DEANISA HANNA RASELLA

Saturday, June 18, 2011

you're my best brother #30


********************************************************

Shilla dan Alvin duduk di teras depan rumah shilla,,,, shilla sedang bercerita pada Alvin tentang apa yang ify tadi ceritakan padanya saat di sekolah,,,,
“ tadi ify bilang rio janji gitu nembak dy hari ini vin,,, yampun kaya apa ya rio nembaknya,,, rio kan terkenal romantis vin,,, aduh gue ga bisa bayangin deh bakalan seromantis apa,,, gue aja yang bukan mau ditembak deg degan gini,, apalagi ify ya,,, vin lo kan temen deketnya rio,,, lo pasti tau dong setidaknya sedikit dikitnya jalan pikiran rio,,, kira kira rio bakalan nembak ify kaya apa ya,,, vin??” omongan shilla terhenti saat ia menoleh dan Alvin sedang duduk terdiam dengan tatapan kosong atau lebih singkatnya melamun,,,
“alviinnn….!!!!”
“ eh iya shil,,, apaa…” ucap Alvin tersentak, sadar dari lamunannya
“ sekarang cerita ke gue ada masalah apa…” tatapan shilla kini berubah menjadi tatapan yang serius bercampur khawatir,,, Alvin menyerah ia mendengus berat… Alvin menutup wajahnya dengan kedua tangannya,,, tak lama ia kembali mengangkat wajahnya menatap shilla…
“ bokap gue pulang ke indo besok shil dan beliau akan menetap di sini…”
“ loh bagus kan kalo gitu,,, itu kan harapan lo dari dulu vin… harusnya lo seneng…”
“ kalo bokap bilang itu sebulan yang lalu,,, mungkin reaksi gue akan seperti yang lo bilang shil,,, tapi sekarang,,, gue ngga bias ninggalin rio sendiri dengan keadaan dy yang seperti itu,,,”
“ tapi vin rio kan ngga sendiri,,, dy masih punya keluarga…”
“ gue satu satunya yang dia anggap keluarga shil… Cuma sama gue dy bisa terbuka,,, lo tau kan hubungan rio sama keluarganya…”
“ oke iya gue tau,,, gue tau kak lo mau banget tinggal sama bokap lo,,,lagipula rio udah dewasa kan bukan lagi anak anak gue yakin rio bakalan ngerti kalo lo ngomong ke dy…” Alvin mengangkat wajahnya menatap shilla tajam….
“ kalo rio tau masalah ini dy bahkan bisa ngusir gue dari rumahnya biar gue tinggal lagi sama bokap… lo ngga tau gue sama rio shil jadi sebaiknya jangan sok tau…!” ucap Alvin dingin,,, shilla tersentak mendengar nada bicara Alvin yang berubah tinggi,,, Alvin bangkit berdiri,,,
“ vin…”
“ gue pulang…” ucap Alvin dingin lalu melangkahkan kakinya meninggalkan shilla,, namun shilla berdiri menghalangi jalan Alvin…
“ vin gue ngga bermaksud begitu… maafin gue,,,” Alvin mengalihkan pandanganya tak menatap shilla,,, emosinya masih tinggi tak dapat di kendalikan,,, Alvin tak dapat melangkah karena shilla berdiri di hadapannya,,, tetes demi tetes airmata shilla jatuh membasahi lengan alvin….
“ vin maaf…”
“ bisa ngga sih ngga pake nangis,,, kenapa shi jadi cewe cengeng banget,,, coba lo pikir apa fikiran bokap nyokap lo nanti kalo liat lo begini,,, pasti dy mikir gue apa apain lo,,, lo seneng banget sih bikin orang terlihat buruk…”
“ Alvin,,, kok lo ngomong gitu sih…”
“ gue harus ngomong apa coba… masalah gue udah banyak shil,, ga perlu lo tambah dengan pertengkaran kita,,, udah gue mau pulang…” ucap Alvin masih dengan nada tinggai Alvin memegang pundak shilla dan menggeser tubuhnya kearah samping lalu ia berjalan menuju mobilnya dan berlalu pergi dari rumah shilla meninggalakan shilla yang masih berdiri terpaku dengan berlinang airmata,,, shilla menjatuhkan dirinya di kursi kayu panjang,,, ia tau Alvin sedang gundah sekarang dan ia sadar bila ia memang salah..
“vin,,, maafin gue…”
**************************************************************
Drttttttt drrrrrrrrrrrrrttt drrrrtttt,,, Ddrrrrttttttttt drrrttttttt ddrrrrrrrtt ,,,, Handpone rio bergetar di saku celananya,,, rio meraihnya lalu mendekatkan ke telinganya,,,
“ halo vin….” Sahut rio
“ halo yo,,, lo dimana?”
“ hmm lagi ditaman vin…”
“ masih di taman ini udah malem loh yo,,,”
“ iya gue tau tapi gue mash nunggu ify,,,”
“ emang lo janjian sama ify jam berapa?”
“ jam 8 ..”
“ jam 8? Ini udah mau jam setengah 10 yo,, ify masih belum dateng??”
“ belum ,,, mungkin macet atau dy lagi ada acara dulu jadi dy agak terlambat..”
“ agak terlambat lo bilang?? Satu jam setengah itu udah sangat terlambat yo… dy tuh sadar ga sih lo lagi sakit,,, dy mikir ga udara malem tuh ga bagus buat lo,,, kenapa juga dy masih biarin lo nunggu dy sampe malem gini… semua cewe tuh bisanya nyusahin,,, udah mending lo ga usah mikirin cewe dulu deh sekarang,, sekarang yang harus lo fikirin itu keadaan …”
“ vin,,, lo berantem sama shilla?” tebak rio, dan tepat hingga membuat Alvin terdiam “ tebakan gue bener ya… berantem kenapa?”
“ gue baik baik aja kok sama shilla…”
“ masalah apa sih coba cerita ke gue…”
“ kan gue bilang gue ngga…”
“ lo ga bisa bohong,,, sekarang lo puter balik minta maaf sama shilla,,,”
“ rio,,, jangan ngomongin shilla dulu oke,,, kita sekarang lagi ngomongin lo… sekarang udah malem jadi lo mending pulang aja,, mungkin aja ify ga dateng…”
“ gue akan tetep disini sampe hari bergati vin…”
“ lo keras kepala banget sih,,, lo juga harus fikirin kesehatan lo yo…”
“ gue tau kondosi tubuh gue kok vin… gue ngga akan baik baik aja…”
“ lo tuh ya.. kenapa ify mulu di otak lo,, lo ga mikirin sekarang gue kawatir karena jam segini lo masih berkeliaran di luar…”
“ iya vin, gue tau, gue akan baik baik aja. Jadi lo jangan kawatir ya, kalo ngga sekarang entah kapan lagi vin, lo tau kan waktu gue…”
“ cukup..!! oke terserah lo,, gue ga maksa lagi…”
“ gitu dong vin, doain gue ya…”
“ pasti,, tapi inget satu hal,,, gue ga suka omongan lo masalah waktu lo sedikit… inget ya yo,,, gue denger lo ngomong gitu ga segen segen gue buat hajar lo…jangan pulang pagi.. gue tunggu dirumah ! ” alvin menutup sambungan teleponnya,,,
Rio tersenyum kecil mendengaar omongan Alvin,,, rio kembali meletakan handphonya di saku celananya,,,, kembali di lihatnya jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, pukul 21.40 rio menghela nafas perlahan,,,
“ sepertinya debo berhasil,,,” ucap rio kecil nyaris seperti bisikan,,, rio membusungkan dadanya,,, sebuah tawa kecil tergambar di wajahnya menertawakan kekalahannya,,,



***********************************
Mobil debo melaju membelah keramaian kota Jakarta malam ini,,, sudah hampir 1 jam lebih mereka berputar putar namun diantara mereka masih saja tercipta kesunyian,,, akhirnya setelah berputar putar debo menepikan mobilnya di tepi sebuah jalan yang sepi,,,
“ maafin gue ya fy…” ucap debo membuka percakapan,,,, ify mengalihkan wajahnya menatap debo,,,
“ maaf untuk apa?” debo tak menjawab melainkan mematikan mesin mobilnya lalu menyalakan dvdnya,,, sebuah lagu lama dari sebuah group band Indonesia mengalun mengisi keheningan yang tercipta di antara mereka sejak tadi…
Mungkin ini memang jalan takdirku
Mengagumi tanpa dicintai….
Entah mengapa bagiku
Asal kaupun bahagia dalam hidupmu dalam hidupmu
“ gue kenal rio sejak di sekolah dasar…” ucap debo memecah keheningan…. sejak pertama kali kita masuk sekolah,, gue Alvin rio cakka dan iyel sudah berteman dekat,,, dimana ada mereka pasti ada gue,,, basket pun mereka yang memperkenalkan sama gue,,, “ debo menghela nafas berat,,,, ify duduk bersandar menatap debo,,, entah mengapa ia merasa debo butuh seorang pendengar saat ini…
“ jujur gue ngga suka basket,,,” debo kembali melanjutkan omongannya… ” tapi saat gue di drop out dari sekolah karena berkelahi yang mengharuskan gue pindah sekolah ke sekolah lain dan berpisah sama mereka,, gue jadikan basket sebagai pelampiasan buat mengenang mereka ber 4,,, sampai akhirnya gue memang benar benar kecanduan sama basket…”
“ terus lo ketemu lagi sama rio dan Alvin pas SMP?” debo mengangguk kecil mendengar omongan ify,,, debo menegakkan duduknya,,,
“ tapi saat itu kondisi gue ngga baik karena nyokap gue baru aja meninggal…dan baru beberapa minggu gue sekolah gue langsung di drop out lagi,,, boleh gue tanya satu hal fy?” ify mengangguk kecil menjawabnya,,,, “ kenapa lo bisa sangat mencintai rio?”
“ entahlah,,, gue juga ngga tau,,, sejak dulu pertanyaan itu pun selalu terngiang di kepala gue… tapi gue ngga pernah dapet jawabannya,,, yg gue tau,,, gue ingin dy bahagia,, gue ingin selalu liat senyum dia,, dan gue rindu saat beberapa menit aja dy hilang dari pandangan mata gue…”
“ gue iri sama rio,,, dicintai sesempurna itu sama wanita sebaik lo fy… tapi gue akuin dy memang pantes dapetin itu dari lo,,, dan sekali lagi gue minta maaf sama lo…”
“ debo…”
“ tadi sore gue kerumah sakit jenguk rio,,, dan gue bilang ke dy bahwa gue ngga akan ngelepasin lo gitu aja…” kening ify berkerut mendengarnya
“ maksud lo bo?” debo mengalihkan tatapanya kepada ify,,,, ditatapnya mata itu dalam dalam,,,,
“ gue denger pembicaraan lo sama rio kemarin dan gue tau janji lo hari ini sama rio,,,” kedua bola mata ify sontak melebar mendengar perkataan debo… debo mengalihkan pandangannya dan ia tertunduk tak menatap ify…
“ jadi lo…”
“ gue Cuma ingin mempertahankan cinta gue sampe detik terakhir fy….” debo mengangkat wajahnya kembali menatap ify,, diam tak satupun dari mereka berbicara,,, debo menarik handle pintu mobilnya lalu turun dari mobil,, debo berjalan memutari mobil lalu membuka pintu mobil dan menarik ify turun dari mobilnya,,,
Mereka berdua berjalan menjauhi mobil menyusuri sebuah jalan setapak,,, debo menggenggam erat tangan  ify yang ada di genggamannya,,, menariknya untuk menuntunya berjalan bersama nya.. ify berontak,, namun genggaman tangan debo jauh lebih kuat,,,, sambil terus berjalan debo kembali memecah keheningan,,,
“ boleh kan gue ungkapin apa yg gue rasain sekarang ke lo fy… gue ga butuh jawaban, lo cukup diam dan mendengarkan…”
“ lo,,, lo adalah wanita pertama yang membuat jantung gue berdebar debar…. Lo adalah wanita pertama yang sangat ingin gue miliki… lo adalah wanita pertama yang bisa membuat gue melakuan hal yang paling gue benci… menyakiti sahabat gue… lo wanita pertama yang membuat gue ingin menjadi egois… dan lo wanita pertama yang buat diri gue sadar akan arti cinta yang sesungguhnya…”
“ perih… itu yang hati gue rasain saat ini,,, menerima kenyataan bahwa wanita yang ada di genggaman tangan gue saat ini nggak pernah mencintai gue,,, gue memang dapat menyentuh raga lo,,, tapi hati lo,,, jangankan disentuh,,, bahkan lo ga buka sedikitpun pintu hati itu untuk gue…”
“ apa lo bisa liat airmata gue fy?? Seandainya lo bisa liat,,, mungkin hatilo sedikit tergerak hanya untuk sekedar hapus airmata gue dengan jari jari lo… tapi sayangnya airmata itu hanya dapat mengalir di sudut sudut kecil hati gue yang tergores luka… tapi jangankan lo mau hapus airmata gue itu,,, untuk nyentuh hati gue aja mungkin lo enggan,,,” ucap debo, menatap lurus kedepan dengan tatapan pilu
Ify menatap debo lirih,,, ia sadar luka yang ia torehkan pada debo amatlah dalam… bila ada pemilihan wanita terjahat di dunia,, menurutnya ia pasti akan menempati urutan 3 besar bahkan mungkin pertama,,, bagaimana bisa ia menyakiti hati seorang pria sebaik debo bukan hanya debo,,, tapi juga orang orang di sekelilingnya terutama rio…
Bila tuhan memaafkan kesalahannya ia rela untuk mendapat hukuman atas segala yang ia lakukan pada keduap pria yang sudah ia sakiti saat ini,,, ia rela menerima hukuman asalkan kedua pria yang terluka ini bahagia untuk selamanya… debo dan rio,,,
Debo menghentikan langkahnya ,,, dan secara otomatis langkah ify ikut terhenti… debo memutar tubuhnya menghadap ify… debo memegang kedua pundak ify lalu di tatapnya gadis di hadapannya itu dengan dalam…
“ inget gue selalu ya fy,,, debo,,, orang yang sangat mencintai lo ,,,, makasih atas kenangan indah yang lo kasih ke gue selama kurang lebih satu minggu ini,,, makasih karena udah bersedia ada di sisi gue,,, gue pun akan selalu inget sama lo,,, ify,,, wanita cantik yang periang bawel dan pembrani namun cengen,,, hobinya masak dan melukis,,, dy suka melukis sketsa wajah atau sketsa benda benda di sekelilingnya,,, makanan kesukaannya strawberry dan masakan jepang,,, kelemahannya ia ceroboh,,, paling sulit menghapal suatu lokasi tempat,,, ia suka sekali tersesat dimanapun ia berada,,, ia paling sulit bangun pagi,, ia tidak suka matematika dan fisika,,, ia juga tidak suka olahraga,,,namun ia sangat suka music,,, salah satu instrument kesukaanya berjudul to stangger,,, cita citanya ingin menjadi pianis terkenal di dunia,,, dan satu hal tetang ify,,, ia sangat mencintai rio…” setetes airmata mengalir di sudut mata ify saat debo selesai mengatakan segala hal tentang dirinya,,,, debo mengerutkan kening melihatnya,, dengan segera di hapusnya airmata ify yang mulai mengalir deras…
“ jangan nangis fy… gue ga suka liat airmata lo…”
“ maafin gue bo,,, maaf,,, lo boleh benci gue atas semua yang udah gue lakuin ke lo… maafin gue bo,,,, maaf…” debo menggelang cepat
“ ify… gue nga akan bisa benci lo,, karena gue sayang sama lo…”
“ lo tau,,, bahkan gue ngga sedikitpun tau tentang lo,,, tapi lo,,, hampir semua yang ada di diri gue lo tau,,, apa yang gue suka sampe yang gue ngga suka…”
“ itulah cinta fy… semua iitu karena gue tulus,,,” ucap debo,, kali ini sebuah senyuman manis terukir di paras tampannya… ify mengakat kedua tanganya merengkuh debo erat,,, debo tersetak sesaat,,, debo mengakat tanganya membelai lembut rambut ify yang kini menangis di bahunya…
“ lo tau ga fy apa yang rio bilang sama gue saat gue bilang ke dy gue akan culik lo dari dia dan ngga akan biarin lo dateng nemunin dy malem ini…” ify melepaskan pelukannya lalu menatap debo dan menggeleng kecil…
“ dy bilang kalo lo sama dy berjodoh,,, tuhan yang akan hentiin gue misahin kalian,,,, dan sepertinya yang rio katakan benar,,, sepertinya lo memang bukan jodoh gue,,, saat dalam perjalanan dari rumah sakit menuju rumah lo tuhan merubah segara pemikiran gue dan mencairkan ego gue,,, “ ucap debo di sertai tawa kecil di bibirnya… ify tersenyum mendengarnya,,,, namun tak lama ia tertunduk…
“ tapi tetep aja gue sama rio ga berjodoh,,, skrng udah jam 10 lewat…. 2 jam lebih dari waktu yang kita berdua janjikan kemarin,,, rio pasti udah pergi…”
“ fy,,, untuk sekali ini aja,,, apa boleh gue peluk lo??” ify mengangguk kecil,,, debo segera menarik ify ke dalam rengkuhannya dan di dekapnya erat,,, tak lama debo melepaskannya lalu sebuah kecupan hangat mendarat di kening ify,,,
“ lebih baik terlambat daripada ngga samasekali kan fy,,, lo boleh pergi,,,”
“ tapi apa masih sempet,, gue aja ngga tau sekarang dimana,, tempatnya aja gue ga tau dimana,, butuh berapa lama….”
“ kalo lo terus berdiri disini pasti akan makan waktu lama… tenang aja,,, taman tempat lo ketemu rio ada 700 m dari sini kok,,,”
“ lo serius??”
“ gue serina…” seketika senyum mengembang di wajah ify,,,
“ yaudah gue pergi,, makasih ya bo buat semuanya…” tanpa menunggu jawaban debo ify segera melesat berlari menuju tempat tujuannya bertemu dengan rio… dengan sebuah harapan rio masih disana menunggunya,,,, debo tersenyum kecil menatap kepergian ify,,, hatinya lega,,, melihat ify yang berlari seakan akan ia burung yang baru terbebas dari sebuah sangakar emas yang mengurungnya selama ini,,, debo menghela nafas pelan… entah mengapa perasaannya jauh lebih bahagia sekarang membiarkan dua orang yang amat ia sayangi bahagia,,,,
Debo memutar tubuhnya lalu berjalan melangkahkan kakinya kembali menuju mobilnya untuk segera pulang karena tugasnya telah selesai…
***********************************
Angin malam yang dingin menerpa tubuhnya kencang,,, sunyi hanya itu yang ia rasakan… nafasnya yang tersengal sengal membuat angin malam yang dingin semakin terasa menusuk di kulitnya,,, keadaanya pun sudah tak karuan,,, rambutnya tak lagi terkepang rapih,, peluh pun membasahi kening dan wajahnya,,, dilihatnya sekeliling,,, tempat itu Nampak sepi,,, tak ada tanda tanda seseorang disana,,, diliriknya jam monol merah yang melingkar di pergelangan tangannya,,,,
“ 10.29…nice ify,,” gumam ify lemas,,, ia menjatuhkan tubunya,,, kakinya terasa keram tak mampu lagi menopang berat tubuhnya,,, airmata mengalir deras di sudut matanya tanpa diperintah,,, ify mencengkram ujung bajunya kuat kuat,, mengalirkan segala rasa sakit di hatinya kini….
“ hobi banget sih nangis….” Ucap seseorang,,, sebuah benda lembut tiba tiba menyelimuti tubuh ify dari dinginnya malam… kedua lengan hangat itu melingkari pundak ify dan mendekapnya,,, ify mengangkat wajahnya ia dapat merasakannya,,, getaran di hatinya serta wangi yang selalu membuatnya terhanyut,,,
“ rio,,,”
“ akhirnya dateng juga,,,” ucap rio di telinga ify,, kepalanya tersandar di pundak ify,,, airmata ify mengalir semakin deras di sudut matanya,,, ify memutar tubuhnya lalu memeluk rio erat,,, kedua kaki rio yang sedang tidak bertumpu sempurna membuat keseimbanganya tak bagus sehingga membuat mereka berdua terjatuh,,,
“ rio…. Maaf…maafin gue….” Ucap ify bercampur dengan isakan… rio tersenyum kecil lalu membelai rambut ify lembut…
“ ga ada yang perlu di maafin fy…”
“ apanya… gue telat sampe 2 jam lebih lo masih bilang ga ada yang perlu di maafin?? Lo marah pasti sama gue…”
“ gue ga marah…”
“ bohong,,,”
“ kalo gue marah gue ngga akan ada di hadapan lo sekarang,,,” ify mengangkat wajahnya,, di tatapnya rio yang ada di depan matanya… terlihat paras tampan itu tersenyum padanya….
“ beneran ngga marah??” Tanya ify lagi,,,, rio kini menggeleng kecil,,,
“ iya,, gue ga marah kok…” ify tersenyum lebar dipeluknya rio kembali,,, “ fy,, badan lo ternyata berat juga ya….” Ucap rio yang membuat ify tersadar akan posisi mereka saat ini lalu dengan segera ify bangkit berdiri…
“ ma,, maaf yo,,,” ucap ify dengan wajah yang tertunduk serta pipi yang bersemu merah… rio bangkit berdiri lalu mengusap usap rambut ify gemas,,,
“ sekarang gue mau lo tutup mata lo setelah itu lo make a wish,,,” ucap rio pada ify,,, ify berfikir sejenak tentang hal yang akan ia minta, tak lama ia memejamkan matanya mengucapkan dalam hati hal yang tadi sudah ia putuskan untuk ia minta ‘ ya tuhan, jadikan malam ini malam terindah untukku dan pria di sampingku ini,,,’ ucap ify dalam hatinya tak lama ia membuka matanya kembali
“ yo gue udah…” ucapannya terhenti, bahkan detak jantungnya pun hampir saja berhenti melihat apa yang kini ada dihadapannya, kini di sekelilingnya bertebangan berpuluh bakhan beratus balon udara berukuran kecil berbentuk hati dengan di setiap hati itu tertulis sebuah kalimat Mario love alyssa,,, ify memutar pandanganya 360 derajat, kini sekelilingnya nampak bercahaya karena ia dikelilingi beratus cahaya yang terbang perlahan menuju angkasa… ify bahkan tak sangup untuk mengedipkan kedua matanya karena tak ingin kehilangan momen indah ini sedetikpun,,
“ so would you be my girl ?” ify mengalihkan pandangannya pada pria yang berdiri di sampingnya kini,,, paras tampan rio semakin terlihat di bawah sinar sinar dari balon terbang buatannya, rio menjulurkan setangkai mawar putih pada ify, ify menatapnya sejenak lalu tersenyum kecil, ify memutar tubuhnya melangkah kecil menghampiri rio lalu mendekapnya,,,
“ yes I would, now and ever…” rio tersenyum kecil mendengarnya,,, di balasnya dekapan ify erat,,, sebelah tangannya membelai rambut ify lembut
“ I love you mrs. Haling..”
“ I love you too mr. haling...” setetes airmata ify jatuh mengalir dari sudut matanya… rio melepas pelukannya lalu menatap ify yang berlinangan airmata…
“ ohh Alyssa please, you have a promise to me for never cry again, so please don’t cry…”
“ I’m so sorry baby,,, I’m so be happy today,,,” ify segera menghapus airmatanya lalu tersenyum pada rio menandakan bahwa tangisanya itu karena ia bahagia hari ini,,, rio mendengus pelan tak lama ia ikut tersenyum, rio menepuk puncak kepala ify gemas…
“ don’t do it again okay…!” ify membentuk huruf v dengan jari telunjuk dan jari tengahnya
“ yes, I promise to you…” rio mengangguk kecil,,, ia mendekatkan wajahnya pada ify menghilangkan jarak di antara mereka,,, kedua pipi ify memerah, jantungnya berdebar tak karuan saat kini wajah rio hanya beberapa centi dari wajahnya,,, dekat sangat dekat hingga sampai tiba tiba rio menarik wajahnya menjauh kembali,,, ify mengangkat sebelah alisnya entah mengapa ada sedikit rasa kecewa pada dirinya… rio menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal,,,
“ ehhmm aku lupa kalo disini kita ngga berduaan doang…” ucap rio sedikit gugup, wajahnya menyiratkan sedikit warna kemerahan,, ify mengerutkan keningnya bingung dengan ucapan rio,,,
“ maksud km apa yo? Aku ga liat ada orang lain selain kita?” Tanya ify bingung,,, rio hanya tertawa kecil lalu menepukkan kedua tangannya beberapa kali dan tiba tiba saja dengan serentak ratusan orang dengan setelan jas hitam muncul dari balik semak semak dan pepohonan yang mengelilingi mereka,,, kedua amata ify melebar melihatnya, ia sangat terkejut ternyata disana mereka tak hanya berdua melainkan beramai ramai,,,
“ mereka para pengawal aku fy,,, aku minta bantuan mereka untuk hari ini,,, maaf ya fy aku lupa bilang…” ucap rio di sertai cengirannya,, ify hanya tersenyum kecil Karena masih terkejut dengan orang sebanyak itu yang tiba tiba muncul di sekeliling mereka,,,
“ tugas kalian sudah selesai, terimakasih untuk bantuannya hari ini, kalian boleh kembali…” ucap rio pada seluruh pengawalnya yang dijawab dengan membungkukan sedikit badan serentak oleh mereka semua,, dan mereka semua dalam sekejap pun hilang dari pandangan ify da rio,,,
“ kamu kaget ya fy? Maaf ya…”
“ kamu kenapa ngga bilang sama aku sih,,, aku kan malu,,,” ify memajukn bibirnya,, rio mencubit kedua pipi ify gemas…
“ maaf deh aku juga lupa.. maafin aku ya sayang… sekarang kita pulang yuk udah malem…” ucap rio lembut,,, ify mengangguk kecil masih dengan raut wajah yang di tekuk, lalu dengan satu gerakan cepat rio membopong ify dengan kedua tangannya…
“ rio,,, kamu apa apan sih,,,” ify tersentak kaget dengan yang rio lakukan,,, wajahnya mulai bersemu merah…
“ kamunya manyun terus sih, yaudah aku gendong sampe mobil biar km ga marah lagi…” rio melangkahkan kakinya dengan ify yang ada di dekapannya,,, mereka berdua berjalan melewati para pengawal rio yang berdiri berbaris sepanjang perjalanan mereka menuju mobil,,,
“ rio aku malu…” gumam ify kecil menutupi wajahnya
“ kenapa malu sih… aku justru mau seluruh dunia tau kalo aku cinta kamu fy,,, makanya aku buat balon udara itu,,, bahkan hari ini ada sekitar 500 orang yang menyaksikan pernyataan cinta aku…” rio tersenyum menatap ify,,, ify terdiam mendengar ucapan rio,, wajahnya semakin bersemu merah,, dilingkarkannya kedua tanganya di atas pundak rio lalu sebuah kecupan singkat mendarat di pipi rio,,,
“ aku juga mau seluruh dunia tau kalo aku cinta kamu,,, dan pengawal pengawal kamu ini adalah saksinya…” ucap ify kencang membuat para pengawal yang berdiri di antara mereka tersenyum mendengarnya,,, kini kedua pipi rio yang bersemu merah,,,tak lama mereka pun tiba di depan mobil rio mereka berdua pun memasuki mobil rio yang terparkir tak jauh dari taman, rio memacu mobilnya perlahan menuju ke rumah ify karena hari semakin larut..
Setelah melalui perjalanan yang cukup jauh akhirnya rio dan ify tiba di depan rumah ify,, rio menepikan mobilnya lalu mematikan mesin mobilnya,,,
“ sudah sampai nona…” ify tersenyum kecil mengangguk,, mereka berdua turun dari mobil rio… rio berjalan mengantar ify sampai di depan pintu rumahnya ify
“ sampe rumah kamu minum obat abis itu baru istirahat ya, jangan sampe sakit lagi,,, kamu ga boleh bikin aku kawatir lagi oke…”
“ siap nyonya…”
“ yaudah aku masuk ya,,, hati hati dijalan,,,” rio mengangguk lalu berbalik berjalan kembali menuju mobilnya , tak lama rio menyalakan mesin mobilnya lalu berjalan pergi meninggalkan rumah ify,,, ify tersenyum kecil menatap menghilangnya mobil rio dari pandanganya,, ia menatap setangkai mawar putih yang ada di genggamannya,,, lalu kembali tersenyum mengingat yang terjadi hari ini,, ify membuka pintu rumahnya ,,, dengan gontai namun tetap tersenyum ify berjalan melangkah menuju kamarnya,,, langkah ify terhenti saat pandangannya menatap setangkai mawar merah di depan pintu kamarnya di sertai sebuah memo kecil di bawahnya…
‘ rasanya kurang pas bila hanya satu tangkai bunga mawar putih yang aku berikan sama kamu hari ini,, karena itu,,, mawar merah ini aku persembahkan sama kamu sebagai lambang cinta aku. Mario ’
Senyum ify kembali terangkat saat membacanya, letihnya terasa hilang saat itu juga,,, ify mengambil setangkai bunga mawar merah yang ada di depan pintu kamarnya lalu di dekapnya bersama mawar putih yang rio berikan sebelumnya,,, ify membuka pintu kamarnya dan kedua matanya kembali melebar melihat kondisi kamarnya yang sekarang terlihat sangat,,, indah,,, sangat sangat indah dengan bunga mawar merah bertebaran di seluruh penjuru kamarnya,, bahkan ify ragu untuk melangkahkan kakinya masuk karena tak sanggup untuk menginjak bunga bunga yang bertebaran sampai ke lantai kamarnya…
Ify menghela nafas berat lalu tertawa kecil,, ia berjongkok memunguti satu persatu bunga mawar merah yang ada di kamarnya,,,
“ kayanya harus di tunda dulu tidurnya…” gumam ify,,, dengan senyum ify memunguti satu persatu bunga, tak lagi terasa lelah di tubuhnya,,, hanya sebuah senyum yang tak kunjung hilang dari wajahnya  yang bisa menggambarkan betapa bahagianya ia saat ini…
*****************************************
Pagi datang dengan sejuta keramaian hari ini,,, suara deru kendaraan di tengah kota membuat pagi ini terlihat penuh kesibukan, namun bagi ify semua itu bagai sebuah nyanyian selamat pagi untuknya, suara suara bising kelakson mobil sama sekali tak menganggu pendengarannya karena pagi ini indra pendengarnya hanya berfungsi pada sebuah suara, yaitu suara kekasihnya yang sekarang tepat ada di sampingnya… Mario.
Dengan raut wajah yang terus merona merah ify berjalan bersama rio menuju kelas mereka dengan kedua tangan mereka yang saling tertaut, tak lama mereka berdua sampai di kelas, kelas mereka tak terlalu ramai,,, terlihat shilla yang sedang duduk sendirian di bangkunya sambil terus terfokus pada buku bacaannya
“ fy,, aku nitip tas ya… untuk hari ini boleh aku duduk sama Alvin?”
“ loh kenapa? Emang km mau kemana…” Tanya ify bingung,,, rio menjulurkan tasnya pada ify untuk di titipkan,,,
“ aku mau kelapangan, aku juga ga tau cerita pastinya tapi yang pasti Alvin sama shilla lagi ga baik…” ify membulatkan bibirnya membentuk O menandakan ia mengerti…
“ tapi kamu ga boleh kecapean ya, janji…”
“ janji sayang,,,” ify mengangguk kecil ia melangkahkan kaki berjalan masuk ke dalam kelasnya “ fy,,,” panggil rio lagi membuat langkah ify terhenti,
“ kenapa yo…?”
“ mau nitip salam ga sama debo??” sebelah alis ify terangkat mendengarnya,,, rio tertawa kecil lalu berlari kecil sambil mengedipkan sebelah matanya,, dan tak lama ia menghilang di tikungan lorong,, ify mendengus pelan, ia tersenyum kecil lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas…
***********************************************
Rio Alvin cakka iyel debo dan riko terduduk lemas di pinggir lapangan sudah hampir satu jam lebih mereka bermain 3 on 3
“ bel jam ke 3 udah bunyi tuh, masuk yuk…” ajak iel masih dengan nafas yang tersengal sengal,, “ ko, lo kan anak kelas 3 bukannya nyontohin yg baik…”
“ gue cape yel, liat noh kelas gue adanya di paling atas,, lantai 4…” tunjuk riko kea rah gedung b sekolahnya dimana kelasnya berada… “ lo kan ketua osis yel, harusnya nyontohin yang baik, ini juga wakilnya dudut, ketua osisnya ngajak bolos malah ikutan, ini lagi adenya ketua osis diajakain temennya bolos kelas mau aja, nah ini lagi satu anak baru, baru masuk udah bolos aja…” ucap riko panjang lebar sambil menujuk satu persatu tersangka…
“ yang tuanya aja nyontohinya begitu…” jawab rio…
“ kalo Alvin ga mengimingimingi gue, gue ga bakalan bolos…” ucapnya sambil melirik Alvin, Alvin yang jadi tersangka utama hanya tersenyum kecil
“ berarti bukan salah gue dong, gue aja di hasud…”
“ dihasud siapa lo?? Jelas jelas lo biangnya…”
“ nih,,, dy yg hasud gue…” Alvin menunjuk bola orenya yang tergeletak diam di samping kakinya,, yg lain terdiam sejenak,, tak lama mereka semua tertawa,,,
“ bener juga,,, bukan Alvin sih alasan kita disini,, tapi ni si oren…” sahut cakka… yg lain mengangguk setuju… “ kayanya dia minta di mainin lagi nih,,” cakka meraih si kulit oranye lalu kembali mendriblenya menuju ke tengah lapangan,, “ ayo…” Alvin iyel dan riko berlari kecil ke tengah lapangan, ternyata godaan si oren terlalu berat untuk mereka tolak,,,
“ yo,, ga ikut???” rio menggeleng pelan….” Lo bo??” Tanya Alvin beralih pada debo… debo pun menggeleng pelan,
“ mau nemenin rio…” jawabnya singkat, Alvin hanya menganguklalu berlari ke tengah lapangan unutk kembali bermain,,, kini hanya tinggal debo dan rio,,,
“ ternyata rencana lo dan rencana tuhan berhasil mulus semalam,,,” ucap debo yang memembuat perhatian rio teralih,, rio tersenyum kecil
“ semua berkat lo juga… kalo lo ngga culik ify semalem mungkin suasana romantisnya ngga akan dapet… thanks ya bo..”
“ ngeledek lo yo…” debo meninju pundak rio pelan,, rio hanya tertawa… “ karena gue tau kebahagiaan dy Cuma lo, makanya jangan sakitin dy lagi yo,,”
“ pasti,,, untuk hal itu lo ga usah kawatirin sekarang,, yang gue kawatirin sekarang itu,,,, hati lo,,,” kini debo yang tertawa mendengar ucapan rio,,, ia tak menyangka akan pertanyaan yang rio utarakan,,,
“ lo mau gue jawab jujur atau ngga?”
“ terserah, gue pun pasti bisa tau lo bohong atau ngga…”
“ dan tanpa gue jawab pun pasti lo tau gimana keadaan hati gue…” rio tersenyum kecil, ia menenggak botol minum yang tergeletak di sebelahnya,,,
“ gimana kalo gue kenalin sama seorang cewe?”
“ boleh aja, tapi gue ngga jamin hasil akhirnya bagus…”
“ gue tau lo, dan gue jamin hasilnya bagus…” debo menatap rio sejenak,,, ia mengerutkan keningnya menatap rio penuh Tanya,,, satu poin sudah rio tancapkan pada hatinya,,, ia penasaran akan wanita yang akan rio perkenalkan padanya…
“ penasaran ya, oke sedikit cirri cirinya…. Cantik itu pasti, dia smart, dia sangat baik, dia ramah, sosok yang keibuan, dan dia pantang menyerah, dia emang ngga sebawel ify, tapi dia se special ify ada salah satu sisi uniknya yang bikin gue selalu kagum sama dia sejak sd… dia salah satu wanita limited edition…” debo tersenyum kecil, rasa penasaran mulai muncul di dalam dirinya,
“ lo emang paling bisa ya yo bikin gue mati penasaran…”
“ itulah gue…”
“ main yu,, udah ngga kerasa sakit lagi kan kepala lo…” rio menatap debo sejenak, mencari tau darimana ia mengetahui kalo sejak tadi rio menahan rasa sakit di kepalanya…
“ jangan tanya gue tau dari mana, karena lo pasti tau jawabannnya… ayo…” debo bangkit berdiri lalu berlari ketengah lapangan untuk kembali bergabung bersama yang lainnya….rio menghela nafas panjang kembali tersenyum ia pun bangkit berdiri menyusul debo yang berlari terlebih dahulu menuju lapangan untuk kembali bermain…
******************************
Alvin merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya,,, ia merasa sangat lelah hari ini.. iapun tak tau mengapa akan tetapi yang ia tau ia ingin memejamkan mata dan berharap tak ada di bumi ini beberapa menit saja…
Alvin mengganti pakaiannya lalu berjalan keluar kamarnya menuju kamar rio,, ia membuka pintu kamar rio yang tak terkunci, dilihatnya rio yang berdiri di balkon kamarnya sambil menelepon seseorang, tak lama ia menutup sambungan teleponnya lalu berjalan menghampiri Alvin…
“ rapi banget lo mau kemana…”
“ ada deh, nanti gue kasih tau,, ikut gue yuk liat liat rumah di seberang…”
“ hah?? Maksudnya?”
“ ada temen gue yang mau pindahan kerumah di depan kita vin,, itu rumah seberang…” rio menujuk sebuah rumah yang tak kalah besar dari rumahnya yang tepat berada di depan rumahnya,, Alvin mengangguk sedikit lalu bangkit berdiri menyetujui ajakan rio… mereka berdua pun turun dari kamar rio dan berjalan menuju rumah yang berada tepat di seberang rumah rio… rio membuka gembok pintu pagar kecil yang berada di samping rumah…
“ kok lo punya kuncinya sih yo…”
“ gue di titipin sama yang punya ni rumah,,,” Alvin hanya mengangguk lalu mengikuti rio masuk ke dalam rumah itu,,, mereka berjalan menyusuri halaman samping rumah itu,,, Alvin Nampak bingung dengan halaman rumah yang tertata rapi… seperti ada yang menempatinya
“ ini rumah beneran ngga ada yg nempatin yo??”
“ sebelumnya ngga ada, tapi 2 hari yang lalu pemilik ni rumah ngutus pekerjanya buat beresin ini rumah, soalnya bokapnya temen gue udah beli ini rumah…” Alvin kembali mengangguk,, ia sangat terkesan dengan isi rumah yang ia kunjungi itu, memang masih jauh lebih besar rumah rio, akan tetapi suasana serta penataan taman dan hiasan hiasannya seperti kursi, kolam sampai bunga bunganya yang tertanam disana membuat Alvin merasa ia ada di rumahnya sendiri, dan rumah ini Nampak sangat luas dengan penataan yang sederhana,,,
Mereka berjalan menuju pintu utama rumah tersebut,,, rio mengetuk pintu rumah itu yang membuat Alvin kembali bertanya,,,
“ kok diketok? Emang ada orangnya di dalem? Lo kan punya kuncinya kenapa ngga masuk aja??” rio baru saja akan membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan Alvin namun pintu yang berdecit terbuka membuat pandangan mereka teralihkan,,, dan kedua mata Alvin melebar setelah melihat sosok di balik pintu rumah tersebut… sosok yang kini berdiri di hadapannya,,, sosok yang amat sangat ia rindukan selama ini…
“ papa…” gumam Alvin pelan,,,
“ Alvin….” papa Alvin tersenyum kecil menatap putranya yang sudah berbulan bulan tak di temuinya dan bertahun tahun di abaikannyan,,, Alvin maju melangkah menghampiri papanya lalu di dekapnya erat sang papa yang amat ia rinduka,,, papa Alvin membalas pelukan Alvin erat,, melepaskan segala rindu yang ia rasakan serta segala rasa bersalah… setetes airmata jatuh di sudut mata kecil Alvin,,,
“ Alvin kangen banget sama papa….” Ucapnya pelan nyaris berbisik,,, papa melepaskan pelukan Alvin di tatapnya putra sematawayangnya itu,,, Alvin menghapus airmatanya yang kini mengalir deras di sudut matanya…. Papa Alvin tersenyum kecil memperhatikan putranya itu,, sungguh ia lupa berapa lama ia mengabaikan Alvin,, sampai ia tak menyadari Alvin sudah tumbuh menjadi sosok remaja tampan…
“ anak papa gagah ya sekarang, sangat tampan, pasti kekasihmu cantik ya vin… maafin papa ya,, vin selama ini mengabaikan kamu, terlalu terlarut dalam pekerjaan,,, sungguh papa tak berniat papa hanya ingin menghilangkan rasa berat atas kehilangan mama vin..”
“ Alvin ngerti kok pa,, sangat mengerti…”
“kalo gitu, kita tinggal bareng lagi ya,,, kita bangun semuanya dari awal…” Alvin terdiam mendengar ucapan sang papa kali ini,,, di liriknya rio yang berdiri di belakangnya,,, Alvin kembali menatap papanya,,, Alvin menggeleng kecil,,,
“ maaf pa Alvin ngga bisa…”
“ ngga bisa kenapa??” sambung rio,,, Alvin menatapnya sejenak,,,, rio berjalan menghampiri Alvin lalu menepuk pundaknya…
“ lo ngga mau jauh dari gue ya??? Atau lo kasian liat gue yang penyakitan ini tinggal sendirian… lo takut gue mati kalo ngga ada lo?? Gue bukan anak kecil vin,,, gue bisa jaga diri kok…”
“ bukan gitu yoo,, gue ngga pernah anggep lo lemah atau apapun Cuma gue….”
“ vin… tenang aja,,, papa ngerti kok…karena hal itu juga papa beli rumah ini sama rio…” Alvin menatap papanya dengan kening yang berkerut…
“ maksud papa??”
“ rumah ini sebelumnya punya om marcel yang beliau buat untuk rio dan Gabriel,,, namun kemarin,, tak lama setelah kamu menutup telepon papa,, rio menghubungi papa dan menawarkan rumahnya ini,,, sebelumnya rio menawarkannya secara Cuma Cuma akan tetapi papa menolak dan akhirnya kita sepakat papa akan menempati rumah ini dengan status papa membelinya…” Alvin memutar kepalanya menatap rio yang berdiri di sebelahnya dengan sebuah cengiran terpeta di wajahnya….
“ maaf vin gue ngga sengaja deng,,,,” kata kata rio terhenti saat Alvin memeluknya lalu kembali menangis di pundaknya,,,
“ makasih ya yo,,, makasih atas semuanya… you’re my best brother,,, gue sayang lo bro,,,,”
“ gue juga vin,,, sekarang lo bisa tinggal sama bokaplo dan lo juga tetep bisa mantau gue kan,,,” Alvin mengangguk kecil….” Udah ah vin,,, meluk gue nya,,, apa kata cewe gue nanti,,,” Alvin tertawa kecil lalu melepaskan pelukannya dan meninju pundak rio pelan,,,
“ papa dan rio sudah siapkan semuanya termasuk kamar kamu… kamar kamu ada di kantai 2 vin,,, ini kuncinya…” Alvin dan rio beranjak ke lantai dua untuk melihat kamar baru Alvin,,, Alvin membuka pintu kamarnya perlahan,, dan senyumannya kembali mengembang saat melihat letak kamarnya yang di desain rio dan papanya dengan keadaan yang sama persis dengan kamarnya dulu… dan ia kembali terkejut saat melihat iyel dan cakka sudah duduk manis di depan tv sambil memainkan playstation,,, Alvin berlari kea rah mereka dan mengacaukan permainan mereka dengan menubruk mereka,,,
“ jadi lo berdua terlibat juga….”
“ ya ialah,, kalo ngga siapa yang milihin tuh bunga bunga kesukaan di taman sama aksesoris yang persis sama kamar lo ini…” sahut cakka… Alvin memeluk mereka berdua secara bersamaan,,,
“ makasih sob,,, makasih banget….”
“ sama sama vin,,, torang kita samua basudara ioto ioto???” ucap cakka lagi,,, Alvin merebahkan dirinya di atas kasur barunya,,, ia tersenyum,, ia sangat bahagia sekarang,, amat sangat bahagia…
“ yo,,, lo kapan kasih tau cakka sama iyelnya??”
“ pas gue minta lo beliin gue pulsa buat nelepon iyel…” sahut rio santai… alvin menepuk jitanya sungguh tak terfikirkan olehnya,,,
“ dan setelah ini lo harus minta maaf sama shilla,,, kasian dia daritadi murung di sekolah,,,” sahut iyel,,
“ tadi dy berusaha banget buat ketawa saat lagi jalan bareng sama gue agni iyel via ify rio debo… dan kita semua bisa rasain kalo tawanya getir,,,” Alvin tertunduk,,, ia mengangguk kecil,,, baru ia rasakan betapa rindunya ia pada gadisnya itu,,,
“ besok aja vin,,, sekarang waktunya lo sama bokap lo,,”
“ dan sama kita tentunya…” Alvin tertawa kecil medengar ucapan rio dan cakka,,, ia mengangguk kecil lalu segera ikut bermain bersama cakka dan iyel,,, mereka ber 4 bergantian memainkan playstation mereka,,, seperti saat dulu mereka berumur 7 tahun,, sebuelum semua kepiluan terjadi di hidup mereka masing masing
*******************************************************

Friday, June 10, 2011

you're my best brother #29

***************************
Alvin melepaskan genggamanya pada ify,,, mereka berdua kini ada di atap gedung rumah sakit,, isak tangis ify sudah berhenti,,, kini ia duduk bersandar pada tembok,,, menatap lurus kedepan dengan tatapan nanar…
“ lo tau kenapa setiap ada masalah rio selalu dateng keatap?” gumam alvin,,, tak ada jawaban dari ify,, hanya sebuah gelengan kecil
“ karena menurut dy,,, angin bisa bawa jiwanya kembali tenang,,, setiap angin yang menerpa tubuhnya,, itu akan pergi bersama segala beban dan masalah yang ia hadapi… dan setelah itu dy bisa kembali tenang serta berfikir jernih,,,, dulu gue sempet mikir,, fikiran rio terlalu kekanakan,,, tapi sekarang,,, gue justru membenarkan omongan rio itu,,,” ify tersenyum kecil mendengarnya,,, airmatanya kembali mengalir,,, hatinya sesak mengingat sosok rio,,,
“ gue sayang dy,,, ngga mau kehilangan dy,,, sungguh,,, gue ngga mau kehilangan dy…. Gue sayang banget sama dy…”  tangis ify pecah,,, ia membenamkan wajahnnya pada lututnya yang bersiku,,,
alvin berjalan menghampiri ify,,, meraih tangan ify lalu di tariknya menuju tepi atap gedung,,, dimana disana banyak terdapat ribuan angin yang bergerak menari,,, bersiap menghantam tubuh mereka menenangkan hati mereka membawa serta masalah yang mereka hadapi pergi mengarungi langit luas,,,
“ lo pejamkan mata lo,,, lo tarik nafas dalem dalem terus lo keluarin,,, ulangi itu beberapa kali,,,,” perintah alvin,,, ify mengikutinya,,, perlahan ify memejamkan matanya,, ditariknya nafas kuat kuat,, lalu di hembuskannya,,, dan ajaib,, perasaanya membaik,,, segala rasa sesak yang sebelumnya dirasakannya terganti dengan oksigen segar yang saat ini menggatinkan isi paru parunya,,, ify tersenyum kecil,,, diulanginya hal itu berkali kali sampai hatinya puas,,,
Alvin melihatnya dengan senyum yang terkembang,,, sesungguhnya hatinya pun tak tenang,,, namun melihat senyum di wajah ify ia pun merasa ia harus lebih kuat daripada ify,,, alvin memejamkan matanya,,,, melakukan hal yang sama seperti ify,,, dan dilakukannya pun berkali kali,,, setetes airmata jatuh mengalir membasahi wajah putihnya,,, tetes demi tetes sampai akhirnya tak terbendung dan mengalir deras disudut matanya,,, sesak,,,dan sakit,,, semua terasa sangat menusuk di hati alvin,,, kejadian 6 tahun yang lalu kembali terukir di ingatannya,,, kenangan akan hari dimana mamanya pergi untuk selamanya,,,
Sebuah tangan lembut menyentuh pipinya menghapus airmata yang mengalir deras membasahi paras tampannya,,, alvin membuka matanya perlahan,,, dilihatnya sang pemilik tangan lembut itu tersenyum menatapnya….
“ jangan nangis yaa…” ucapnya di sertai senyuman,,, alvin tersenyum kecil melihat gadisnya sudah berdiri di hadapannya di tempat yang sebelumnya diisi oleh ify,,, ditariknya shilla kedalam dekapannya,,,
“ gue takut shil… cukup mama yang ninggalin gue,,, gue ngga mau rio juga,,, rio udah kaya sodara gue sendiri shil… dy yang selalu buat gue kuat,,, tapi dy justru sekarang terbaring lemah… dan gue ga bisa apa apa… gue takut shil,,, gue takut,,,” shilla tersenyum kecil,,
“ tenang yaa vin,, lo harus kuat buat rio,,, ngga boleh gini,, lo tau rio kan,,, lo harus percaya bahwa rio kuat dan dy ngga akan pernah ninggalin lo kemanapun… percaya rio,,, kasih dy semangat untuk sembuh,,,” ucap shilla pelan,,, shilla membalas pelukan alvin erat,, diusapnya bahu alvin memberikan kekuatan pada kekasihnya ini,,, shilla sadar,, yang alvin butuhkan saat ini bukanlah sebuah nasihat,, akan tetapi sebuah sandaran,,, sandaran untuk tempatnya bertumpu agar tetap berdiri kokoh,,,
*****************
Ify menatap rio dengan lirih melewati jendela kecil yang tedapat pada pintu,,, selang infuse serta macam macam alat kedokteran yang terpasang pada tubuh rio membuatnya tampak tak berdaya,,, setetes airmata kembali jatuh di sudut mata ify,,,
“ jangan nangis fy,, kamu harus kuat…” ify hanya diam masih menatap rio lirih,, tanpa harus menoleh ia tau siapa yang berbicara kepadanya,,, debo meletakan sebelah tangannya di bahu ify,,,
“ aku minta maaf …”
“ harusnya aku yg minta maaf,,,” ify membalikkan tubuhnya menatap debo masih dengan airmata yang tergenang di pelupuk matanya,,
“ kamu ga salah fy.,, aku yang salah… jadi kamu ga perlu minta maaf,,,”
“ aku mau minta maaf atas semua yang aku lakukan sama kamu,,, kamu pria baik bo,,, bahkan terlalu baik,,, aku ngga bisa menyakiti kamu lebih dari ini…”
“ ify,,, aku sayang sama kamu,,, aku ngga pernah merasa tersakiti sama kamu,,, aku jalanin semua ikhlas karena aku..”
“ debo!!!,,, kamu mau maksa aku berpura pura dan terus menerus berbohong?? Aku tau kalo sesungguhnya kamu tau tentang segalanya,,, hati aku,,, perasaan aku,, kebohongan aku,,, perasaan rio,, segalanya bo,,, tapi kenapa kamu terus berpura pura ngga tau sih bo,,,” airmata kembali mengalir deras membasahi pipinya,,, debo mengangkat tanganya membasuh airmata yang mengalir deras di wajah ify,,,,
“ karena aku sayang kamu,,, selamanya,,, aku mau kamu disamping aku selamanya,,,” ucap debo,,, ify menarik tangan debo yang menyentuh wajahnya,,,
“ lepasin aku,,,”
“ ngga akan fy,,, ngga akan pernah…. Aku tau apa yang sebenernya mau kamu omongin ke aku tadi,,, kamu mau putusin aku kan,,, rio udah bilang ke aku,, kalo dy ingin memiliki kamu,,, bukan hanya hati kamu,, “ ify terdiam menatap debo,,, debo menatapnya dengan tatapan dingin,,,
“ kamu udah tau kan perasaan aku sama rio,, jadi…”
“ ngga akan pernah…!! Jangan pernah bermimipi untuk pergi dari aku karena itu ngga akan pernah terjadi…”
“ kamu egois…”
“ aku hanya mempertahankan apa yang aku miliki,,,bukan egois..” debo berjalan pergi meninggalkan ify yang masih terdiam terpaku menangis di tempatnya,,, ify menjatuhkan dirinya di lantai,,, kakinya terasa lemas tak bertulang,,, airmatanya kembali mengalir deras,,, cakka dan gabriel berjalan menghampiri ify,,, gabriel berlutut mensenjajarkan diri dengan ify,,,
“ kak,,, maafin gue karena dulu gue ga nepatin janji gue sama lo…” ucap ify bercampur isakan,,, iyel tersenyum kecil lalu menggeleng pelan,, diletakannya sebelah tangannya di puncak kepala ify..
“ lo emang sempet lakuin kesalahan,,, tapi lo ga ngingkarin janji lo kok fy,,, karena bisa gue liat sampe saat ini perjuangan buat rio,, dan gue juga liat rio yang lagi semangan memperjuangkan lo kembali di sisinya… jangan nangis ya fy,,, lo harus kuat…” gabriel menarik ify ke dalam pelukannya,,, memberikan ify tempat untuk bersandar meluapkan segala rasa sakitnya,,, membiarkan ify memengalirkan segala rasa sakitnya dengan airmatanya,,,
“ tapi lo ga bisa nyalahin debo fy…” ucap cakka,,. “ jujur kalo jadi debo gue akan lakuin hal yang sama seperti yang dy lakukan tadi… itu semua karena dy cinta lo… Cuma karena itu…” ify mengangguk kecil….
“ ia kak,,, gue ngerti…”
“ tapi kalo jadi lo,,, gue akan ngelakuin hal yang sama pula fy,,, memperjuangkan cinta gue buat orang yang sesungguhnya gue cintai,,,” tambah cakka,,, ify tersenyum kecil….
“ makasih kak….”
“ karena itu lo harus kuat buat rio,,, coba lo fikir ,, gimana perasaan rio nanti kalo dy sadar dan liat orang yang paling dy kangenin keadaanya amburadul kaya gini???” ucap agni,,, agni menjulurkan segelas air putih pada ify,,,
 “ lo harus kuat,,, ga boleh sedih depan dy.,, terus kasih dy semangat,, karena hanya dengan senyum lo dy kuat,,,” ify mengambil gelas yang dijulurkan agni lalu di tenggaknya,,, setelah airnya habis ify tersenyum… senyum ceria khas seorang ify…
“ makasih yaa semuanya…”
“ selalu,,, cuci muka yuk,,, gue sama via anter,,,” agni dan via berdiri lalu di gandengnya ify,, mengiringi ify menuju kamar mandi,,, terlihat dari kejauhan bahwa ify sudah bisa tersenyum,,, debo yang melihat semuanya dari balik tembok tersenyum kecil,,, namun miris,,,
“ kapan senyum itu bisa buat gue fy…”
“ ngga akan pernah ada selama lo terus paksa dy bo…” ucap alvin yang sudah berdiri di belakang debo,,,  debo memalingkan wajahnya lalu tertawa kecil…
“ jadi gue udah terlihat sebagai cowok pemaksa dan egois ya??” ucapnya sambil menatap langgit langit rumahsakit… dihirupnya udara sekeliling kuat kuat lalu di hembuskannya perlahan…
“ apa yang gue lakuiin ini salah vin? Apa yang lo lakuin bila di posisi gue…”
“ gue akan lakuin hal yang sama seperti yang lo lakuin sekarang,,, namun hal itu akan gue lakukan bila dy memang menginginkan itu dan dy bahagia di samping gue… tapi kalo Cuma airmata dan senyuman terpaksa yang dy tunjukan saat sama gue,,, gue akan lepasin dy,,, karena bahagia dy,,, itulah senyuman gue,,,”
“ dan gue yakin…. Itu yang rio lakukan kemarin,,, saat dy tau gue jadian sama ify…” ucap debo pelan,,, alvin menepuk pundak debo….
“ lo pasti tau apa yang terbaik buat ify kalo emang lo tulus cintai dy…” ucap alvin lalu berjalan pergi meninggalkan debo,,, debo menatap punggung alvin yang menghilang di ujung lorong dengan tatapan kosong,,, dihembuskannya kembali udara sesak di rongga dadanya,,, debo memutar tubuhnya berjalan menyusuri lorong rumah sakit menuju parkiran…
*************
Kepalanya terasa berat,,,, persendiannya terasa ngilu,,, mual,,, hanya itu yang terasa,,, matanya mengerjap ngerjap… perlahan terbuka,,, dilihatnya sekeliling,,, hanya ruangan besar yang terisi penuh dengan alat alat medis,,, bau obat obatan khas rumah sakit tercium jelas di indra penciumannnya,, dilihatnya sekeliling,, sepi,, hanya beberapa orang suter penjaga yang sedang mengecek selang infusnya…
“ suster…”
“ tuan rio,,, tunggu sebentar saya panggilkan dokter,,,” ucap sang suter cepat rio mengangguk kecil… lalu tak lama seorang dokter masuk ke dalam ruangan itu ia tersenyum sumringah pada rio,,, rio  mengenali sang dokter,, dokter yang dulu merawat ayahnya saat ia sakit…
“ rio,, akhirnya kamu sadar,, saya priksa yaa…” rio kembali mengangguk,, masih sulit untuk berbicara akibat oksigen yang menutup bagian mulutnya,,, tak lama dokter selesai melakukan pemeriksaan,,, rio memberi isyarat pada dokter untuk membuka oksigennya,,,,
“ bagaimana hasilnya???” tanya rio setelah ia kembali leluasa berbicara,,, masih dengan suara yang parau,,, dokter menghela nafas sejenak…
“ saya yakin kamu lebih tau dari saya…” rio tersenyum kecil,,,
“ sudah sampai mana dokter…”
“ sampai merusak beberapa saraf dan selaput bagian otakmu…”
“ separah itukah…”
“ ya,,, dan saya harap tak lebih parah,,, diluar semua teman serta orang tuamu sudah menunggu,,, wajah mereka penuh ke khawatiran,,, kekasihmu juga,, ia tak henti menatapmu dari luar jendela…” rio mengerutkan keningnya,,, ia yakin sekarang semua orang tau akan penyakitnya,,, rio menghela nafas pelan…
“ kapan saya bisa pulang dok,,,”
“ saya tau tak bisa menentangmu… lusa… dan saya yakin kamu tau kamu tak bisa menentang saya…” rio tersenyum kecil lalu mengangguk,,, “ baiklah,,, saya kembali ke ruangan,,,” ucap sang dokter lalu berjalan keluar ruang rawat rio,,,

“ dokter gimana rio… ada apa???” dokter kini tersenyum kecil pada gabriel yang berdiri tepat di hadapannya,,,
“ rio sudah sadar,,, dan sudah bisa di jenguk,,,keadaanya sudah stabil…” ucap sang dokter yang disambut ucapan rasa syukur oleh semua yang ada disana,,,
“ kalau begitu boleh kami masuk…” tanya iyel…. Sang dokter mengangguk,,, lalu pergi berlalu kembali berjalan menuju ruangannya…
Mama, masuk terlebih dahulu bersama om gunawan yang menyusulnya di belakang,,, rio tersenyum kecil,,, mama bejalan menghampiri rio dengan airmata yang kembali terurai di pipinya,,,
“ rio,,, kenapa kamu begini sayang,,,, mama khawatir,,, jangan tinggalin mama… cukup papa,,, jangan kamu juga…” rio mengangkat sebelah alisnya
“ mama udah tau papa udah meninggal?” mama mengangguk kecil,,,
“sebenernya dulu saat papa dimakamkan,, mama sama iyel datang yo,,, namun semua sudah selsai,, disana sudah sepi,,, mama cari kamu ngga ada di manapun,,, dirumah dimanapun ngga ada,,, jadi mama…” airmata mengalir deras,,, rio menatap mamanya lirih,,, dihapusnya airmata sang mama,,,, rio tersenyum ,,,,
“ rio sayang mama… jangan tinggalin rio lagi yaa,,,”
“ rio yang ga boleh tinggalin mama… rio sembuh ya,,,” rio mengangguik kecil….
“ rio akan sembuh buat mama… jadi mama jangan nangis lagi ya…” mama tersenyum kecil,, dibelainya rambut rio penuh sayang,,,
“ cepet sembuh ya yo…” ucap om gunawan di belakang mama,,, rio hanya manyangguk,,, masih sulit untuk menatap suami mamanya itu,,, hatinya masih berat,,,
“ emm,,,,, maaf om…” ucap rio penuh ragu dan pelan,,, om gunawan tersentak sesaat,,, ini pertama kalinya rio mengajaknya berbicara tanpa tatapan kebncian padanya,,, om gunawan menatap rio dengan senyum kecil,,,
“ ada apa rio…”
“ mmm,,, sebaiknya om bawa mama pulang,,, mama pasti kelelahan…” mama menggeleng cepat mengeratkan genggamanya pada rio,,,
“ mama mau nemenin rio disini,,, mama ga mau kamu kenapa napa…”
“ ma,,, percaya rio,,, rio ngga akan kenapa napa,,, rio pasti sembuh,,, rio udah janji kan sama mama… kalo mama sakit nanti siapa yang jagain rio lagi,,,” mama tersenyum mengacak acak rambut rio gemas,,, tatapan mata sang anak selalu mampu membuatnya luluh,,,
“ yaudah mama pulang,,, tapi rio janji sembuh ya…”
“ janji ma,,,” mama kembali tersenyum,,, mama mencium kening dan kedua pipi rio,,,” rio sayang mama….”
“ mama juga sayang rio,,, mama pulang yaa….” Rio mengangguk kecil,,, mama dan om gunawan bangkit berdiri lalu berjalan meninggalkan rio,, mama melambaikan tangan pada rio lalu tersenyum kecil sebelum akhirnya menghilang dari balik pintu,, setelah itu gabriel alvin cakka dan yang laiinnya masuk,,, wajah mereka Nampak sangat khawatir,,, alvin cakka dan gabriel hanya berdiri diam tanpa bicara,,, rio tersenyum kecil,,, ia tau ketiga orang di hadapannya ini sedang marah padanya,,, dari belakang mereka ray berjalan menghampiri rio dengan mata yang sembab,,,,
“ kak rioo… lo apa apan sih,,, kenapa lo kaya gini coba..!! gue kawatir tau,,, gue takut lo kenapa napa,,, gue kan sayang sama lo kak,,, ga mau kehilangan lo,,, baru gue nikmatin punya kakak terhebat gue masa gue harus kehilangan lo secepet ini kak…” ucap ray bertubi tubi,,, rio menjitak kepala ray gemas,,
“ gue masih hidup ray… omongan lo terkesan setelah ini gue mau dikubur tau ngga,,,”
“ abis,,, lo harus sembuh kalo gitu…”
“ pasti kok,,, GoCeng,,,,”
“ Gocap kak…”
“ sekarang Goceng,,, gondrong cengeng,,,” ray manyun lima centi mendengar omongan rio,,, namun dalam hati ia tersenyum kecil melihat kakaknya baik baik saja,,,
setelah mengobrol beberapa saat ray deva agni via dan shilla memutuskan untuk pulang,, sehingga di dalam ruangan kini hanya bersisa iyel alvin cakka dan ify…..
“ fy,,, lo ga pulang juga,,, ini udah malem,,, gue anter ya…” ucap iyel,, ify menggeleng kecil masih menunduk diam tak bersuara,,, iyel menyerah lalu berlajan kembali berdiri di samping cakka…
“ ngga ada yang mau lo omongin nih sama kita kita…” ucap cakka dingin,,, rio menatap mereka satu persatu,, ia menghela nafas sejenak,,, tatapan dingin dari ketiga orang yang ada di depannya memaksanya menghela nafas berkali kali,,, ia tersenyum kecil lalu menaikkan tempat tidurnya agar sedikit tegak,,,
“ maafin gue udah bohong…”
“ Cuma itu…” sambung alvin,,, rio kembali menghela nafas lalu memejamkan matanya,,,
“ maafin gue juga karena ga ngasih tau kalian,,, maafin gue karena bikin kalian panic,, maafin gue yang bodoh ini maaf yaa…” ucap rio tulus dengan tatapan mata yang menatap mereka memohon…
“ ga usah pake tampang kaya gitu deh yo,, iyel sama alvin bisa luluh tapi gue ngga,,, seumur hidup baru kali ini gue kecewa berat sama orang dan gue benci kenapa itu sama lo,,, kita temenan betahun tahun yo,,, tapi kenapa sih lo kaya gini,,, lo anggep kita ber 3 apa coba? Sampah di hidup lo??”
“ ngga gitu kka… soory… gue Cuma ga mau kalian khawatir just it…”
“ tapi karena hal itu lo bikin kita ber 3 nampak bodoh tau ngga!!,,, kita bilang sama semua orang kalo kita sahabat lo,,, tapi ditanya lo sakit apa  kita ber 3 ga ada yang tau,,, coba lo fikir gimana perasan kita…”
“ iyaa maaf gue tau gue salah…”
“ setelah ini gue mau lo ubah pola fikir aneh lo itu,,, kalo lo emang masih anggep kita sahabat… jangan pernah lakuin hal ini lagi…” cakka berjalan kea rah ify lalu menjatuhkan dirinya di sofa di samping ify dengan tangan yang terlipat di depan dadanya,,, tatapanya masih memancarkan kekesalan pada rio,,, gabriel dan alvin yang merasa kemarahan mereka sudah tersalurkan oleh cakka tadi akhirnya tersenyum,, mereka ber dua duduk di kedua sisi ranjang rio,,,,
“ lo denger kan omongan cakka tadi..”
“ denger kok yel,, maafin gue ya,,, lo juga vin,,, maafin gue,,,’’
“ kita berdua maafin lo kok,,” ucap alvin di sertai anggukan iyel,,,
“ lo mending ngobrol dulu deh sama ify,,, kita ber 3 tinggal dulu,,, oke…” ucap iyel,, iyel berjalan menghampiri cakka lalu menyeretnya keluar hingga hanya bersisa rio dan ify,,, ify mengangkat wajahnya yang sejak tadi tertunduk menatap rio,,, ia lihat rio yang sedang tersenyum menatap ke arahnya,,,
Ify kembali tertunduk,,, sulit sekali mengendalikan airmatanya hari ini,,, iapun bingung,,, ia sudah berusaha sekuat tenaga mengedalikan tangisnya,,, ia tak ingin rio melihat keadaanya seperti ini,, memikirkan kesehatannya saja sudah melelahkan fikirannya ,, bila harus ditambah memikirkan dirinya bukan semakin membaik,, kondisinya akan semakin parah,, ify mencengkram ujung dressnya kuat,,, berusaha mengentikan tangisanyya yang mengalir justru semakin deras,,,
“ jangan nangis lagi fy,,,” ify mengangkat wajahnya,,, sentuhan hangat di pipinya sedikit membuatnya tersentak,,, rio berlutut di hadapan ify,,, kedua tangannya memegang wajah ify membasuh seluruh airmata yang mengalir,,,
“ ri,,ri riooo…” ify menarik rio kedalam dekapannya,, ia menangis di bahu rio,,, membasahi pundaknya dengan airmata ify,,, rio mebelai rambut ify ,,, memberi ketenangan pada gadis yang mendekapnya ini,,, setelah tangisannya mereda ify melepaskan dekapannya,,, ditatapnya rio yang masih berlutut di hadapannya…
“ kok lo bangun sih yo,,, kuat emang?”
“ ngga sih,,, tapi lo nya nangis terus,,, gimana bisa gue diem aja,,,” ify tersenyum kecil,, di sudut matanya airmata masih mengalir .. rio mendekatkan wajahnya,,, mengecup kedua mata ify lembut,,,
“ jangan nangis lagi ya,,, “ ucap rio,,, ify tertawa kecil lalu mengangguk,,, entah bagaimana caranya rio selalu membuatnya mengeluarkan airmata namun hanya ia juga yang mampu menghentikannya… rio tersenyum kecil lalu mengacak acak rambut ify gemas,, di genggamnya tangan gadis di hadapannya itu,,
“ udah berkali kali gue bilang,, jangan pernah nangisin cowok ga baik kaya gue fy,,  gue ga pantes buat lo tangisin,,,lo juga pernah janji kan sama gue….”
“ maaf,,, abis gue takut,,,”
“ takut apa ?”
“ ya kehilangan lo,,, gue ga mau lo pergi…”
“ gue ga kemana mana kan buktinya,,, masih disini dan akan selalu disini…”
“ tetep aja,,,,!! Lo tuh bisa ngga sih sehari aja ga bikin gue nangis,,,”
“ gue ngga mau lo nangis fy,,, sangat ga ingin,,, oke,,, sekarang gue harus apa biar lo ngga nangis terus…”
“ minta gue jadi pacar lo,,,” ucap ify cepat,,, rio terdiam sesaat lalu kembali tertawa kecil,, ditepuknya puncak kepala ify pelan
“ kalo gue udah jadi pacar lo apa lo akan berenti nangis??”
“ pasti,,, “
“ apa gue bisa pegang kata kata lo??” ify mengangguk cepat disertai sebuah senyuman menunjukan pada rio bahwa ia serius,,, rio menghela nafas perlahan,, ia mengulum senyum kecil,,,
“ oke,,,”
“ oke apa?? Yaudah cepetan tembak gue!!..”
“ ya ngga sekarang doong fy…!”
“ ahh gue maunya sekarang…”
“ ngga sekarang…”
“ sekarang…”
“ ngga…”
“ sekarang…”
“ ngga ifyy…”
“ sekarang riooo,,, sekarang sekarang sekaraannngg…!!!!”
“ ify!!!!”
“ riiooooo….!!!!”
“ oke,,, besok,,,!!!”
“ ahh seka…”
“ besok atau ngga sama sekali…” ify terdiam menatap rio,,,, dengan bibir yang dimajukan kira kira lima centi ify akhirnya mengangguk,,,
“ yaudah besok….” Ucapnya pelan… “ tapi beneran yaa ,, awas bohong,,,” rio membentuk jarinya menjadi huruf V dengan telunjuk dan jari manisnya sambil tersenyum,,,
“ janji….mario ngga akan bohong sama nyonya haling…” ify tertawa kecil saat rio memanggil nya dengan nama nyonya haling… ada sesuatu di sudut hatinya yang meletup letup bahagia,,, entah memang rio punya sesuatu dalam dirinya yang selalu membuat ify bisa bahagia atau memang hati ify yang memang hanya bisa bahagia saat rio disisinya,,,
 ify membantu rio berjalan kembali menuju ranjang tidurnya,,, ify menarik sebuah kursi diletakanya tepat di sisi sebelah kiri ranjang rio,,, lalu ify pun duduk di atasnya,,, tepat di samping ranjang rio,,, rio memirngkan tubuhnya,,, mereka ber dua pun bercengkrama riang,, seakan akan tak terjadi apapun sebelumnya,,, melupakan akan penyakit rio dan melupakan tentang masalahnya bersama debo,,, sepasang mata yang melihat semua itu dari celah pintu tersenyum kecil,,, berkali kali ditariknya nafas kuat kuat,,, berkali kali ia coba tegarkan hatinya untuk melihat kenyataan yang ada,,,
“ bo,,, lo mau ketemu rio….” Ucap iyel yang berdiri bersandar pada tembok di belakang debo,,, di sana alvin dan cakka hanya menatapnya dalam diam,,, debo menggeleng kecil…
“ tadinya sih iya, tapi setelah gue fikir fikir,, mungkin besok aja,,, gue ga sanggup liat tawa itu hilang kala mereka ber 2 liat gue…” debo memutar tubuhnya berjalan menjauhi pintu lalu duduk menjatuhkan dirinya tepat di sebelah cakka,,,
“ apa gue sama rio terlalu sama,,, sejak dulu,,, apa yang rio suka itu pun yang gue suka…” debo menarik nafas dalam dalam,, dipejamkannya kedua matanya,,, ia sandarkan dirinya pada kursi lalu di hembuskannya kuat kuat… “ lagi lagi gue nangis karena rio,,, bukan karena dia bisa memenangkan hati ify,, tapi karena dia lagi lagi berhasil bikin gue sadar kalo persaudaraan jauh lebih penting,,,” setetes airmata benar benar mengalir dari sudut mata debo yang terpejam,,, cakka menepuk pundak debo memberinya dukungan serta kekuatan,,,
“ dan berkali kali gue harus akuin kalo persahabatan gue sama rio jauh lebih penting daripada apapun,, termasuk sayang gue ke ify,,, Cuma rio yang bisa ngerti gue,,, saat gue susah dan senang dy selalu berdiri kokoh di samping gue sebagai sahabat,,, bahkan saat orang yang dia cintai gue rebut,,,”
“ itu karena rio sayang lo,,, dy lebih baik ngga memiliki ify daripada dy harus kehilangan salah seorang saudaranya,,, “ sambung alvin,, debo mengangguk kecil mendengarnya
“ gue tau itu,,, gue beruntung punya temen temen kaya kalian dan itu udah lebih dari cukup…”
“ bo, kita bukan memihak rio atau siapapun,, jujur kalo gue ada di posisi lo gue mungkin akan ngelakuin hal yang sama,, tapi kalo gue jadi lo pun gue akan lepasin ify,, kebahagiaan ify jauh lebih penting dibanding ego gue,,, gue bilang sayang sama dy ,, tapi kalo Cuma kesedihan yang diadapet saat sama gue,, gue lebih baik lepasin dy,,,” ucap cakka,,, debo tertawa kecil menepuk ppundak cakka,,,
“ thanks kka,,, gue ngerti kok,,, yaudah kalo gitu gue balik ya,,, titip ify,,, salam juga buat rio,,, besok gue kesini lagi kok,,,” debo bangkit berdiri lalu berjalan kembali menyusuri koridor menuju pelataran parkir rumah sakit untuk kembali kerumahnya,,, menenagkan hati jiwa fikiran serta raganya yang terasa sangat lelah hari ini,,, ingin rasanya memejamkan mata melupakan segalanya dan membuatnya seakan hanya mimpi buruk,,,
Alvin cakka dan iyel menatap punggug debo yang semakin menjauh dengan helaan nafas kecil,,, mereka bisa mengerti apa yang debo dan rio rasakan,,, sangat sulit mempertaruhkan perasaan dan sebuah ikatan bernama persahabatan,,, mengorbankan hati demi kebahagiaan yang lain,,, menguatkan hati akan kenyataan bahwa yang dimilikinya tak mengininkannya,,, meneguhkan hati bahwa sahabat akan selalu berdiri tegak pada barisan terdepan meski itu senang ataupun susah…
**********************
Sinar mentari pagi yang menyembul hangat dari peraduannya menembus jendela rumah sakit kamar dimana tempat rio dirawat,, pantulan jendela yang menghasilkan warna kuning oranye bergradasi biru langit yang cerah menarik rio berjalan menuju tepian jendela,,,
Rio membusungkan dadanya menghirup udara sekeliling,, memenuhi paru parunya dengan oksigen lalu di hembuskannya sang karbondioksida perlahan… rio tersenyum kecil dirabanya dada sebelah kirinya merasakan detakan jantungnya,,, ia bersyukur tuhan masih memberikannya kesempatan untuk menyaksikan sang mentari memancarkan sinar kehangatanya ke bagian tenggara penjuru bumi…
Pintu yang tak tertutup rapat memperdengarkan suara alvin yang sedang berbicara di telepon dengan seseorang,,, dari nada yang rio dapat dengar, suara alvin terdengar bingung,,,rio mengertukan keningnya berfikir,,, rio melangkahkan kaki mendekatkan pada pintu,, ia dapat lihat alvin yang membelakangi pintu kamarnya
“ iya aku tau pa…..tapi aku...... bukan gitu pa…. alvin senagat senang kalo papa tinggal sama alvin lagi di Indonesia tapi untuk waktu dekat ini alvin ga bisa,,, ngga ada apa apa,,, kapan papa pulang,,, lusa?jadi papa akan mulai tinggal di Indonesia lusa? ,,,, pa tapi alvin…. Pa alvin mohon ngerti alvin,,, alvin sayang papa,,, makasih ya pa udah ngertiin alvin…” ucap alvin tak lama alvin menutup sambungan teleponya,,, ia memasukan handponya ke saku celannanya ,, alvin menjatuhkan diri dikursi tunggu depan kamar rio,,alvin membenamkan wajahnya pada kedua tangannya,,,
Rio tersenyum kecil melihat alvin,,, ia kembali berjalan menuju ranjangnya kembali merebahkan dirinya di atas ranjangnya,,, rio memejamkan matanya,,, berbagai fikiran mulai merasuki fikirannya,,, tiba tiba sebuah ide tercetus di kepalanya,,
“ yo…” rio membuka matanya di lihatnya alvin sudah berdiri di samping ranjangnya,,, “ gue berangkat dulu ya,,, nanti siang kesini lagi,,,” rio mengangguk kecil…
“ oke vin,,, hati hati lo,,, eh iya nanti bisa tolong bilang iyel telepon gue? Gue ga ada pulsa soalnya belom sempet beli…”
“ tumben banget putra mahkota haling ga punya pulsa,,” ucap alvin terkekeh kecil,,, yaudah gue berangkat,, bae bae lo disini…” rio mengacungkan jempolnya ,,, alvin pun menghilang bersamaan dengan pintu yang berdecit tertutup… rio kembali bangkit dari tidurnya di raihnya telepon genggam yang ia letakan dalam laci lemari kecil dai samping ranjangnya,,, di tekannya 16 digit nomor menuju sambungan ke suatu Negara sebrang dimana seseorang yang alvin hubungin tadi berada….
“ halo…”
“ halo om ryan..”
“ rio…?”
********************************
Siang hari di SMA cakrawala sepeti biasanya selalu ramai,, namun suasana pada sebuah meja di sudut pojok kantin tak seirama...
“ gimana keadaan rio hari ini vin?” tanya agni membuka suara,,, alvin hanya tersenyum kecil
“ lebih baik…” jawab alvin singkat lalu kembali terdiam dalam fikirannya,, gabriel cakka agni serta via yang duduk disana menatap keanehan alvin pagi ini dengan kening yang berkerut,,,
‘ mungkin karena rio ‘ sebuah argument sama yang ada difikiran mereka membuat mereka memutuskan tak bertanya lebih jauh pada alvin,,,
Senyum indah yang merekah di bibir ify membuat debo ikut tersenyum,, terlihat ify yg sedang tertawa bersama shilla di depan kelas mereka… meski hanya memandang kekasihnya itu dari kejauhan,, namun rasa bahagia dan ketenangan tetap menjalar dalam dirinya,,, seakan akan ia bisa merasakan kebahagiaan yang ify rasakan,,, debo kembali mendrible bolanya perlahan,,, kembali berlari sambil dengan lincah memainkan si kulit oranyenya
********************************
Cahaya jingga pantulan sang surya menerpa wajah rio yang berdiri di ambang jendela kamarnya,,, dengan cepat sang surya kembali ke peraduannya setelah sepanjang hari menerangi seluruh bagian bumi bagian tenggara,,, setelah perdebatan singkat dengan sang dokter tadi siang akhirnya rio mendapatkan izin untuk keluar dari rumah sakit dengan syarat ia harus berjanji akan dating setiap hari untuk cek up rutin ,,, dan saat ini ia sedang memikirkan janjinya pada ify kemarin,,,
“ semuanya sudah siap tuan…” rio menoleh tersenyum pada pak dedi yang berdiri di belakangnya,,,
“ terimakasih pak sekarang bapak boleh istirahat,,”
“ baik tuan muda,, bila butuh saya segera hubungi saya tuan,,,” rio mengangguk kecilll dengan sedikit membungkuk pa dedi melangkah mundur lalu berjalan keluar kamar rio,, rio tersenyum kecil membayangkan ide kecilnya yang terbersit sejak semalam,,,
“ rio…” rio kembali menoleh dilihatnya debo berdiri di ambang pintu depan kamar inapnya,,, rio tersenyum ,, bukan suatu kejutan baginya melihat debo berdiri disana,,, debo melangkah kecil menghampirinya,,,
“ maaf baru kesini…”
“ ngga masalah bo,, gue seneng lo dateng,,, ngga sama ify?” debo menggeleng,, debo kembali melangkahkan kaki menuju tepat di samping rio,,, bersama sama menatap sang surya kembali ke peraduannya,, sebuah helaan nafas berat terdengar oleh rio yang berasal tepat dari sampingnya,,, dilihatnya mata sayu debo yang menatap kosong kea rah langit,,
“ lo ga tidur ya semalem…” debo mengalihkan pandanganya pada rio,,, menatap rio sejenak lalu tersenyum,,,
“ kalo gue jadi wanita,,, mungkin sekarang gue akan bersaing sama ify sama nova buat dapetin cinta lo…” rio tertawa kecil mendengarnya,,, tak lama debo pun ikut tertawa membayangkan bila omongannya tadi menjadi kenyataan,,,
“ dan sekarang gue ngerti kenapa ify cinta banget sama lo,,,” rio hanya diam tak mampu berkata kata,,, “ gue udah mikirin ini dari semalem… dan gue juga udah denger rencana lo buat nembak ify kemarin,,, setelah semaleman gue ngga tidur,,, akhirnya gue udah ambil keputusan,,, gue mau nyulik ify dari lo malam ini…”
“ jadi lo akan mempertahankan ify…”
“ tentu,,, ngga akan pernah gue lepas buat lo…”
“ lakukan kalo itu yang lo mau…”
“ lo ga akan coba hentiin gue??” rio menggeleng kecil…
“ ngga ,,, tapi kalo memang ify dan gue berjodoh,,, tuhan yang akan hentiin lo,,,, gue akan tetap jalanin rencana gue hari ini dan nunggu ify sampai dy dateng,,,” debo tertawa kecil mendengar omongan rio,, omongan yang tak pernah mampu ia duga setiap ia berdebat oleh seorang Mario..
“ jadi sekarang lo bersekongkol sama tuhan buat misahin gue sama ify ya?”
“ harusnya gue yang ngomong itu ke lo beberapa waktu lalu… saat ini gue hanya berusaha memperjuangkan cinta gue,, sama seperti yang lo lakuin sekarang,, memperjuangkan cinta lo…”
“ jadi sekarang kita kembali bersaing…”
“ persaingan itu mutlak buat seseorang manusia,,, dan tak terkecuali kita…”
“ gue pergi kalo gitu,,, siapapun yang menang kita bersahabat selamanya kan yo?”
“ tentunya,,, gue akan tetap berdiri di barisan terdepan saat lo butuh gue…” debo tersenyum menepuk pundak rio,,, hatinya terasa lebih lega sekarang,,,
“ oke,,, cepet sembuh ya bro…” rio mengacungkan jempolnya ,,, debo berpamit setelah itu pergi menghilang dari bali pintu kamar rawatnya,,, rio kembali menatap kearah langit yang kini mulai berubah gelap bersamaan dengan tenggelamnya sang surya,,, sejenak matanya kembali terpejam dihirupnya kembali oksigen kuat kuat hingga memenuhi seluruh paru parunya,,, tak lama di hembuskannya perlahan.. rio kembali membuka matanya sebuah senyum tertoreh di wajah tampannya,,, menyiratkan sebuah keyakinan akan langkah yang diambilnya saat ini
*********************************
Ify kembali menatap dirinya dalam cermin panjang di kamarnya,,, ini kesekian kalinya ify mematut dirinya di depan cermin,,, dan setelah berkali kali melakukannya akhirnya ify tersenyum melihat pantulan dirinya di cermin… dengan dress berwarna merah marun lalu rambut yang dikepang menyamping dengan pita hitam kecil terikat di ujungnya disertai sebuah tas hitam kecil di selempangkan di bahunya ditambah dengan senyumnya membuatnya terlihat sangat manis,,,
Ify turun dari kamarnya dengan langkah penuh harapan akan malam ini… malam yang ia nantikan sejak berbulan bulan lalu,,, dan ia yakin akan jadi malam tak terlupakan untuknya,,, deva dan ray yang sedang bermain playstation di ruang tengah tercengang saat melihat ify turun dari tangga
“ gimana?? Gue udah cantik belom??” Tanya ify pada deva dan ray,,, yang hanya di jawab anggukan tanoa suara oleh mereka berdua… ify tersenyum kecil lalu berjalan melewati mereka berdua,,, papa dan mama yang sedang duduk di teras depan rumah tersenyum kecil melihat ify yang berjalan keluar dengan riang
“ paa maa ify pergi dulu ya…” pamit ify mencium tangan kedua orangtuanya
“ sekses ya saying…” ucap mama saat ify telah berlalu berjalan keluar gerbang,, ify mengangguk tersenyum lalu melambaikan tangannya,,, ify mengedarkan pandanganya ke sekeliling menunggu sebuah taksi yang lewat,,, namun gerakannya terhanti saat sebuah mobil CRV putih berhenti tepat dihadapannya,,,
“ debo…” ucap ify pelan,, debo turun dari mobilnya dengan senyuman tetap terhias di wajahnya,,,
“ hai fy… kamu,,, kamu cantik malam ini…” ucap debo terlihat dari tatapan matanya ia terpesona,,, ify tersenyum kecil… “ km mau kemana?”
“ ehmm,, mau,,, gue mau keluar aja cari angin,,,” ucap ify cepat,, terlihat debo kembali tersenyum menatapnya,,, membuat ify merutuki kebodohannya akan apa yang ia ucapkan tadi,,,
“ kalo gitu gue mau ajak lo ke suatu tempat,,, ada yang mau gue omongin,,,”
“ tapi gue…”
“ tentang rio…” ify terdiam sejenak saat nama rio terucap dari bibir debo,,, ify Nampak berfikir… ia harus menemui rio sekarang,,, disatu sisi ia takut debo membohonginya… namun di sisi lain ia pun sangat penasaran akan hal yang debo ingin katakan padanya…
“ ayo fy,,,,” debo mengulurkan tangannya pada ify,,, ify menatap tangan debo yang terulur dengan ragu,,, apakah ia menolaknya dan langsung menemui rio atau ia ikut bersama debo baru setelah itu pergi menemui rio…
“ tapi debo gue…”
“ fy,,, buat terakhir kalinya gue minta ke lo,,, karena,,, kalo ngga sekarang semua akan terlambat…” ify lembali terdiam… kebimbangannya semakin menjadi,, ify bingung akan apa yang harus ia putuskan,, bila ia tak berangkat sekarang,,, ia akan terlambat untuk bertemu rio,,, sejenak mereka berdua terdiam tak ada yang bersuara,,, ify tertunduk diam berfikir,,,, debo menghela nafas berat,,, “ oke kalo emang…”
“ oke gue ikut…” ucap ify memotong omongan debo,,, Ify lalu berjalan membuka pintu mobil debo dan masuk,,, debo kembali menghela nafas,, sebuah senyum kecil tergambar di wajahnya,, debo segera berlari kecil memutar dan segera memasuki mobilnya,,, dan mereka berdua pun pergi meninggalkan rumah ify,,,
*******************************************
“ tuan muda semua persiapan sudah selesai…” rio menoleh lalu mengangguk kecil,,,
“ bagus kalo gitu nanti tunggu aba aba dari saya baru kalian semua nyalakan…” ucap rio yang dijawab sebuah anggukan oleh salah satu pengawalnya yang dokter minta untuk menjaga rio… sang pengawal menundukan sedikit tubuhnya lalu berlalu pergi kembali ke tempatnya
Rio duduk di sebuah kursi kayu di pinggir taman,,, ia kembali melirik jam tangannya,,, waktu di jam tangannya menunjukan pukul 19.45.. hatinya semakin berdetak tak menentu 15 menit lagi sebelum waktu yang ia janjikan dengan ify tiba…
“ tenang rio,,,, tenang,,,lo harus tenang,, lo ga boleh gugup,,,” ucap rio menenangkan hatinya yang mulai gelisah,,, rio menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi,,, di tatapnya langit malam yang berkilauan,,,
“ semoga ini memang yang terbaik,, aku serahkan segalanyaa padamu tuhan,,,” rio meraba dada sebelah kirinya,,, dirasakannya detak jantungnya,,, sebuah senyum kecil tersirat di wajahnya,,, ia sudah bertekat,,, sebelum detak jantungnya tak lagi dapat ia rasakan.. ia akan pastikan bahwa orang orang di sekelilingnya bahagia…