua ini…”
“ maksud kamu apa sih??? Emang ify ngelakuin apa?”
“ apa maksud ify dengan mendekati debo sekarang,,, jadi sekarang ify deketin debo dan mau manas manasin rio gitu???
“ yel itu,,,,”
“ Kenapa debo sih? Kamu tau kan via,,, rio aku cakka alvin tuh temenan sama debo bahkan udah deket,,,, ify mikir ngga sih ngelakuin itu semua,,, lagipula ify belum kenal debo,,,”
“ iyel,,, denger…”
“kan aku sebelumnya bilang sama dia,,, ify harus sedikit lebih sabar,,, sifat rio yang satu itu emang sulit diubah tapi seiring berjalanya waktu pasti berubah,,, ify serius ga sih sebenernya sama rio??? Kalo emang niat dia ngelakuin ini Cuma buat rio sakit hati,, bilang sama dy,,, dia berha…”
“ iyel!!! Dengerin aku dulu bisa ngga sih,,,” ucap via keras hingga membuat perkataan iyel pun terhenti,,, cakka dan agni yang juga ada di sana menatap via kaget,, ini pertama kalinya via membentak iyel,,, iyel menatap via dalam diam memberinya kesempatan bicara,,,
“ denger ya yel,,, ify ngga deketin debo,,, kamu jelas jelas nyaksiin sendiri kan dari kemaren siapa yg deketin,, ify atau debo??? Dan kalaupun saat ini ify sama debo deket itu wajar dan bukan di sengaja untuk membuat rio marah tapi ya memang karena mereka udah pacaran!!!...” iyel sedikit tersentak mendengar kata kata terakhir via…
“ kamu bilang ify ngga sabar??? Yel,,, ify nunggu rio dari saat rio masih suka sama aku,,, sampe akhirnya putus ,,, dan bahkan sampai beberapa hari yang lalu,,, apa itu masih kurang sabar menurut kamu??? Yel,,, ify punya perasaan dan juga batas kesabaran,,, mana ada sih cewe yang mau digantung perasaanya sama cowok yg dia suka,,, dari sikapnya dy memberi harapan,, namun saat ditanya orang lain dy hanya berkata guw Cuma sahabatan ga lebih..!!!! sakit yel dengernya,,, ify udah cukup bersabar sama sikap rio yang kaya gini,,, hatinya mulai lelah yel,,, kenapa harus ify yang ngerti rio,,, coba dong rio yang ngerti ify sekarang…!!!” ucap via dengan nada yang tinggi ,,, via mengatur nafasnya yang membara sehingga membuat emosinya memucak,,, entah mengapa rasanya seperti mengungkapkan isi hatinya yang sejak dulu terpendam,, semua perasaan sakit saat cintanya dulu tak terbalaskan oleh iyel,,, agni menghampiri via mengusap punggung via meredakan emosi via yang sudah memuncak,,, iyel menatap via dingin,,
“ kita udah bareng bareng hampir selama kita hidup,,, aku fikir setelah sekian lama kita selalu bareng bareng ,, aku rio kamu cakka alvin,,, kamu bisa ngerti apa yang terjadi,,, tapi ternyata ngga,,, aku salah nilai kamu,,, kalo kamu masih benci sama aku karena dulu sikap aku ke kamu silahkan aku ngga ngelarang,,,” iyel bangkit berdiri dari kursi mengambil ranselnya untuk beranjak pergi,,,
“ kamu bela rio karena dy adik kamu…” iyel menghentikan langkahnya mendengar ucapan via,,, tanpa sedikitpun memutar tubuhnya kea rah via,,, iyel berkata dengan dingin,,,
“ salah,,,!! Karena aku tau bagaimana rio…. Seharusnya kamu pun bisa mengerti dy setelah sekian lama kita berteman,,, namun semua fikiran aku salah,,,” airmata via mulai mengalir,,, perkataan iyel sangat menusuk hatinya,,, iyel segera menyampirkan tasnya dan berjalan cepat meninggalkan kelas via dan via yang menangis,,, cakka berjalan menghampiri via dan agni,,,
“ aku anter kalian pulang… “ ucap cakka,,,, agni mengangguk lalu segera mengambil tas via dan tas miliknya…. Cakka merangkul via mengiringinya berjalan menuju parkiran,,,
“ cakka,,,, aku salah,,, iyel bener,,, harusnya aku ngerti sifat rio seperti itu,,, harusnya aku bisa meyakinkan ify,,,” ucap via dengan terisak,,,
“ udah vi,, kamu ngga sepenuhnya salah,,, dan sekarang yg harus km lakukan mengerti iyel,,, dy begitu karena dy sangat sayang sama rio dia ngga mau melihat rio tersakiti lagi dan ify mengalami hal yang sama seperti dirinya 3 tahun lalu…” via mengangguk kecil… cakka benar,,, via harus membantu rio dan ify,,, via sangat tau sesungguhnya rio sangat menyanyangi ify,,, namun trauma masa kecil membuat dy takut untuk mulai menyanyangi seseorang,,,
******
Alvin menghentikan laju motornya di depan sebuah rumah mewah bergaya minimalis,,, rumah bercat nila dengan halaman yang besar,,, tidak kalah besar dari rumah rio …
alvin melepas helmnya lalu menstandarkan motornya,, shilla pun mengikuti dan segera turun dari motor di susul alvin,,, shilla menatap sekeliling,, rumah yang sangat indah,,halaman yang luas,,, beraneka macam tumbuhan tertanam rapi di halaman samping dan sebuah airmancur indah dengan ornament klasik tertata rapih di halaman depan rumahnya,,,
Alvin menggengam tangan shila,,, menariknya memasuki pintu rumah yang tak terkunci itu,, saat memasuki rumah tersebut betapa terkejutnya shilla melihat beberapa orang yg sepertinya pengurus rumah itu berdiri saling berhadapan membentuk sebuah pagar,,,, jumlahnya kira kira 20-30 orang shilla tak memperhatikannya secara pasti,,, saat alvin dan shilla lewat di antara mereka,,, mereka semua membungkuk seakan member hormat,,, alvin berbicara pada salah satu di antara mereka,,,
“ kunci ruangan saya,,,” ucapnya singkat,,, sang pengurus rumah itu mengangguk kecil lalu segera berjalan pergi,,, tak lama ia kembali membawa sebuah kunci dan diberikannya kepada alvin,,, alvin kembali berjalan menarik shilla menuju lantai 2,,,, shilla hanya diam mengikuti alvin,, karena di kepalanya sekarang di huni berjuta pertanyaan yang tak mampu di jawabnya,,,,
Alvin membuka sebuah pintu besar,,, alvin menarik shilla masuk ke dalamnya,,, di dalamnya tak kalah besar,,, saat masuk ke dalam ruangan tersebut terdapat sebuah home teater dengan sofa putih panjang yang berbulu halus,,, di sebelah kanannya terdapat lorong menuju studio foto alvin,, dan sebelah kirinya adalah kamar tidurnya,,, shilla menatap semuanya dengan tatapan takjub,,,
“ ini ruangan pribadi guw… “ ucap alvin seakan akan menjawab salah satu dari sekian banyak pertanyaan di kepala shilla,,, alvin kembali menarik shilla,,, “ duduk dulu,,, guw mau ke kamar sebentar,,,” ucap alvin lalu berlalu di balik sebuah pintu di lorong panjang sebelah kanan ruangan home teaternya,,,, shilla duduk termangu di sofa empuk yang berbulu hangat,,, pandanganya menyapu menelusuri seseisi ruang pribadi alvin,,, lalu panadangan shilla tertuju pada sisi kamar alvin di pojok ruangan disana terdapat sebuah pintu geser yang berukuran lumayan besar,,, shilla bangkit dari kursinya berjalan mendekati pintu itu dengan ragu shilla menarik bergeser pintu berwarna coklat muda tersebut,, dan shilla takjub melihat apa yg ada di balik pintu itu,,,
Sebuah taman kecil yang indah, di tengah ruangan itu terdapat sebuah lapangan basket mini dengan satu ring,,, di sekelilingnya di Tanami tanaman bunga bunga yang cantik,,, di ujung ruangan kecil itu terdapat sebuah kolam air yang Nampak segar,,, di sekelilingnya di buat jaring jarring yang dihiasi dengan tumbuhan bunga yang menjalar mengelilingi seluruh jarring,,, membuat taman itu semakin indah dan sangat terlihat nyaman,,,
“ guw ngedesign ini saat guw masih kecil,,, semua bunga yang ada disini itu bunga kesukaan nyokap guw…” shilla menoleh,,, terlihat alvin berdiri di belakangnya menatap taman itu penuh rasa kerinduan,,,,
“ bunga warna biru yang menjalar itu namanya apa vin??”
“ itu namanya bunga ipomoea tricolor,,, disebut tricolor karena dalam satu tanaman akan tumbuh bunga dengan warna yang macam macam,,, dan kalo bunga guw tumbuhnya warna biru muda putih dan biru tua,,, ada juga yang bergradasi namun identik dengan biru,, karena emang guw suka biru,,,, dan kalo bunga yang gantung di atas itu,,,” alvin menujuk kea rah sebuah besi melengkung yang ada di atasnya yang di sana tergantung bunga bunga indah berwarna biru kehijauan,,, bunga bunga itu tergantung cantik dan tumbuh sangat banyak
“ bunga itu berasal dari philipina,,, namanya gray jade,,, Karena di philipina warna biru kehijauan ini biasa di sebut hijau jade jadi lah namanya gray jade…” shilla tampak takjub mendengar penjelasan alvin,,, dan juga sangat takjub melihat sebuah ruangan yang tak begitu besar di halaman atas rumahnya yang di sulap menjadi sebuah taman yang indah,,,,
“ udah siap?” tanya alvin lagi,, shilla memutar kepalanya menatap alvin bingung..
“ siap?? Siap kemana?? Pulang? Baru juga sampe…”
“ kita belom sampe shilla… tujuan terakhir guw bukan disini,,, “ shilla melotot mendengranya
“ belom sampe vin??? Sejauh ini masih luu bilang belom sampe…”
“ emang belom,, Kita masih di Jakarta,,, jauh dari mana coba,,, bogor aja ngga nyampe,,, dasar lebay… udah ayoo…” alvin kembali menarik shilla menuruni tangga berjalan keluar rumah lalu segera menaiki motornya,,, tanpa banyak bicara alvin segera melajukan motronya dengan kecepatan pembalap membelah kepadatan kota Jakarta yang sangat terik hari ini,,,
Shilla menenggelamkan kepalanya di pundak alvin,, memegang alvin dengan erat,,, sejak mereka berangkat dari rumah alvin ,,, alvin tak sedikit pun mengurangi kecepatan laju motornya,,, tak lama motor alvin mulai melambat dan berhenti….
“ sampe kapan luu mau melukin guw,,,” shilla membuka matanya lalu mengangkat wajahnya dengan manyun shilla segera turun dari motornya,,,, bingung,, shilla melihat sekeliling,,, mereka sekarang ada didepan sebuah gedung tinggi yang kira terdiri dari 20 lantai dengan desaiin yang mewah ,,,
“ SINDUNATA GROUP” ucap shilla membaca huruf huruf besar yang tertera di depan gedung tersebut,,, shilla berbalik menghadap alvin meminta jawaban atas semua pertanyaan di kepalanya,,, “ ngapain kita kesini??? “
“ main…”
“ main???? Alvin jangan bercanda deh,,, sindunata group itu salah satu jajaran perusahaan sukses di asia,,, ngapain kita main disini??” alvin menatap shilla lelah,,, pusing mendengar ocehannya sejak tadi,,, alvin kembali menggengam tangan shilla,,, tanpa banyak bicara alvin masuk menuju perusahaan tersebut,, shilla diam tak berontak dalam genggaman alvin,,,
“ selamat pagi pak…” sapa salah seorang karyawan perusahaan tersebut,, alvin mengangguk kecil tetap meneruskan langkahnya,, shilla menatap semuanya dalam bingung,,, dan semakin dalam alvin dan shilla memasuki gedung itu,, semakin banyak pula yang melakukan hal sama seperti tadi,,, dengan sedikit membungkuk mengucapkan salam pada alvin seakan akan alvin adalah orang yg paling di hormati disana,,,
mereka ber 2 berjalan dalam diam,, sesungguhnya bibir shilla sudah gatal ingin bertanya,,, namun di tahannya karena kondisi tempat mereka berada ramai,,, setelah keluar dari lift menuju lantai 15,,, mereka berjalan kembali menysuri sebuah lorong,, disana keadaanya lebih lengang,,,karena hanya ada sebuah koridor kecil panjang,,,
“ vin,,, guw bingung….” Shilla akhirnya membuka suara,, tak tahan bila tak bertanya,,, tanpa menoleh alvin tersenyum kecil,,,
“ bingung kenapa?”
“ bingung sama semua ini,,,,” alvin memoleh sejenak menatap shila dengan senyum kecil,, shilla mendengus,,, alvin membuka sebuah pintu besar,,, di dalamnya terdapat sebuah ruangan yang luas,,, mirip sebuah ruangan pemilik perusahaan ,,, alvin menarik shilla masuk,, dengan sedikit bingung dan ragu shilla masuk,,,
“ tunggu sini bentar guw mau ambil sesuatu,,,” ucap alvin lalu kembali berjalan keluar meninggalkan shilla sendiri di dalam ruangan yang besar itu,,, shilla melihat sekeliling,,, matanya tertuju pada sebuah meja besar yang terdapat foto alvin bersama seorang pria paruh baya yang shilla yakin ayahnya,,, dan di sebelahnya ada foto alvin kecil bersama mama dan papanya,, ada juga foto alvin kecil bersama rio kecil,,, wajah mereka ber 2 tak berubah tetap tampan dan sangat mudah di kenali,,, shilla tersenyum kecil,,, alvin saat kecil sangatlah lucu,,, shilla melihat benda benda lain yang ada di sana berjalan ke sekeliling ruangan sembari menunggu alvin datang,,, di belakang bangku besar terdapat lemari kaca besar yang berisi piagam piagam dan sebagainya,,,, kedua mata shilla melebar setelah melihat sebuah benda yang terdapat di dalam lemari kaca itu,,,, shilla kembali melihat benda itu hingga berulang kali sampai akhirnya dy yakin yang di lihatnya benar,,,
“ ALVIN JONATHAN SINDUNATA – GENERAL MANAGER “ gumam shilla membaca tulisan pada benda itu,,, shilla mengejapkan matanya tidak percaya,,,, “ alvin,,, penerus tunggal sindunata group… asataga… guw beneran ngga nyangka alvin ternyata…”
“ shilla…” shilla menoleh menatap alvin,,, alvin menghampiri shilla,,, alvin melihat shilla yang sedang menggengam benda bertuliskan namanya ,,, alvin tersenyum kecil
“ kenapa shill,,, luu ga keberatan akan status guw yang ribet itu kan….” Shilla mendengus pelan memutar tubuhnya menatap alvin,,,
“ alvin,,, luu beneran yah bikin guw spot jantung hari ini…”
“ ngga ada yg tau hal ini selain rio iyel cakka sama via… guw ngga suka sama status guw ini… nasib seorang anak tunggal penerus sebuah perusahaan besar,,, bokap guw udah terlalu sibuk ngurusin perusahaan yang ada di ausie… jadi yang di Jakarta di serahiin ke guw,,,” alvin mendengus berat,,, namun alvin kembali menarik tangan shilla,,,
“ mau kemana lagi?? Luu masih mau bikin guw jantungan lagi heh??” alvin kali ini tertawa,,,
“ guw janji,, ini yang terakhir shill ,,, ikut guw ya…” bujuk alvin,,, shilla mengangguk kecil dan kembali tak berontak di genggaman alvin,,, alvin membawa shilla kembali menyusuri lorong dan masuk kedalam lift,,, mereka naik sampai ke lantai paling atas… lantai 20,,, mereka ber 2 keluar dari lift,,, alvin membawa shilla ke dalam sebuah ruangan yang cukup gelap,,, seperti sebuah studio film di bioskop bioskop,,, ada sebuah layar besar tergantung disana namun bedanya di tengah tengah ruangan itu lengang,,, tak ada kursi kursi yang tersusun,, sepertinya ini ruang pertemuan,,,,
alvin menarik shilla memasuki ruangan itu menyalakan lampu lebih banyak agar lebih terang,,, Shilla berjalan mendekati layar besar yang terdapat di ruangan itu,,, dan betapa terkejutnya shilla saat melihat apa yang tersusun di atas layar besar yang tergantung itu,,, pada layar besar itu tersusun fofo fofo candid,,, dan yang membuat shilla mendadak sesak nafas adalah objek seluruh foto itu,,, karena sluruh objek foto itu adalah shilla dalam berbagai ekspresi,,,
“ vin,,, ini,,, ini apa vin,,,” tanya shilla tanpa mengalihkan pandanganya dari layar yang tersusun beragam fotonya,,,
“ ini hasil foto foto yang guw ambil…”
“ tapi kenapa foto guw semua…”
“ karena Cuma luu objek yang menarik hati guw dan kamera guw,,,” shilla memutar tubuhnya menatap alvin yang masih berdiri bersandar pada pintu,,, alvin berjalan mendekati shila,,,
“ guw suka foto sejak kecil,,, dan objek yang guw foto selalu mama,,, tapi saat mama pergi,, guw mendadak kehilangan objek foto guw sampe akhirnya saat guw smp guw nemuin objek itu lagi,,, dy sering banget melamun saat istirahat,,, senang bernyanyi di taman sendirian,,, paling malas menguncir rambutnya dengan rapi,,, sengat cengen,,, dan sangat ceria,,, guw selalu suka melihat ekspresi jujur dari objek guw itu,,, sehingga sampe tanpa sadar gue kencanduan fotoin dy…”
“ vin,,,, tapi kan…”
“ yaa emang guw benci luu saat smp dulu,,, dan entah kenapa setelah pertengkaran kita di lapangan waktu itu guw jadi ngga punya sense lagi buat moto akhirnya guw pensiunin kamera guw selama kira kira 2 tahun,,, sampe akhirnya beberapa bulan yang lalu guw buka lagi dan guw sadar,,,, objek yang ada di dalam foto itu adalah luu,,,”
“ jadi luu ga sadar waktu itu yang luu fotoin guw…” alvin mengangguk kecil
“ sama sekali ngga,,, karena semenjak pertengkaran kita itu,,, senyum ceria dan ekspresi jujur itu hilang,,, dan setelah bertahun tahun guw ngga nemunin itu,, akhirnya beberapa bulan yang lalu guw temuin lagi senyum ceria dan ekspresi jujur itu,,, dan anehnya ternyata itu dari objek yang sama…dan sekarang,,,, guw yakin,, dengan semua kebetulan yang terjadi ,, guw yakin tuhan memang meciptakan luu sebagai objek guw,,,objek hidup guw,,,” shilla merasakan kakinya lemas dan sesak nafas,,, jantungnya berderap cepat,,, bahkan di sudut matanya airmata siap terjun jatuh ke wajah merah padamnya,,, alvin membelai lembut rambut shila… lalu kembali menariknya hingga ke ujung ruangan yang panjangnya kira kira 30 meter tersebut,,,, setelah sampai di ujung alvin menghentikan langkahnya,,, memutar tubuhnya menghadap shilla,,, alvin meraih kedua tangan shilla yang bebas lalu di genggamnya dengan erat,,,
“ dulu guw pernah sekali kehilangan senyum ceria dan ekspresi jujur itu dari hidup guw,,, dan setelah guw kembali nemuin hal itu di hidup guw ,,, guw mau,, senyum ceria itu selalu ada dan ngga pernah hilang untuk selamanya,,,,” alvin memutar tubuh shilla menghadap kearah layar yang tergantung di hadapannya,,, kedua mata shilla kembali melebar melihat apa yang ada di hadapannya,,, ternyata foto foto shilla yang alvin susun di layar itu membentuk sebuah kata,,,
“ alvin,,,,” hanya kata kata itu dan setetes airmata yang keluar dari shilla,,,
AKU SAYANG KAMU
Kata kata itulah yang terlihat dari sekumpulan foto shilla,,,,ternyata alvin membuat sebuah mosaic foto dari foto foto shilla,,,, shilla sangat terharu dengan apa yang alvin lakukan hari ini,,, penantian cintanya pada alvin selama 3 tahun ini ternyata tidak sia sia,,, hal ini lah yang di nantinya selama 3 tahun ini,,, baru pertama kalinya dalam hidup shilla dia merasa begitu special,,,
“ aku sayang kamu shil,,, would you be my object in my life….” Ucap alvin ,,, yang membuat shilla semakin terisak,, bukan airmata sedih,, namun airmata kebahagian,,, alvin memutar tubuh shilla kembali menghadapnya,,,
“ gimana shil??”,,, tanya alvin lagi,,, shilla mengangkat wajahnya menatap alvin,,, menghapus airmata yang membasahi wajahnya
“ aku mau,,, sejak dulu dan selamanya,,,” alvin menarik shilla ke dalam rengkuhanya,,, memeluk shilla erat seakan akan tak ingin ia pergi,,, “..aku sayang kamu vin….”
“ me too… I love you more than you know,,,,” ucap alvin,,, taklama sebuah alunan music mulai bermain,,, ruangan kembali redup diganti dengan cahaya dari layar besar yang memutarkan setiap slide foto shilla,,, alvin menarik shilla ke tengah ruangan dan menarik tengan shilla melingkari tengkuknya,,, lalu alvin memagang pinggul shilla dan mulai berdansa romantic,,,
Namun beberapa menit kemudian,,,,
“ aduhh shilla bawel deh,,, mana guw inget…!!” kata alvin kesal dengan kebawelan shilla,,,, shilla tak hentinya menanyakan kapan alvin menfotonya saat setiap foto satu persatu berganti,,,, “ ngerusak suasana romantic guw tau ga…!!!” shilla manyun mendengar omongan alvin,, namun kembali tersenyum kecil saat melihat slide slide fotonya yang alvin putar di layar,,,,
“ vin,, pertanyaan terakhir deh,,, jawab yaa,,,” alvin memandang shilla sesaat,,,
“ bener yaa terakhir,,,” shilla mengangguk kecil…” yaudah mau nanya apa?”
“ hmm,,, itu fotonya ada berapa banyak,,,” shila menujuk kea rah layar dengan dagunya,,,
“ hmm 2000 kira kira,,,,” kedua mata shilla melebar mendengrnya,,,
“ yaampuunn sebenyak itu vin?? Ihh guw penasaran deh kapan shi luu fotoin guwnya kok guw ngga pernah sadar,,, ngeselin banget,, luu nguntit guw ya jangan jangan,,, yaampun alvin,,, tapi kenapa guw bisa ga sadar yaa,,, luu pake jubah ajaibnya si potter ya???,,, yaampun alviinnn,,,,,,” shilla terus saja mengoceh,,, alvin memutar bola matanya tampak lelah mendengarkan,,, iaa tak habis fikir,, kenapa dy bisa menyayangi orang bawel macem nenek lampir di depanya ini sih,,,,
“ karma kayaya…” ucap alvin kecilll alvin mendengus pasrah,,,
“ alvviiiinnn…” pangiil shilla lagi,,, alvin menoleh dengan malas malasan….
“ apa lagi sih shiil….”
“ muachh….” Satu kecupan mendarat di pipi alvin,,, membuat wajahnya merah padam,,, “ shilla sayang alviiinnnn,,, makasih yaa atas semuanya,,, guw suka,,,” ucap shilla dengan manja membuat alvin mau tak mau tersenyum,,,, dan ini membuat alvin percaya bahwa dirinya takkan pernah menyesal memilih shilla menjadi objek hidupnya….
******
Angin sore bergerak pelan menggoyangkan dedaunan di taman pemakaman,,, rio dan ray duduk di sebuah bangku panjang di bawah pohon rindang,,, mereka ber 2 sama sama terdiam,,,, sibuk dengan fikiran mereka masing masing,,, sudah hampir 30 menit mereka duduk di sana,,, namun tak satu pun dari mereka mengelurkan suara membuka percakapan,,,, hanya suara angin yang berhembus yang dapat terdengar
Rio menyandarkan tubuhnya pada kursi,,, menatap kearah langit,,,, entah apa yang difikirkannya,,, namun dari sudut mata ray,,, tatapan rio memancarkan kesedihan dan rasa sakit,,, tak lama terdengar hembusan berat nafas rio,,,, rio bangkit berdiri dari kursinya,,,
“ guw duluan,,,” rio berjalan pergi meninggalkan ray,,, ray ikut bangkit berdiri,,, rio berjalan menyebrangi jalan raya menuju mobilnya yang terparkir di seberang,,, rio mengeluarkan kunci mobil dari saku celananya,,, membuka pintu mobilnya…
TINNN TIINNNN TIIINNNNN,,,,,,,!!!
Bunyi klakson sebuah truk yang berjalan kencang memburu mengaliihkan perhatian semua orang yang ada di sana tak terkecuali rio,,, ada seseorang yang tiba tiba berlari menuju ke tengah jalan,,, rio mengerutkan keningnya melihat orang tersebut yang ternyata adalah ray,,,
“ ray…!! Ngapain dy… bodoh!!....” rio berlari kembali ke tengah jalan raya,,, mendorong ray,,, tepat saat truk itu hampir saja menerjang tubuh ray ,,,, mereka ber 2 tersungkur di pinggir jalan raya,,, semua penduduk yang melihat kejadian itu berlari kecil berjalan kearah mereka ber 2,,,
“ adik ber 2 ngga papa?” tanya salah satu penduduk,,, pada mereka,,,, rio mengangguk kecil,,, di lihatnya ray di sampingnya,,,, terlihat beberapa tubuhnya mengalami luka luka lecet,,, ray lalu mengangguk kecil…
“ adik mau saya antar kerumah sakit,,,” tanya kembali seorang penduduk ke pada ray,,,
“ ngga papa ngga usah,,, saya ngga papa kok pak,,,,” ucap ray menggeleng kecil,,, para penduduk sekitar mengangguk dan mulai meninggalkan ray dan rio,,, rio melirik ray dengan kening yang berkerut
“ luu bo…”
“ nih kak,,,,” ray menjulurkan sesuatu pada rio,,, rio terkejut melihat benda yang ada di tangan ray,, sebuah ipod dan kalung,,, “ tadi ini jatoh dari kantong kakak,,,”
“ jadi luu tadi di tengah jalan mau ambil ini??” ray tersenyum kecil mengiyakan jawaban rio,,,, rio terdiam menatap ray,,, ray bangkit berdiri,,,
“ aku pulang ya kak,,,” ucap ray … ray berjalan dengan langkah yang terseret,,, luka di lututnya sepertinya lumayan parah,,,,dengan menahan rasa sakit ray terus berjalan menjauh dari rio,,,,
“ tunggu,,,!!....” ucap rio membuat langkah ray terhenti,,, rio berlari kecil menghampiri ray dengan membawa kotak p3k,,, sebuah senyum tiba tiba tergambar di wajah ray melihata rio berlari kecil mebawa kotak p3k kearahnya,,, rio membantu ray berjalan menuju bangku panjang yang sesaat tadi mereka duduki,,, dengan sedikit ilmu yang dy punya saat kecil mengobati luka lukanya sendiri,,, rio menobati luka ray yang ternyata cukup dalam…
“ kenapa luu ngelakuin hal bodoh kaya tadi sih …!!!” ucap rio galak sesaat setelah rio selesai mengobati luka ray,,, rio mengangkat wajahnya menatap ray,, namun yang dilihatnya ray justru tersenyum menatapnya,,, rio mengangkat sebelah alisnya,,,,
“ guw tau benda itu adalah benda yang penting buat kakak,,, jadi,,,” rio menjitak kepala ray gemas,,,
“ bodoh!!! Benda benda itu ngga seberapa sama nyawa luu,,, jangan berfikir bodoh kaya gitu lagi….” Ray tersenyum kecil sambil mengusap kepalanya,,,,
“ tapi akibat kejadian ini,,, guw sadar,,,, ternyata hati kakak ngga sekeras itu,,,setidaknya guw tau kakak ngga sepenuhnya benci guw,,,” rio mendengus pelan lalu duduk di samping ray,,,,
“ guw bukan benci ,,, guw Cuma masih ngga bisa terima kenyataan,,,”
“ kenyataan kalo kita sebenernya sama? Sama sama kesepian….” Ucap ray,,, Rio tersenyum kecil tanpa mengalihkan wajahnya,,, ray mengalihkan pandanganya kembali ke depan,,, menatap lurus pepohonan yang ada di depannya,,,
“ entah lah … tetep aja luu lebih beruntung dibanding guw,,, luu punya orang tua dan kakak yang sayang sama luu setidaknya,,,” ray menggeleng kecil,,,
“ luu tau,,, kenapa guw sejak dulu ingin banget ketemu sama luu,,, bangga banget sama luu,,, sejak dulu kak iyel mama papa dan om marcel selalu cerita tentang kak rio,,, tentang semua bakat yg kak rio punya,,, prestasi kak rio dan kak iyel,,, betapa kakak sangat sayang dan perduli dengan keluarga,, semuanya,,, sampai suatu saat akhirnya guw bisa mnegerti,,, hanya ada kak rio di hati mama papa dan kak iyel,,, ngga pernah ada guw sedikitpun…”
“ luu ga boleh ngomong gitu ray,,,, mereka sayang luu…” ray menggeleng kecil,,,
“ perbedaan guw terlalu mencolok untuk jadi adiknya kak iyel,,, luu jauh lebih pantes jadi adiknya,,, karena emang luu adik kandungnya…”
“ guw rela pergi dari kehidupan kalian,,, asal kalian semua bahagia,,, luu ,,bokap luu ,,mama dan kak iyel,,,”
“ kak,,, selama luu nga kembali sama mama dan kak iyel,,, guw hanya akan hidup dalam bayang bayang rasa bersalah sama luu kak,,,kerena guw,,,” rio menggeleng cepat
“ ray,,, luu ga salah,,, keadaan yang bersalah,,, disini kita ber 2 hanya korban dari kesalaha orang tua kita,,, guw harap lu jangan ngomong gitu lagi,,,” mereka ber 2 tiba tiba terdiam,,, kembali sibuk akan fikiran mereka,,, deru angin menerpa wajah tampan mereka,, mengibaskan setiap helaian rambut yang jatuh menjutai,,,, ray mencengkram jari jemarinya yang saling terkait,,, rio menghela nafas berat,,, menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi,,,
“ ray,,,” panggil rio,,, ray mengangkat wajahnya yang tertunduk menatap kearah rio…terlihat rio yang sedang menatap kearah langit,,, tak lama rio mengalihkan pandanganya pada ray di sertai sebuah senyum kecil di wajahnya,,,, “ sepertinya guw mulai bisa menyanyangi luu,,,”
Setetes airmata jatuh di sudut mata ray,,,, tubuhnya bergetar,,,, menatap sosok di depanya dengan tatapan tak percaya atas apa yang diikatakannya,,,
“ luu serius kak???,,,,jadi,,, jadi guw boleh jadi adik luu kak?? Boleh terus manggil luu kakak??” rio kembali tersenyum kecil,,di sertai sebuah anggukan… airmata kembali jatuh dengan deras membasahi wajah ray,,, rio mengacak acak rambut ray gemas melihat ray menangis….
“ heh,,, playboy sih cengeng,,, malu sama rambut….” Ucap rio tertawa,,, Ray menganggguk kecil namun airmatanya tak kunjung berhenti…
“ keluar sendiri kak airmatanya….” Ucap ray dengan terisak,,, rio menggeleng kecil,,,
“ yaudah terusin di mobil aja,,,” ray mengangguk kecil,,, mereka berdua pun bangkit dari kursi lalu berjalan bersama menuju mobil rio ,,, sepanjang jalan rio terus saja tersenyum melihat tingkah ray yang benar benar seperti anak kecil,,, beda dengan ray yang sebelumnya dy kenali… dan rio yakin,,, adik tirinya itu memang pantas untuk disayangi,,,, dan rio akan mulai belajar menyanyanginya mulai hari ini,,,
******
Keheningan tercipta dalam perjalanan pulang menuju rumah ify,, debo berkali kali melirik ify yang hanya duduk diam bersandar dengan tatapan kosong,,, tetesan airmata mengalir deras dari sudut mata ify tanpa suara,,, debo menatap ify dengan tatapan lirih,,, hatinya tersiksa melihat keadaan ify saat ini,,, terlihat dari pancaran matanya bila saat ini ia sangat menderita,,,,
Debo menghentikan laju mobilnya tepat di depan rumah ify,,, debo menatap ify yang masih terdiam…
“ fy,,, sampe kapan luu mau kaya gini…”
“ guw ga tau bo,,, maafin guw,,,” ucap ify lirih,,, debo membelai rambut ify lembut
“ guw akan tunggu luu,,, selama apapun,,, guw yakin seiring dengan waktu luu akan bisa mencintai guw,,.” Ify menganguk lemas lalu menarik handle pintu namun debo kembali menarik tanganya,, sebuah kecupan hangat mendarat dikedua tangannya secara tiba tiba,,, jantungnya berdenyut sakit,,, lagi,,, perlakuan debo terhadapnya justru membuat kenanganya terhadap rio kembali,,, kenangan di aula music saat rio mencium hangat kedua tangan ify,,, saat rio meminta dirinya untuk membantunya belajar mencintai dirinya,,, airmata kembali mengalir dengan deras jatuh dipunggung tangan ify yang digenggam debo,,,
“ jangan nangis lagi fy,,,” gumam debo mengapus airmata yg mengalir diwajah manisnya,,,,
“ maafin guw boo,,, guw sayang banget sama rio,,, maafin guw…” debo mendesah pelan… mengangkat dagu ify yang tertunduk,,,,
“ guw tau,,, udah jangan nangis lagi yaa,,, “ debo turun dari mobilnya lalu memutar dan membukakan pintu untuk ify lalu mengiringinya masuk kedalam rumah karena sepertinya ify memang butuh sendiri…
******
Awan bergerak dengan lambat pagi ini ,,,deru angin berhembus kencang membuat debu debu menari di tepian jalan, dedaunan melambai mengikuti arah gerak angin,,, agni via dan ify berjalan dalam diam menuju kelas,,, agni melirik kedua sahabatnya yang berjalan mengapitnya dengan kepala yang tertunduk dan tatapan kosong agni mendengus pelan,,, dirinya ikut sedih atas kejadian kemarin,,, via yang bertengkar dengan iyel dan ify yang hubungannya semakin meburuk dengan rio,,,
“ ag,,, aku mau ke perpus sebentar ya…” ucap via tiba tiba lalu segera berbelok di tikungan lorong,,, agni menatap via dengan bingung,,, agni meloleh pada ify..
“ fy,, kita,,,”
“ guw ke kamar mandi dulu ya ag,,, duluan ag…” ucap ify memotong omongan agni ,,agni baru saja sesaat akan mengajak ify menuju kantin,,, agni mendengus berat,,,, lalu meneruskan jalannya menuju kelasnya,,,,
agni melirik sekeliling merasa ada yg janggal,,, padahal 15 menit lagi bel masuk akan berbunyi,,, namun sampai saat ini sekolah terasa lengang,,, hanya ada beberapa orang siswa di koridor sekolah,,,, dan begitu juga di kelasnya,,, hanya ada 2 orang yang duduk,, manis di bangku mereka masing masing dan tenggelam dalam buku mereka masing masing,,,
agni meletakan tasnya di kursinya berfikir sejenak tentang apa yang harus ia lakukan sekarang,,,
“ guw samperin via aja deh…” ucap agni,,, agni segera jalan keluar ketika langkahnya terhenti melihat sebuah bunga mawar didepan pintu kelasnya,,, di bawahnya terdapat sbuah surat,,, agni mengambil bunga itu dan membaca isi surat tersebut
ke aula gedung basket sekarang!!
tulisan singkat,,,, agni memeriksa kembali isi surat namun tetap agni tak menemukan siapa pengirimnya,,, dengan bunga mawar dan surat yang masih di gengam agni berjalan menuju aula gedung basket dengan pertanyaan di kepalanya,,,
Agni membuka pintu aula basket dengan jantung yang berdebar,, entah apa yang membuatnya berdebar tapi hatinya mendadak tidak karuan,,, dan keningnya berkerut setelah melihat 2 orang yang berdiri di sana,,,
“ rio?? Alvin??”
“ hai ag…” ucap rio dan alvin bersamaan sambil melambaikan tangan,,, agni berjalan menghampiri mereka,,,
“ kalian ngapain di sini,,, kalian yg kirim surat buat guw??” rio dan alvin tersenyum kecil dan tetap diam,,, rio memberikan bola yang di pegangnya pada agni,,, “ petunjuk selanjutnya ada di atas situ,,, “ ucap rio menujuk ke atas ring ,,, di pinggiran ring terdapat sebuah gulungan surat kecil,,,
“ petunjuk?? Petunjuk apaan sih??”
“ udah ambil aja,,, keburu siang ,,,” ucap alvin,,, agni mendrible bolanya ,,, lalu melempar masuk bolanya ke dalam ring sehingga gulungan itu pun jatuh,,, agni membuka gulungan itu dan membacanya,,,
Kelapangan bola sekarang….!!!
Agni menatap kertas di tanganya dengan tatapan bingung,,,
“ luu semua lagi ngerjain guw ya??” tanya agni melirik alvin dan rio,,,, mereka berdua menggeleng kecil sambil tersenyum mencurigakan,,, agni mengangkat sebelah alisnya melihat ringkah rio dan alvin yang menurutnya sangat mencurigakan,,,
“ udah jangan kebanyakan mikir,,, botak baru tau rasa lo…!! “ ucap alvin ,, agni mendengus sebal,,, agni memutuskan berjalan menuju lapangan bola untuk menjawab rasa penasaranya,,, sesampainya di lapangan bola terlihat iyel dan shilla berdiri disana,,, mereka ber 2 juga menyambut agni dengan senyuman seperti rio dan alvin tadi,,,, agni kembali mengerutkan keningnya,,, entah apa yang teman temannya sedang lakukan
“ apa yang harus guw lakuin sekarang??” tanya agni pada shilla dan iyel tanpa basa basi,,, iyel dan shilla tersenyum kecil melihat agni yang merengut,,
“ nih,,, petunjuk selanjutnya ada di dalem sini,,,” iyel menjulurkan sebuah batu bata pada agni,,, agni mengangkat sebelah alisnya melihat batu bata yang ada di tangan iyel… agni mengambil batu bata di tangan iyel,, di lihatnya ke seluruh permukaan batu bata namun tak ada sebuah kalimat perintah sedikitpun,,,, juga tak ada sebuah kertas yang menpel di batu bata itu yang berisikan sebuah kalimat perintah yang merupakan petunjuk selanjutnya,,, agni mengangkat wajahnya menatap shilla dan iyel terlihat mereka ber 2 tersenyum lebar,,,
“ kak,,, mana ngga ada tulisan apapun di luar nya…” tiba tiba agni tersadar mendengar perkataanya sendiri,,, agni menatap batu bata di tanganya dengan jengkel,,, agni berjalan menghampiri iyel,,, “ kak bantu guw pegangin,,,” ucap agni memberikan kembali batu batanya pada iyel,,, tanpa banyak bicara iyel mengambil kembali batu bata itu dan memegangnya,,, agni mengambil kuda kuda ,,, mengantur hembusan nafasnya,,, agni mengayunkan tanganya dengan kuat
PRAAKKK,,, batu bata pun terbelah menjadi 2 dan dari dalamnya terdapat sebuah kertas yang sejak tadi dicari agni,,, agni membuka gulungan kertas tersebut dan mulai membacanya,,,
Lama deh, cepetan kedepan kelas!! Urgent!!!
Agni mendecak jengkel,,, dirinya sangat menyesal mengikuti petnjuk pada kertas itu,,,untuk apa dy berlari lari jauh sampai ke lapangan bola kalo ujung ujungnya dy harus kembali ke kelas lagi,,, jarak kelasnya dengan lapangan bola cukup jauh,,, agni mendengus lelah,,, shilla menepuk pundak agni dan tersenyum
“ mungkin sekarang luu boleh ngerasa nyesel udah kesini,, tapi untuk sekarang jalanin aja dulu,, kita liat apakah setelah ini luu masih bisa bilang nyesel untuk hal ini…” ucap shilla tersenyum kecil karena mengingat pengalamanya kemarin bersama alvin,,, alvin sengaja membuatnya lelah dan kesal namun sangat manis di akhirnya dansemuanya jauh terasa lebih berkesan,,, agni menganguk lemah lalu berjalan kembali menuju kelas dengan perlahan,,,
Sesampainya di depan kelas agni melihat via dan ify tersenyum melambaikan tangan ke arahnya,,, agni segera berlari kecil menghampiri mereka,,,
“ kalian ber 2 kok???” via dan ify hanya tersenyum kecil,, ify lalu mengeluarkan sebuah slayer dari saku roknya,,,
“ maaf yaa ag,,, kita mau jalanin tugas nih,,,” ucap ify ,, agni mengangkat sebelah alisnya binging,, ify berjalan kebelakang agni lalu mengikatkan slayer menutupi mata agni,,,,
“ ehh ini,,, ify viaa guw diapain,,,” agni berusaha membuka ikatan di matanya namun rio menahan kedua tanganya membuatnya tak bisa bergerak,,, “ ehhh siapa ini lepasin dong…” tidak ada jawaban,,, mereka semua melakukannya dalam diam ,, mereka membawa agni menuju taman belakang sekolah,,, dalam perjalanan agni terus saja merutuki orang yang melakukan ini padanya,,, rio via dan ify hanya tersenyum kecil,,,,
Sesampainya di taman rio melepaskan peganganya pada agni,,,, lalu segera pergi menuju tempat yang lain menunggu,,,
“ ag,, guw tinggal yaa,,,” ucap via,,, via dan ify segera pergi meninggalakan agni,,
“ ehh mau pada kemana …” dengan segera agni membuka penutup matanya,,, agni bingung melihat dirinya ada di taman belakang sekolah,,, apa maksud mereka membawa agni ke taman belakang
“ ag,,,,” panggil seseorang membuat agni menoleh,,, keningnya berkerut melihat sosok di belakangnya
“ kak cakka …luu”
“ maaf yaa ag bikin luu harus muterin sekolah pagi pagi,,, “ ucap cakka tersenyum ,, agni menatap cakka dengan tatapan bingung,, cakka berjalan menghampiri agni,,
“ kak luu kenapa sih?” tanya agni masih bingung dengan semuanya,,
“ guw lagi jatuh cinta,,, sangat jatuh cinta sama sosok wanita yang ada di hadapan guw sekarang…” mendadak agni merasakan wajahnya merah padam,,, agni memukul bahu cakka pelan,,,,
“ ngeledek banget sih,, udahan ah becandanya ayo masuk kel,,,” cakka menempelkan jarinya di bibir agni sehingga membuat agni terdiam dengan detak jantung yang semakin memburu
“ luu adalah orang yg pertama kali berani nentang guw,,, menjatuhkan harga diri guw,, dan bisa ngalahin guw,,, dan satu lagi,,, luu adalah cewe yang pertama kali bisa bikin guw ngerasa apa yang namanya mencintai,,, guw jatuh cinta akan keberanian luu,, akan juteknya luu,,, galaknya luu,,, cengengnya luu,, perhatiannya luu,, pokonya segalanya yang ada di diri luu,,, dan sekarang guw mau minta pertanggung jawaban luu atas semua yang luu lakukan,,, “ cakka menarik nafas panjang,,, memejamkan matanya sejenak lalu menatap agni tepat di manic matanya,,, “ I want you to be my girl friend,,,, are you??”
Agni merasakan dadanya sesak,,, wajahnya sudah merah padam… agni menatap wajah cakka yang rupawan,,, membayangkan apakah mungkin paras tampan ini akan menemani hidupnya,,, pantaskah ia bersanding dengan nya,,,,
“ kak guw,,,” cakka kembali mengenhtikan agni berbicara,,,, cakka menggeleng kecil cakka menarik agni menuju ke balik pohon rindang di taman belakang,,, dimana disana sudah tersusun 999 buah bunga mawar merah membentuk sebuah hati ,,, agni menatap susunan indah bunag mawar itu dengan takjub,,,, sangat cantik…
“ hati itu belum sempurna,,, karena salah satu bagiannya ada di tangan luu,,,” cakka menujuk bagian hati yang rumpang di bagian tengahnya,,,, “ kalo lu terima guw,, luu tancepin bunga itu,, di tempat yang kosong,,, tapi kalo luu ga terima guw,,, luu boleh buang bunga itu,,,,” ucap cakka,,,, agni mlirik setangkai bunga mawar yang ada di genggamanya,,, lalu mengalihkan padanganya pada susunan bunga mawar,,, lalu pada cakka,,,, dilihatnya cakka tersenyum manis menatapnya,,,
Agni tertunduk memejamkan matanya,,, hatinya bimbang,,, sungguh ia sangat ingin bisa memiliki tatapan hangat itu di hidupnya,, senyuman manisnya,,, candaanya ,,, tawanya,,, pelukan hangatnya ,,, kecupan manisnya,,, ia sungguh sangat ingin memiliki semua itu,,,, namun apakah ia pantas,,, apakah wajah buruk rupanya ini pantas mendampingi sosok rupawan itu,,,
Agni berjalan perlahan,,, di genggamnya dengan erat setangkai bunga yang ada di genggamanya,,, cakka memejamkan kedua matanya,,, membuat sebuah doa dan permohonan,,,, agni mendengus pelan,,,, agni sudah mengambil keputusan,,,,
Cakka memejamkan kedua matanya,,, dalam hatinya iaa mengucapkan permohonan dan doa,,, sesungguhnya ia tak yakin akan yang dilakukanya,,, selama ini agni tak pernah menujukan ia memiliki perasaan yang sama seperti yang cakka rasakan padanya,,, cakka merasakan hatinya berdegup kencang,,, denyut sakit sesekali terasa saat cakka memikirkan hal buruk yang mungkin terjadi,,, tiba tiba bel masuk pun berbunyi,,,
“ kak guw udah ambil keputusan,,,, maaf ya kak,,, maafin guw,,,, guw pergi dulu,,,,” ucap agni seraya berlalu meninggalkan cakka,,,, denyut sakit itupun mulai terasa jelas,,, cakka menguatkan kepalan tanganya,,, kemungkinnan agni untuk menolaknya sudah ia prediksi sebelumnya,,, cakka mendnegus lemah,,, usahanya semua sia sia,,, cakka membuka kedua matanya perlahan,,,, ingin rasanya menangis namun dy seorang laki laki,, jadi tak mungkin akan dy lakukan,,, cakka mengangkat wajahnya,,, menatap susunan bunga yang ia buat dengan segenap hati kini telah terisi penuh,,, cakka mengerjapkan matanya berulang ulang….
“ penuh??? Tunggu ,, hayalan guw,,,,” cakka kembali mengerjap kan kedua matanya,, namun yang di lihatnya tetap sama,,, susunan bunga itu kini penuh terisi dengan 1000 tangakai bunga,,,cakka tertawa kecil,,, ternyata agni mengerjainya,,, cakka memblikan tubuhnya segera berlari mengejar agni ,,,, cakka menarik agni kedalam pelukanya
“ guw sayang luu ag,,, makasih yaa,,,,love you…” agni tersenyum simpul di dalam rengkuhan cakka,,, agni membalas pelukan hangat itu
“ love you too kak,,,” ucap agni setulus hatinya,,, ia tak perduli akan perbedaan nya dengan cakka yang ia tau sekarang iaa hanya ingin terus berada disamping cakka ,,, tuhan telah memberikan kesempatan untuknya sekarang karena itu agni takkan pernah menyianyiakan nya,,,
Dari kejauhan iyel alvin rio shilla ify dan via melihat kejadian itu dengan senyum,,, mereka sangat senang akhirnya agni dan cakka bisa saling mengungkapkan perasaan mereka,,,
“ kayanya guw doang nih yang jomblo…” ucap rio menyenggol lengan shilla dan alvin mendadak wajah mereka ber 2 tersipu malu,,,, yang lain menatap rio bingung,,,
“ maksudnya yo???” iyel memandang shilla dan alvin bergantian yang sedang sama sama tersipu,,, Gabriel tiba tiba mengerti,,,
“ ohhh jadi peje dobel nih… nanti siang harus kita rayain kayanya,,,” ucap iyel,,, via dan ify pun ikut ber ohh kecil,, mengerti omongan rio dan iyel,,,
“ ihh shilla ga bilang bilang nih udah jadian,,,” ucap ify dan via menggoda shilla,,, shilla hanya tersipu malu tak bisa berkata kata,,,
“ jadi tinggal rio nih yang jomblo,,, kapan nih yoo nyusul cakka,,,” rio tersenyum kecil rio melirik ify sesaat ,,,, ify yang sadar di lirik rio hanya terdiam tertunduk,,,
“ kata siapa guw jomblo??? Guw punya pacar kok,,, nih…” rio mengangkat bola yang di pegangnya,,, alvin dan iyel menggeleng perihatin,,, rio hanya tertawa kecil… tak lama mereka pun berjalan kembali ke kelas masing masing,,, alvin dan shilla berjalan di depan sedangakan rio dan ify berjalan di belakangnya,,,
“ nanti ikut ya yoo,, guw mau peje,,,,”
“ hmm sory deh vin guw ga ikut,,, ga enak ah jomblo sendirian,,,”
“ ya gapapa sih ada kita kita juga,,, lagian emank luu mau ajak debo fy…” alvin mengalihkan padanganya pada ify,,,
“ ngg,,,”
“ yaa pasti lah,,, masa ga di ajak,,, mereka kan juga salah satu pasangan baru yang harus di rayain gimana sih… iya kan fy….” Rio mengalihkan pandanganya pada ify,,, ify mengangkat wajahnya menatap rio,,, dadanya sesak mendengar apa yang baru saja rio ucapkan,,, rio mengucapkan semua itu seakan akan itu hal biasa,, padahal sesungguhnya ify tau,,, dari pancaran matanya bahwa hatinya sangat terluka saat ini… ify menarik tangan rio menghentikan langkahnya,,, ify memejamkan matanya menarik nafas dalam ,, ify membuka matanya dan kembali menatap rio,,, airmata tergenang di pelupuk matanya,,,
“ guw ga kuat yoo,,, guw ngga kuat kalo sikaplu kaya gini,,,, luu bersikap seakan akan ngga terjadi apa apa kemarin,,,, luu tau,,,, hati guw tersiksa sekarang,,, sangat tersiksa,,,,!!! “ ucap ify kencang,,, airmata mengalir deras di kedua matanya,,, “ guw sakit yoo,,, kemarin luu bilang sayang sama guw,,, tapi sekarang sikap luu ngga menunjukan apapun,,, ngga sama sekali!!,,, yoo,,,, guw sayang sama luu,,, kenapa sih luu ngga ngerti juga,,, kenapa susah si buat luu bilang sayang juga ke guw? Apa sangat sesulit itukah menyanyangi guw??? Apa guw ngga pantes untuk disayangi sama luu??? Apa….”
“ fy,,, luu salah,,,,” ucap rio memotong omngan ify,,, rio mengambil nafas panjang,,, rio menggengam tangan ify lalu menariknya berjalan melewati alvin dan shilla,,,
“ vin guw ijin jam kedua ,,, “ ucap rio lalu berlalu meninggalkan alvin dan shilla,,, rio menarik ify berjalan menuju atap gedung sekolah tempat biasanya mereka mencurahkan isi hati mereka,,, stelah sampai,, rio melepaskan genggamanya pada ify,,, rio berjalan menuju tembok pembatas gedung,,, ify hanya berdiri diam ,, ia tak tau harus berbuat apa..
“ sejak kecil sampai sekarang entah kenapa tuhan selalu aja mengambil orang orang yang guw sayang,,, pertama mama sama iyel,,, lalu papa,,,, padahal tuhan pun tau guw ngga punya siapa siapa selain mereka,,, guw mencoba untuk membuka hati guw yang dulu guw pendem sama via,,, tapi ,,, tetep aja,, tuhan kembali ngambil via dari sisi guw,,,, dan semenjak hal itu terjadi,,, guw jadi takut untuk menyayangi orang fy,,, dan itu terjadi sama luu…. Guw takut untuk terima perasaan sayang guw ke luu,,, sebisa mungkin guw menyangkal itu,,, guw takut,, bila sayang itu guw berikan ke luu juga,, guw takut luu akan pergi juga ninggalin guw,,, dan ternyata benar,,, luu pergi ke sisi debo setelah guw menyadari rasa sayang guw…”
“ rio,,,,”
“ guw sayang sama luu fy,,, lebih dari hidup guw sekalipun,,, karena tanpa adanya luu di sisi guw sama aja guw bagai hujan tanpa pelangi,,,” ify berlali kecil ke arah rio lalu merengkuhnya,,, rio tertegun sesaat,,, rio merasakan punggungnya basah akibar airmata ify,,,
“ guw sayang lu yo,,, seperti yang lu bilang,,, lu seperti hujan yang tak berpelangi,,, begitu juga guw,,, bila hujan tak turun maka takkan ada pelangi… itulah arti lu untuk guw,,,, guw mohon jangan tinggalin guw,,,” rio memutar tubuhnya menatap ify,,, rio tersenyum kecil,,,
“ guw ngga akan ninggalin lu kemanapun,,, guw akan selalu disamping lu,,, meski hanya sebagai sahabat,,,” ify menggeleng cepat,,,
“ guw ga mau jadi sahabat lu yoo,, guw mau lebih dari itu,,,”
“ maaf fy,,, guw ga bisa,,, bukan karena guw ngga ingin,,, tapi karena udah ada debo,,,”
“ tapi rio,, guw,,,” tiba tiba sentuhan hangat itu membuat ify terdiam,,, sentuhan yang sangat hangat dari bibir rio yang tertaut di bibirnya,,, ify bisa merasakan kehangatan yang menjalar di sekujur tubuhnya,,, rio menarik wajahnya kembali menatap ify yang masih tertegun,,,
“ percaya guw,,, apapun yang terjadi,,, dengan siapa luu menjalin hubungan sekarang,,, sayang guw akan selalu buat luu fy,,,, selalu,,,” ify mengangguk kecil ,,,, ditariknya rio ke dalam pelukannya,,, sudah cukup,, ini semua sudah cukup untuk ify percaya bahwa rio akan selalu di sampingnya dan ini semua cukup menjadi bukti bahwa usahanya menanti rio tak sia sia,,, semua ini sudah cukup menggembalikan segala kebahagiaanya karena memang hanya rio yang diinginkanya saat ini bukan yang lain,,,
No comments:
Post a Comment